Berburu Partai Pengusung Di Pilgub Jambi Dengan Modal Asumsi Keliru

Oleh : Hambali Letung
JAMBI, PAYAKUMBUHPOS.COM – Hiruk-pikuk perburuan partai pengusung pada Pilkada 2020 Propinsi Jambi untuk pilgub sudah memasuki masa- masa akhir. Sebagaimana publik tahu bahwa ada empat pasang bacagub/bacawagub yang berkompetisi untuk memperebutkan partai pengusung. Hampir pasti dari empat pasangan itu ada terganjal kerena tidak dapat partai pengusung yang cukup sebanyak sarat minimal 20% dari kursi DPRD Propinsi Jambi. Siapa ? Ya tunggu saja.
Sebagai seorang mantan wartawan prinsipnya adalah mengedukasi masyarakat agar melek politik serta menyuarakan kebenaran dibalik kebenaran atau bahasa Letungnya nothing to lose, maka saya gerakkan jari-jemari ini pada tombol android dalam bentuk opni singkat ini.
Manajemen politik dalam perburuan partai pengusung adalah sebuah manajemen yang sangat rumit dan berdemensi majemuk serta harus mendalami komunikasi politik digital saat ini. Kerena sinyal- sinyal lembut politik yang viral di media sosial membutuhkan sensitivitas yang tinggi dari kandidat dan timses. Yang lebih penting lagi, kandidat dan timses harus memahami visi, misi, karakter, dan geostrategik partai dalam konstelasi politik nasional dari partai yang menjadi objek perburuan dimaksud.
Disamping itu, kandidat dan timses juga harus mencermati dan memahami konflik internal masing- masing partai yang menjadi objek perburuan dimaksud – sekecil apa pun – pasti ada. Makanya harus hati- hati sekali jangan sampai merugikan salah satu pihak yang berkonflik tersebut. Kemudian ada hal yang sangat penting dalam mendapatkan partai pengusung adalah kandidat dan timses mengandalkan asumsi keliru yang tidak disadari. Contohnya; faktor utama dalan mendapatkan partai politik adalah mahar politik, dengan mahar semuanya akan beres. Dan lupa bahwa faktor elektabilitas kandidat adalah faktor utama, kerena partai semua ingin menang. Mks
* Penulis adalah wartawan senior dan Kepala Biro Kabarpolisi Media Group (KMG) Provinsi Jambi *