Pemko Bukittinggi dan TPPS Gelar Rapat Bahas Percepatan Penurunan Stunting di Bukittinggi
Bukittinggi, Payakumbuhpos.id, — Tim percepatan penurunan stunting (TPPS) Tingkat Kota Bukittinggi menggelar rapat dengan pemerintah kota Bukittinggi dan kegiatan ini juga dihadiri Ketua TP PKK Bukittinggi Ny. Yesi Endriani Ramlan dan dibuka langsung oleh Wakil Wali Kota Bukittinggi, Ibnu Asis di Hotel Dymens, Selasa,(29/07).
Wakil Wali Kota Bukittinggi, Ibnu Asis, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang berperan aktif memberikan berkontribusi dalam penanganan stunting.
Ia menekankan, bahwa stunting bukan sekadar persoalan tinggi badan anak, tetapi juga menyangkut ketimpangan akses gizi, layanan kesehatan, hingga pola asuh.
“Sanitasi Percepatan penurunan stunting merupakan salah satu prioritas pembangunan daerah yang membutuhkan sinergi lintas sektor karena stunting berdampak jangka panjang terhadap kualitas hidup dan daya saing daerah,” jelasnya.
” Penanganan harus dilakukan secara konvergen, terkoordinasi, dan tepat sasara agar upaya ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata, namun menjadi kerja bersama seluruh elemen masyarakat, termasuk camat, lurah, kader, dan PKK,”harapnya.
Wawako juga menambahkan, rapat koordinasi ini menjadi wadah penting untuk menyatukan persepsi dan pandangan hingga memperkuat kolaborasi, serta menyusun langkah strategis dan intervensi yang berbasis data.
Oleh karena itu, sangat penting penguatan kapasitas kader dan optimalisasi peran TP PKK di tingkat kecamatan dan kelurahan melalui program -program seperti Posyandu, Bina Keluarga Balita dan Dasawisma.
Sementara itu, Kepala DP3APPKB, Nauli Handayani, menegaskan, meski angka stunting di Kota Bukittinggi telah menurun dari 20,1% pada 2023 menjadi 16,8% di tahun 2024, upaya berkelanjutan tetap dibutuhkan untuk mencapai hasil yang lebih merata dan berkelanjutan di seluruh wilayah kelurahan. Untuk itu, rapat koordinasi ini bertujuan untuk memperkuat sinergi lintas sektor dalam percepatan penurunan stunting.
“Stunting tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik anak, tetapi juga memengaruhi perkembangan kognitif dan produktivitas jangka panjang. Melalui kegiatan ini, kita dorong peran aktif camat, lurah, TP PKK kecamatan dan kelurahan, serta kader lapangan, agar mampu melaksanakan intervensi berbasis data secara konvergen dan tepat sasaran,” pungkasnya.
(Mel)













