Diduga Pegawai BKD Berbondong bondong Perjalanan Dinas Keluar Daerah, Kabid CIC : Pemborosan Anggaran
Payakumbuh— Pegawai Badan Keuangan Daerah (BKD) Pemko Payakumbuh berbondong bondong melaksanakan perjalanan dinas keluar daerah. Untuk memastikan hal tersebut Payakumbuhpos.id meminta penjelasan dari Kepala. BKD Pemko Payakumbuh Drs.Syafwal,MM, Jumat 16 Juni 2023.
“Benar BKD Pemko.Payakumbuh melaksanakan perjalanan dinas keluar daerah. Dimana mereka melaksanakan kunjungan kerja ke.Kementarian Dalam Negeri ,” Sebut Syafwal atau yang akrab disapa Abak ini.
Namun demikian ketika.ditanyakan mengenai anggaran yang dipakai buat perjalanan dinas tersebut, Syafwal agak terkesan emosional menjawab pertanyaan Wartawan.
” Apa salahnya mereka keluar daerah, BKD di undang oleh Kementerian Dalam Negeri . Soal berapa anggaran nya real cost,” terang Syafwal.
Ketika ditanyakan apakah perjalanan dinas tersebut yang di anggarkan dengan APBD Kota Payakumbuh bukan sebuah pemborosan Syafwal mengatakan bahwa itu tidak pemborosan .
” Itu tidak sebuah pemborosan,” imbuh nya..
Sementara Ketua Bidang Investigasi DPW Corruption Investigation Commite (CIC) Sumbar-Riau, Syafri Ario menanggapi jika sebanyak 25 Pegawai BKD Pemko Payakumbuh itu yang melakukan perjalanan dinas keluar daerah, maka perlu dipertanyakan urgensinya.
“Baru kemaren Presiden Joko Widodo (Jokowi) marah besar terkait hal ini dimana dalam penggunaan anggaran di sejumlah instansi pemerintah berjalan tidak optimal, banyak anggaran pemerintah yang ujungnya cuma dipakai untuk hal yang tidak konkret, mulai dari honor pegawai hingga perjalanan dinas,” ujar Syafri Ario yang juga Ketua SMSI Luak Limopuluah tersebut.
Menurut Syafri Ario, Pemda dalam penganggaran kegiatan harus mengedepankan azas keterbukaan, akuntablliitas dan proporsionalitas. Dalam hal ini perlu mereka jelaskan apa urgensinya pergi ke kementerian sebanyak itu, karena biasanya itu bisa utusan atau wakil dari instansi cukup satu, dua atau tiga orang.
“Iya, apalagi sekarang keuangan Pemko saya dengar tidak dalam keadaan baik-baik saja, ada yang belum dibayarkan gaji atau tunjangannya, sementara mereka melakukan pemborosan anggaran, jika ini benar ini sangat disayangkan,” Imbuh Syafri Ario. (TIM).