BERITA UTAMA

Dorongan Penyegaran di Golkar Payakumbuh Menguat, Wirman Putra Dinilai Paling Siap Pimpin DPD II

Wirman Putra Datuak Rajo Mantiko Alam Ketua DPRD Payakumbuh (ist) PAYAKUMBUH — Jelang Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Kota Payakumbuh,...
BERITA UTAMA

Sejarah Baru, Payakumbuh di Bawah Wako Zulmaeta Sukses Gelar Indonesia’s Horse Racing Cup II.

Payakumbuh—PAYAKUMBUHPOS, Sejarah baru tercipta di dunia pacu kuda Indonesia. Untuk pertama kalinya, Indonesia's Horse Racing Cup yang selama ini hanya...
BERITA UTAMA

Rezka Oktoberia Meski Tak Lagi di DPR RI, hadirkan 26 Titik Irigasi P3TGAI di Payakumbuh dan Lima Puluh Kota.

LIMA PULUH KOTA — Meski tidak lagi menjabat sebagai anggota DPR RI, kepedulian Rezka Oktoberia terhadap masyarakat tidak pernah pudar....
BERITA UTAMA

Wali Kota Payakumbuh Zulmaeta Resmi Menutup Kejuaraan Tenis Meja 2025.

PAYAKUMBUH — Kejuaraan Tenis Meja Piala Wali Kota Payakumbuh 2025 resmi berakhir, Minggu (10/8), di GOR Nan Ompek, Tanjung Pauh....
BERITA UTAMA

Marta Emmelia Bongkar Dugaan Pemalsuan Saham oleh Suami, Polisi Anggap Urusan Pribadi.

Pekanbaru — Laporan dugaan pemalsuan tanda tangan yang melibatkan nama seorang notaris dan seorang suami, berakhir di meja penyidik dengan...

Asli, Surat Minta Minta Uang yang Ditandatangani Gubernur Mahyeldi

Mahyeldi Ansharullah dan Harneli Bahar

PADANG – Surat yang menggunakan kop dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) yang ditandatangani oleh Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi untuk meminta uang ke sejumlah pengusaha ternyata asli.

Pernyataan tegas itu disampaikan langsung oleh Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy Joinaldy yang diwawancarai awak media di usai kegiatannya di Padang, Sabtu 21 Agustus 2021.

“Surat itu asli. Saat ini soal surat itu masih berproses di pihak kepolisian dan menanyakan sejumlah hal,” katanya.

Ketika ditanyakan apakah surat diterbitkan sudah sesuai aturan atau tidak, Wagub juga belum dapat memastikan.

“Soal itu masih berproses ya, masih ada pihak-pihak terkait dalam proses pemanggilan, surat itu benar (asli),” ujarnya.

Sebagaimana diketahui surat dengan tanda tangan Gubernur Sumbar digunakan oleh sejumlah oknum non pegawai untuk meminta uang ke sejumlah pihak. Uang itu disebutkan untuk penerbitan buku.

Sementara terkait keaslian tanda tangan Gubernur Mahyeldi di surat itu masih dalam proses penyelidikan. Dia meminta terkait kejelasan surat itu agar menunggu penjelasan dari kepolisian, karena pasti ada penjelasan lewat pers rilis. (We)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *