Akses Terancam Longsor, BPBD Limapuluh Kota Percepat Perbaikan Darurat.
Payakumbuhpos – Upaya penanganan bencana alam di Nagari Koto Tinggi, Kecamatan Gunung Omeh, Kabupaten Limapuluh Kota, terus digenjot oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Sejak bencana melanda wilayah tersebut, tim BPBD berada di garda terdepan memberikan bantuan darurat, memastikan kebutuhan dasar warga terpenuhi, serta melakukan perbaikan cepat pada infrastruktur yang terdampak.
Pada Sabtu (6/12/2025), BPBD kembali mengerahkan personel dan armada ke sejumlah titik krusial di Koto Tinggi. Meski cuaca berkabut, hujan ringan, dan medan labil akibat pergerakan tanah, petugas tetap melakukan distribusi air bersih bagi keluarga yang kehilangan akses sumber air layak pascabencana.
“Air bersih adalah kebutuhan paling mendesak. Banyak saluran warga tertutup longsor, sementara beberapa sumber air mengering atau tercemar. Distribusi harus dilakukan rutin,” ujar salah satu personel BPBD di lokasi.
Penyaluran dilakukan menggunakan mobil tangki yang langsung menyisir rumah-rumah warga dan titik pengungsian. Setiap keluarga mendapat jatah sesuai kebutuhan harian, terutama untuk memasak dan sanitasi.
Selain distribusi logistik, BPBD juga melanjutkan perbaikan darurat pada sejumlah ruas jalan yang mengalami retakan akibat pergerakan tanah. Retakan tersebut dikhawatirkan bisa memutus akses antar-Nagari jika tidak segera ditangani. Tim teknis melakukan penimbunan awal, pemadatan material, serta memasang tanda peringatan keselamatan agar jalur logistik tetap terbuka.
“Kami fokus pada perbaikan darurat untuk mencegah kerusakan bertambah parah. Akses jalan harus tetap terbuka agar distribusi bantuan tidak terhambat,” jelas koordinator lapangan BPBD.
Cuaca di wilayah Gunung Omeh beberapa hari terakhir cenderung memburuk, dengan intensitas hujan meningkat dan potensi longsor susulan. Meski demikian, tim BPBD tetap melaksanakan misi kemanusiaan dengan perlengkapan keselamatan lengkap—mulai dari helm, rompi, lampu penerangan, hingga alat komunikasi untuk memantau kondisi lapangan secara real-time.
Koordinasi dengan pemerintah nagari, relawan lokal, dan aparat kecamatan intens dilakukan agar penanganan tetap cepat dan tepat sasaran.
BPBD mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap potensi longsor susulan, terutama di kawasan berkelerengan tinggi. Retakan baru pada tanah, perubahan warna aliran air, atau suara gemuruh dari lereng diminta segera dilaporkan.
“Keselamatan menjadi prioritas. Jika muncul tanda-tanda bahaya, segera menjauhi lokasi dan laporkan ke pemerintah nagari atau posko BPBD terdekat,” tegas BPBD.
Meski penanganan darurat masih berlangsung, proses pemulihan dipastikan akan dilakukan secara bertahap. Pemerintah daerah mulai melakukan pendataan kerusakan rumah, fasilitas umum, hingga lahan pertanian sebagai dasar pemberian bantuan lanjutan.
Upaya BPBD Limapuluh Kota di Koto Tinggi menunjukkan komitmen kuat pemerintah dalam melindungi warganya di tengah cuaca ekstrem. Diharapkan, langkah cepat ini dapat mempercepat pemulihan dan meminimalkan risiko bencana di masa mendatang.
(*)













