Atlit Renang SD Asal Padang Panjang Bertanding ke tingkat Nasional

Payakumbuhpos.com – Atlit renang tingkat Sekolah Dasar (SD) asal Kota Padang Panjang Wahyu Dian Alfath berhasil meraih juara 1 Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) Tingkat Sumatera Barat. Kini, Wahyu giat berlatih untuk mewakili Sumatera Barat di ajang yang sama di tingkat nasional —
Jelang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat nasional di Kota Semarang 26 Agustus mendatang, Wahyu Dian Alfath (11 tahun) makin giat berlatih.
Dibimbing oleh Nafrizal sang ayah yang juga merupakan pelatih renang, Wahyu digembleng untuk memiliki ketahanan fisik yang prima, serta kecepatan saat berenang. Latihan yang dijalani berlangsung setiap Senin hingga Kamis pukul 4 sore, selama 2 jam di Pemandian Lubuk Mata Kucing.
Meskipun menggunakan peralatan latihan fisik yang tergolong sangat sederhana, wahyu tidak mempermasalahkannya. Dua botol air mineral 500 ml yang diisi dengan pasir digunakan untuk melatih kekuatan otot tangan. Kemudian dua dirigen air berisi dua setengah liter, digunakan untuk melatih kekuatan otot tangan dan paha.
Zal memanfaatkan peralatan sederhana itu dengan alasan karena tidak mempunyai biaya untuk membeli perangkat latihan fisik.
“Saya gak punya duit untuk membeli barbel, ungkap Zal, Ayah dengan 7 anak itu. Kendati demikian sang ayah tak pernah merasa habis akal. Zal memiliki prinsip ” Indak Kayu Janjang Dikapiang”. Apapun akan dia lakukan untuk menyalurkan bakat dan potensi sang anak.
Zal juga harus pintar – pintar mengakali asupan gizi untuk Wahyu. Karena selain Wahyu masih ada enam orang anaknya yang harus dia fikirkan kebutuhannya. Terkadang, Zal mesti memberi pengertian kepada anaknya lain, bila dalam porsi makan, Wahyu berlebih dari yang lain.
“Bila saya beli satu potong ayam, setengahnya saya beri untuk Wahyu dan setengahnya lagi untuk bersama,”
Disamping itu, untuk asupan dalam meningkatkan stamina, wahyu biasanya hanya diberikan ramuan tradisional yaitu madu dan susu kambing.”Pagi minum susu herbal dan madu, lalu sebelum tidur susu herbal dan madu,” ungkap sang ayah.
“Saya tetap semangat menyalurkan bakat anak, meski dibalik itu saya harus bersusah payah,”
Wahyu sebenarnya sudah dipersiapkan oleh Zal sejak tahun 2015 lalu. Zal telah membuat grafik perkembangan Wahyu lewat catatan waktu renang yang dia raih. Meski tak mendapat peringkat diawal keikutsertaannya dalam lomba, Zal telah melihat potensi anak dan lawan yang dia hadapi kedepannya. Menurut Zal, olahraga renang adalah olah raga yang terukur.
Berkat semangat dan latihannya yang keras, akhirnya pada lomba renang O2SN 2018, Wahyu meraih juara 2 dan puncaknya meraih juara 1 di tahun 2019. Modal juara pertama inilah yang membawa Wahyu mewakili Sumatera Barat di tingkat Nasional.
Pada lomba renang O2SN Tingkat Sumatera Barat tahun 2019, Wahyu menjuarai diseluruh nomor perlombaan yang dia ikuti.
Antara lain, juara pertama 100 meter gaya bebas dengan catatan hasil 01.10. 97. Kemudian, juara pertama 50 meter gaya dada dengan catatan hasil 00.41.72, selanjutnya juara pertama 50 meter gaya kupu -kupu dengan catatan hasil 00.37.10, lalu, juara pertama 50 meter gaya bebas dengan catatan hasil 00.31.98.
Wahyu telah berhasil mengukir sejarah Kota Padang Panjang sebagai atlit renang tingkat SD yang pertama, berlaga di tingkat nasional.
Dalam bincang bincang Zal kepada Kominfo, Zal mengatakan ucapan terimakasih kepada Walikota Padang Panjang
H. Fadly Amran, BBA Datuak Paduko Malano.
“Alhamdulillah, beberapa kali secara pribadi Walikota turut membantu Wahyu,” kata Nafrizal.
Wahyu merupakan satu dari sekian banyak bibit atlet berbakat yang lahir di Kota Padang Panjang.
Inilah tugas pemerintah dan DPRD yang baru saja dilantik 13 Agustus yang lalu. Salah satunya dihadapkan pada memperhatikan kesejahteraan para atlit.
Hal ini selaras dengan program dari Walikota Fadly Amran untuk memajukan olahraga serta peningkatan kesejahteraan para atlet di Kota Padang Panjang. Begitupun kesejahteraan pelatih dan pelaku olahraga. (Kom/Hrs/awe)