BERITA UTAMA

Dorongan Penyegaran di Golkar Payakumbuh Menguat, Wirman Putra Dinilai Paling Siap Pimpin DPD II

Wirman Putra Datuak Rajo Mantiko Alam Ketua DPRD Payakumbuh (ist) PAYAKUMBUH — Jelang Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Kota Payakumbuh,...
BERITA UTAMA

Sejarah Baru, Payakumbuh di Bawah Wako Zulmaeta Sukses Gelar Indonesia’s Horse Racing Cup II.

Payakumbuh—PAYAKUMBUHPOS, Sejarah baru tercipta di dunia pacu kuda Indonesia. Untuk pertama kalinya, Indonesia's Horse Racing Cup yang selama ini hanya...
BERITA UTAMA

Rezka Oktoberia Meski Tak Lagi di DPR RI, hadirkan 26 Titik Irigasi P3TGAI di Payakumbuh dan Lima Puluh Kota.

LIMA PULUH KOTA — Meski tidak lagi menjabat sebagai anggota DPR RI, kepedulian Rezka Oktoberia terhadap masyarakat tidak pernah pudar....
BERITA UTAMA

Wali Kota Payakumbuh Zulmaeta Resmi Menutup Kejuaraan Tenis Meja 2025.

PAYAKUMBUH — Kejuaraan Tenis Meja Piala Wali Kota Payakumbuh 2025 resmi berakhir, Minggu (10/8), di GOR Nan Ompek, Tanjung Pauh....
BERITA UTAMA

Marta Emmelia Bongkar Dugaan Pemalsuan Saham oleh Suami, Polisi Anggap Urusan Pribadi.

Pekanbaru — Laporan dugaan pemalsuan tanda tangan yang melibatkan nama seorang notaris dan seorang suami, berakhir di meja penyidik dengan...

Rendang Payakumbuh akan Ambil Bagian di Indonesia Spice Of The World

PAYAKUMBUH – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengungkapkan bahwa rendang (randang) dari Kota Payakumbuh, Sumatera Barat akan ikut ambil bagian dalam program Indonesia Spicy Of The World atau Indonesia Membumbui Dunia.

Sandiaga di Payakumbuh, Kamis, mengatakan program Indonesia Membumbui Dunia ini memang menjadi salah satu strategi untuk mempromosikan kuliner Indonesia di seluruh dunia.

“Salah satunya itu rendang, karena sudah ada The City Of Randang yakni Kota Payakumbuh ya kita usulkan, kami ingin Payakumbuh terlibat dalam program kita ini,” katanya saat mengunjungi langsung Sentra IKM Rendang Kota Payakumbuh.

Menteri sendiri hadir ke Payakumbuh bersama Wakil Gubernur Audy Joinaldy, Anggota DPR RI Fadli Zon, Ade Rizki Pratama dan rombongan lainnya.

Melalui program ini, bumbu-bumbu dan kuliner Indonesia diharapkan dapat semakin dikenal dan diminati masyarakat luar negeri sehingga terasa multiplier effectnya pada penciptaan lapangan kerja dan kesejahteraan masyarakat khususnya pelaku UMKM.

“Randang memang menjadi salah satu produk yang akan didorong dalam konsep Indonesia Incorporated. Kita akan promosikan Randang Sumatera Barat, khususnya Payakumbuh. Kemasannya tadi saat dicek sudah ada yang keren banget,” ujarnya.

Ia mengatakan saat ini sudah disiapkan semua value chain (rantai nilai) karena kebutuhan tidak hanya untuk haji yang mencapai 480 ton, tapi seluruh diaspora Indonesia nanti akan diberikan insentif, seluruh restoran indonesia yang ada di luar negeri.

“Nanti akan diberikan subsidi pengiriman paket oleh Garuda. Agar rendang produksi UMKM kita ini bisa mendunia,” katanya.

Hadir pada kesempatan itu Wakil Wali Kota Payakumbuh, Erwin Yunaz, Wakil Bupati Limapuluh Kota, Rizki Kurniawan Nakasri, Ketua DPRD Kota Payakumbuh Hamdi Agus, Dandim 0306/50 Kota Letkol Kav. Ferry S Lahe, Kapolres Payakumbuh AKBP Alex Prawira dan Kajari Payakumbuh Suwarsono.

Wali Kota Payakumbuh, Riza Falepi mengatakan keberadaan Sentra IKM Randang Kota Payakumbuh berawal dari adanya kesulitan pelaku UMKM di Payakumbuh dalam menjual dagangan mereka.

“Karena tidak adanya standar produk saat itu, apalagi banyak sertifikat yang harus dipersiapkan mulai dari label halal, BPOM, ijin edar, hingga ISO. Bersyukurnya kami, Kementerian Perindustrian menyambut pemikiran ini dan akhirnya dapur bersama-sama ini bisa dibuat,” ujarnya.

Pada awalnya terdapat 22 UMKM Randang se Payakumbuh yang difasilitasi, dan berangsur hingga saat ini juga anggotanya sebagian kecil juga berasal dari Kabupaten Limapuluh Kota.

Kehadiran Sentra IKM Rendang berdampak besar kepada standar produk UMKM Rendang Payakumbuh mulai dari pengolahan, packaging, dan pemasaran. Sebab semua diajarkan di sentra ini agar bisa diterima di pasar nasional dan internasional.

“Bila saja tak ada Pandemi COVID-19 ini, jemaah haji sudah mengorder 480 ton rendang, tapi akhirnya kita pending sampai saat ini. Sementara dengan peralatan yang sudah berstandar Nasional di Sentra IKM Rendang kita bisa memproduksi banyak,” katanya.

Metri Yenti

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *