BERITA UTAMA

Dorongan Penyegaran di Golkar Payakumbuh Menguat, Wirman Putra Dinilai Paling Siap Pimpin DPD II

Wirman Putra Datuak Rajo Mantiko Alam Ketua DPRD Payakumbuh (ist) PAYAKUMBUH — Jelang Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Kota Payakumbuh,...
BERITA UTAMA

Sejarah Baru, Payakumbuh di Bawah Wako Zulmaeta Sukses Gelar Indonesia’s Horse Racing Cup II.

Payakumbuh—PAYAKUMBUHPOS, Sejarah baru tercipta di dunia pacu kuda Indonesia. Untuk pertama kalinya, Indonesia's Horse Racing Cup yang selama ini hanya...
BERITA UTAMA

Rezka Oktoberia Meski Tak Lagi di DPR RI, hadirkan 26 Titik Irigasi P3TGAI di Payakumbuh dan Lima Puluh Kota.

LIMA PULUH KOTA — Meski tidak lagi menjabat sebagai anggota DPR RI, kepedulian Rezka Oktoberia terhadap masyarakat tidak pernah pudar....
BERITA UTAMA

Wali Kota Payakumbuh Zulmaeta Resmi Menutup Kejuaraan Tenis Meja 2025.

PAYAKUMBUH — Kejuaraan Tenis Meja Piala Wali Kota Payakumbuh 2025 resmi berakhir, Minggu (10/8), di GOR Nan Ompek, Tanjung Pauh....
BERITA UTAMA

Marta Emmelia Bongkar Dugaan Pemalsuan Saham oleh Suami, Polisi Anggap Urusan Pribadi.

Pekanbaru — Laporan dugaan pemalsuan tanda tangan yang melibatkan nama seorang notaris dan seorang suami, berakhir di meja penyidik dengan...

Di Payakumbuh, Anak Wajib PAUD 1 Tahun, Sudah Ada Perwakonya

Payakumbuh– Di Payakumbuh, sebelum anak masuk Sekolah Dasar (SD) mereka harus mengikuti pendidikan usia dini atau PAUD Pra SD selama setahun terlebih dahulu. Pendidikan usia dini ini tak hanya harus sekolah di PAUD atau TK saja, namun bisa RA, BA, maupun Kelompok Bermain.

Hal ini ditetapkan dalam Perwako Nomor 88 Tahun 2019 yang disahkan Desember 2019 lalu, tentang peraturan pelaksanaan Perda Nomor 10 Tahun 2018 yang memuat PAUD Pra SD dan PAUD Holistik Integratif.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh Drs AH Agustion didampingi Kabid PAUDNI Irwanto dan Kasi PAUD Syafni Hasni saat ditemui di kantornya, Senin (13/7) menyebut ada penekanan dalam Perwako ini yang mengatur pengembangan anak usia dini (PAUD) holistik integratif (HI). Yang meliputi pendidikan, kesehatan, sosial, pengasuhan, penyuluhan, fasilitasi, dan perlindungan anak.

“Sudah disosialisasikan bersama Camat, Lurah, KAN, dan LPM pada Januari lalu dan sudah diawali dengan pelaksanaan PAUD Integrasi Bina Keluarga Balita (BKB) dan Posyandu, dan sudah” kata Agustion.

Maksudnya terintegrasi, bukan persoalan belajar saja, namun kesehatan anak menjadi poin utama. Termasuk bagaimana keikutsertaan pengasuhan orang tua di rumah. Sinergisitas antara lembaga pendidikan dan orang tua menjadi penentu bagaimana anak tumbuh kembang maksimal di usia dini.

Ditambahkan, Kadis Agustion mengatakan aspek yang akan dicapai dalam pendidikan usia dini meliputi kognitif, afektif, dan psikomotorik. Kualitas aspek yang dicapai menentukan orientasi anak dalam masa perkembangannya di usia dini, baik bakatnya, minatnya, maupun kemampuannya.

Bagaimana bagi anak yang berada dalam keluarga miskin?

Pemerintah telah menanggulangi biaya pendidikan anak PAUD keluarga miskin melalui program keluarga harapan (PKH) di dinas sosial dan bantuan operasional penyelenggaraan (BOP) PAUD di dinas pendidikan.

“Komitmen bersama lintas sektoral dibutuhkan untuk ini, tinggal bagaimana orang tua memfokuskan bantuan itu memang bagi pendidikan anak,” pungkasnya.

Sementara itu, Bunda PAUD Kota Payakumbuh Henny Riza Falepi beberapa waktu lalu mengatakan anak usia dini tidak dituntut untuk pintar, tapi bagaimana mereka tumbuh kembang secara maksimal dengan dukungan pemerintah melalui lembaga dan asuhan orang tua.

“Disini, kita menginginkan jangan sampai anak sekolah tapi gizinya tidak diperhatikan, jangan juga anak sudah dilatih oleh guru di sekolah dan tidak diulang di rumah, kita berharap anak-anak di Payakumbuh selain mendapatkan pendidikan yang layak, mereka juga tumbuh kembang dengan sehat, tanpa Stunting,” ujar Henny. (benpi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *