Pemerintah Kota Bukittinggi dan Ribuan Masyarakat Adakan Sholat Idul Adha 1444 H di Lapangan Wirabraja

Bukittinggi, Payakumbupos.id, -Pemerintah Kota Bukittinggi adakan shalat Idul Adha 1444 H yang dipadati ribuan kaum muslimin dan muslimat, yang dilaksanakan dilapangan Kantin Wirabraja Bukittinggi, Kamis,(29/6).
Dihadiri oleh Wali Kota Erman Safar, Wawako Marfendi serta Ketua DPRD, Kakan Kemenag Bukittinggi dan Panitia Hari Besar Islam ( PHBI) Kota Bukittinggi.
Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar menyampaikan, bahwa Kota ini sedang tidak baik-baik saja. Ada dampaknya dari polemik baru-baru ini, jangan sampai pak RT dan RW, Guru-guru , jadi takut ikut dalam berbicara soal LGBT dan lainnya, dalam memberantas maksiat dikota ini.
Menurutnya, beberapa keadaan sosial di Kota Bukittinggi, harus disampaikan oleh pemimpin. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi, mengajak seluruh lapisan masyarakat ikut dalam pencegahan maksiat dan menegakkan amar ma’ruf nahi munkar.
“Kami berharap jangan ada dampak terhadap keinginan, atau mundurnya partisipasi rakyat dalam mencegah kemaksiatan yang selama ini sudah disosialisasikan, dan tetap menjaga ukhuwah Islamiyah” jelas Wako.
“Atas nama pemerintah, Wali Kota ucapkan selamat bagi jamaah haji kota Bukittinggi yang telah berada di Mekkah serta Selamat Hari Raya Idul Adha 10 Zulhijjah 1444 Hijriah,” tambah Wako.
Beliau menambah Kota Bukittinggi sudah saatnya berbicara tentang peningkatan ekonomi masyarakat. Bagaimana peningkatan pelayanan kesehatan di masyarakat dan pendidikan, dengan berlandaskan Adaik Basandi Sarak Sara’ Basandi Kitabullah ( ABS SBK ).
Setelah Shalat Ied, dilanjutkan ceramah dari khatib Buya Aidil Alfin dari MUI Bukittinggi. Ia mengatakan, memeriahkan hari raya Idul Adha yang dilaksanakan, adalah suatu bentuk pendekatan diri kepada Allah.SWT, serta manifestasi rasa kesyukuran terhadap Sang Pencipta.
“Ibadah-ibadah ritual yang kita lakukan selain mengandung hikmah dan hakikat mendekatkan diri kepada Allah, juga menyadarkan hakikat kemanusiaan kita sebenarnya,” ujarnya.
Selain itu beliau menyampaikan, amat disayangkan, tidak sedikit dari umat Islam yang sudah merasa puas apabila telah menyempurnakan seluruh ibadah ritualnya, sementara hubungan dengan sesama manusia porak poranda. Anggapan ini salah kaprah dalam Islam.
”Karena kemuliaan dan kebanggaaan yang sebenarnya hanya bisa diraih jika kita menjaga hubungan vertikal dengan Allah.SWT dengan hubungan horizontal dengan sesama manusia,” tandasnya.
Buya Aidil mengajak, gerakan berqurban menjadi momentum yang tepat untuk mengevaluasi diri demi ketaatan kepada Allah, semua perintah Nya harus dilaksanakan dengan ketulusan fisik dan mental, semata mendapatkan pembalasan Allah yang lebih besar.
#(mel)