BERITA UTAMA

Perjalanan Study Komparatif Wartawan Luak 50 Ke Kota Bertuah

Pekan Baru-- Keberangkatan rombongan wartawan Luak 50 Ke Kota Pekan Baru (Riau) merupakan agenda Study Komparatif yang dilaksanakan oleh Dinas...
BERITA UTAMA

Selain Tokoh Nasional HDI Sangat Peduli Terhadap Mahasiswa Luak Limopuluah Yang Berada di Pulau Jawa

Bogor--- Herman Darnel Ibrahim (HDI) selain tokoh nasional juga memiliki sebuah kepedulian terhadap para mahasiswa yang berasal.darii lLuak 50 yang...
BERITA UTAMA

Projo Ganjar Laporkan Budi Arie Setiadi ke Ketua Ombudsman Republik Indonesia

JAKARTA - Projo Ganjar yang diketuai oleh Nora Haposan Situmorang S.H.,Melaporkan Budi Arie Setiadi yang merupakan Menteri Komunikasi dan Informatika...
BERITA UTAMA

Hindari Sengketa Tanah Ulayat, Rezka Oktoberia Apresiasi Mentri ATR/BPN

Limapuluh Kota - Rezka Okberia Anggota DPR RI dari Komisi yang juga bermitra dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang /...
BERITA UTAMA

Baru Beberapa Hari Dipimpin Jasman , Pemko Payakumbuh Raih Prestasi TP2DD

Payakumbuh—Upaya digitalisasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Payakumbuh kembali menoreh prestasi. Kali ini, Payakumbuh dinobatkan sebagai Tim Percepatan dan Perluasan...

Pemko Melalui Disperkim Bukittinggi Bedah 117 Rumah Tak Layak Huni

Bukittinggi, Payakumbuhpos.id, – Pemko Bukittinggi melalui Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim) kota Bukittinggi dengan program pemerintahan yaitu pelayanan berupa perbaikan rumah warga dalam bentuk bedah rumah, Kadis Perkim Rahmat AE ditemui wartawan di ruang kerjanya, Senin (3/7).

Rahmat AE, menyampaikan, Untuk tahun 2023 ini melalui beberapa program dan sumber dana dari APBD Kota Bukittinggi, ditargetkan bisa melakukan perbaikan pada 117 unit dengan program bedah rumah, yang telah berjalan dari bulan maret lalu.

” Dari seluruh kelurahan yang mendapatkan bantuan dari Disperkim Kota Bukittinggi hingga kini sebanyak 89 unit Rumah Kurang Layak Huni (RKLH) dan telah mengucurkan dana Rp. 2.742.500.000,- dari target Rp 3,1 miliar lebih hingga mencapai angka 65 persen pengerjaannya di 24 kelurahan di kota Bukittinggi saat ini,” ungkapnya.

” Rumah-rumah yang dibedah tersebut, yakni programnya dari dana Pokok Pikiran (Pokir) anggota DPRD Kota Bukittinggi serta inisiatif SKPD dan prioritas dari Pemko sendiri,” kata Rahmat.

” Warga yang mendapatkan program bedah rumah setelah melalui penelitian dan seleksi secara bertingkat, itu salah satu syaratnya, harus memiliki tanah sendiri. Ada pun biaya perbaikan sesuai dengan klasifikasi sedang sampai berat biaya mulai dari Rp.15-75 juta. Sedangkan komposisi anggaran 70 persen untuk material dan 30 persen upah,” tambah Rahmat.

“Secara teknis kami melihat pengerjaan yang dilakukan warga secara swadaya, hal ini mampu meningkatkan bobot pekerjaan menjadi 150 persen lebih, dengan 30 persen upah bisa mereka alihkan ke material yang lain,” pungkas Kadis.

#(mel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *