BPBD Pastikan Bantuan Tepat Sasaran untuk Korban Bencana di Lima Puluh Kota.
Lima Puluh Kota—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lima Puluh Kota menggelar rapat evaluasi penanganan darurat bencana hidrometeorologi yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera Barat. Rapat berlangsung pada Senin, 8 Desember 2025, di Pos Komando Tanggap Darurat.
Rapat tersebut dihadiri oleh Bupati Lima Puluh Kota, perwakilan BNPB, TNI, Polri, kepala OPD, serta berbagai instansi pendukung lainnya. Basarnas tidak hadir karena tengah fokus pada operasi pencarian korban di wilayah terdampak lain.
Evaluasi difokuskan pada proses distribusi bantuan dari pemerintah pusat melalui BNPB, termasuk ketersediaan logistik serta efektivitas penyalurannya kepada masyarakat. Dalam laporannya, BPBD menjelaskan bahwa Kabupaten Lima Puluh Kota telah menerima bantuan logistik dalam tiga tahap. Pengiriman pertama pada 3 Desember dilakukan melalui jalur darat menggunakan truk yang membawa handy talkie, matras, dan hygiene kit. Pengiriman kedua menggunakan helikopter pada 4 Desember berisi telur, air minum, beras, minyak goreng, dan mi instan. Pada hari yang sama, bantuan tahap ketiga kembali tiba melalui jalur darat berupa family kit, makanan siap saji, selimut, sepatu bot, chainsaw, genset, hingga perangkat Starlink untuk memperkuat jaringan komunikasi di lokasi terdampak.
Pemerintah daerah menegaskan bahwa seluruh bantuan telah dan akan terus didistribusikan secara cepat dan tepat sasaran. Ia menyampaikan bahwa sejumlah wilayah yang mengalami dampak terberat seperti Koto Tinggi, Pandam Gadang, Baruah Gunuang, Sungai Rimbang, dan Sungai Naniang menjadi prioritas utama dalam penyaluran bantuan.
Plt. Kalaksa BPBD Kabupaten Lima Puluh Kota, Arie Kurniawan, SE, M.Eng, “Kami memastikan bantuan dari pemerintah pusat bergerak cepat ke masyarakat. Tujuan utama kami adalah memastikan semua warga terdampak mendapatkan bantuan tanpa terkecuali,” ujar Arie.
Selain itu, ia menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan, relawan, serta masyarakat yang telah berperan aktif dalam upaya penanggulangan bencana.
“Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu, baik instansi, relawan, maupun masyarakat. Sinergi dan kepedulian bersama ini sangat berarti bagi percepatan penanganan bencana,” tambahnya.
Ia juga menekankan pentingnya koordinasi lintas lembaga untuk mempercepat proses penanganan, membuka akses logistik, memperbaiki jaringan komunikasi, serta mempercepat pemulihan kebutuhan dasar masyarakat.
Melalui rapat evaluasi ini, pemerintah daerah berharap langkah-langkah strategis penanganan darurat dapat semakin diperkuat, sekaligus memastikan seluruh sumber daya yang tersedia dapat dimanfaatkan secara optimal demi mempercepat pemulihan kehidupan masyarakat di wilayah terdampak bencana.
(*)













