BERITA UTAMA

Wali Kota Payakumbuh Zulmaeta Resmi Menutup Kejuaraan Tenis Meja 2025.

PAYAKUMBUH — Kejuaraan Tenis Meja Piala Wali Kota Payakumbuh 2025 resmi berakhir, Minggu (10/8), di GOR Nan Ompek, Tanjung Pauh....
BERITA UTAMA

Marta Emmelia Bongkar Dugaan Pemalsuan Saham oleh Suami, Polisi Anggap Urusan Pribadi.

Pekanbaru — Laporan dugaan pemalsuan tanda tangan yang melibatkan nama seorang notaris dan seorang suami, berakhir di meja penyidik dengan...
BERITA UTAMA

100 Hari Kerja Zuzema Kota Payakumbuh Mulai Berbenah Menuju Perubahan Nyata

Payakumbuh – Pemerintahan pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Payakumbuh, Zuzema yang terdiri dari Dr. dr. Zulmaeta, SpOG, MM,...
BERITA UTAMA

Erlinda Wati Tegaskan Komitmen DPRD Payakumbuh Dalam Perlindungan Tanah Ulayat Di Hadapan Wamen ATR/BPN.

PAYAKUMBUH – Wakil Ketua DPRD Kota Payakumbuh, Erlinda Wati, S.Pd., M.Pd., dalam Kunjungan Wakil Menteri ATR/BPN ke Rumah Dinas Wali...
BERITA UTAMA

Pemko Payakumbuh Dan DPRD Tegaskan Komitmen Antikorupsi Dalam Rakor KPK Wilayah I.

Jakarta–Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar Rapat Koordinasi Pemberantasan Korupsi Wilayah I pada Jumat, 9 Mei 2025, di Lantai 16 Gedung...

Perismon : Keputusan Pemilu Terbuka, Angin Segar Buat Bacaleg dan Masyarakat Luak 50

Jakarta–Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan menolak gugatan terhadap sistem pemilihan umum (pemilu). Dengan demikian, sistem Pemilu 2024 tetap menggunakan proporsional terbuka. Keputusan itu membawa harapan bagi masyarakat Luak Limopuluah untuk menempatkan wakilnya di DPR RI.

Dengan kembalinya ke Sistem Proporsional Terbuka, maka para Calon Legislatif (Caleg) DPR RI asal Luak Limopuluah bisa berjuang untuk meyakinkan masyarakat untuk memilih putera daerah.

“Jelas ini merupakan angin segar, bukan saja bagi caleg tapi juga bagi masyarakat. Kerinduan untuk menempatkan wakil di Senayan bisa sama-sama diperjuangkan,” ujar Mhd Perismon saat dihubungi wartawan, Kamis (15/06/2023).

Caleg DPR RI dari PPP tersebut, menyebutkan jika Sistem Proporsional Tertutup peluang untuk caleg-caleg dari Luak Limopuluah akan menjadi sulit, mengingat kemungkinan tidak ada yang berada di nomor urut 1.

“Dari informasi yang saya dapat, memang caleg-caleg kita tidak ada yang di nomor urut 1. Ada banyak alasan sebenarnya, ada yang kalah dari incumbent, ada yang posisi kurang kuat di DPP, macam-macam alasan. Termasuk saya, di PPP belum keluar nomor urut. Tapi dengan sistem terbuka ini, kita tidak peduli lagi nomor urut. Kita berjuang keras saja,” sambung Putera Mudiak tersebut.

Tapi untuk mengirimkan wakil ke DPR RI itu, sambung Perismon harus ada keinginan juga dari masyarakat. Jangan dibiarkan para caleg untuk berjuang sendiri, karena jumlah suara di Luak Limopuluah cukup signifikan mengantarkan putera-puteranya ke DPR RI.

“Harus berjuang bersama, harus meyakinkan masyarakat betapa pentingnya memiliki wakil Putra Daerah di Senayan. Jika perlu buat kesepakatan, cari caleg yang potensial dan punya kapasitas, dukung bersama-sama,” kata wartawan senior tersebut.

Saat ditanyakan siapa Caleg DPR RI paling potensial dan punya kapasitas, ini jawaban Perismon.

“Kalau ditanya saya, pasti saya jawab itu saya. Hehe. Tapi masyarakat kan juga punya penilaian tersendiri. Kita harapkan ada peran tokoh-tokoh disini, demi kebaikan daerah kita. Demi kampung kita, saya akan patuh kalau tokoh-tokoh menyebut nama lain, kita dukung bersama,” pungkasnya.((red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *