BERITA UTAMA

Wali Kota Payakumbuh Zulmaeta Resmi Menutup Kejuaraan Tenis Meja 2025.

PAYAKUMBUH — Kejuaraan Tenis Meja Piala Wali Kota Payakumbuh 2025 resmi berakhir, Minggu (10/8), di GOR Nan Ompek, Tanjung Pauh....
BERITA UTAMA

Marta Emmelia Bongkar Dugaan Pemalsuan Saham oleh Suami, Polisi Anggap Urusan Pribadi.

Pekanbaru — Laporan dugaan pemalsuan tanda tangan yang melibatkan nama seorang notaris dan seorang suami, berakhir di meja penyidik dengan...
BERITA UTAMA

100 Hari Kerja Zuzema Kota Payakumbuh Mulai Berbenah Menuju Perubahan Nyata

Payakumbuh – Pemerintahan pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Payakumbuh, Zuzema yang terdiri dari Dr. dr. Zulmaeta, SpOG, MM,...
BERITA UTAMA

Erlinda Wati Tegaskan Komitmen DPRD Payakumbuh Dalam Perlindungan Tanah Ulayat Di Hadapan Wamen ATR/BPN.

PAYAKUMBUH – Wakil Ketua DPRD Kota Payakumbuh, Erlinda Wati, S.Pd., M.Pd., dalam Kunjungan Wakil Menteri ATR/BPN ke Rumah Dinas Wali...
BERITA UTAMA

Pemko Payakumbuh Dan DPRD Tegaskan Komitmen Antikorupsi Dalam Rakor KPK Wilayah I.

Jakarta–Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar Rapat Koordinasi Pemberantasan Korupsi Wilayah I pada Jumat, 9 Mei 2025, di Lantai 16 Gedung...

Tokoh PDIP Asal Sumbar Ini Sarankan Riziek Shibab Bikin Parpol

Rizieq Shihab dan Kapitra Ampera (Ist)

JAKARTA – Politikus PDIP Kapitra Ampera menyarankan Habib Rizieq Shihab (HRS) mendirikan partai politik agar bisa menyalurkan kekuatan yang dimiliki secara konstitusional untuk membangun bangsa dan negara.

Hal itu disampaikan Kapitra Ampera pernyataan Wasekjen PA 212 Novel Bamukmin yang menuding putusan banding Habib Rizieq di Pengadilan Tinggi (PT) DKI Jakarta sarat kepentingan politik penguasa di Pemilu 2024.

Novel juga menilai Imam Besar Habib Rizieq Shihab merupakan tokoh berpengaruh dan bahkan balih-balihonya saja ditakuti penguasa.

“Sekarang tanya, apa sih, kekuatan politik apa yang dimiliki (Habib Rizieq, red). Apa yang bisa diubah di republik ini dengan berteriak di jalan? Apa?” kata Kapitra kepada JPNN.com di Jakarta, Sabtu (4/9).

Kapitra justru menyarankan bila HRS mau masuk ke kancah politik dan melakukan perubahan kepemimpinan politik, maka salah satu caranya dengan mendirikan parpol.

“Jadi, formil, ada cara-cara konstitusional. Ingin mengubah negara dari jalanan itu merusaknya, itu revolusi, menghancurkan. Mana ada perubahan bisa dilakukan di jalan,” tegas eks pengacara Habib Rizieq itu.

Pria berdarah Minang itu menyatakan kalaupun ada gerakan-gerakan politik di jalanan yang berhasil, itu selalu bermuara ke parlemen, DPR dan MPR RI sebagai lembaga formil.

“Coba bikin partai politik, buktikan kalau Habib Rizieq itu tokoh dan laku secara politik,” ucapnya.

Setelah mendirikan parpol, lanjut Kapitra, Habib Rizieq bisa membuktikan kekuatan dan pengaruhnya dengan memenangkan dukungan 20-25 persen presidential threshold.

“Kalau bisa, pasti dia bisa mengusulkan (diri) sebagai calon presiden. Tetapi kalau hanya teriak kekuatan saya ini, nothing. Enggak dilihat kok, kekuatan apa?” ucapnya.

“Jadi, lebih baik kalau ingin berpartisipasi dalam pembangunan bangsa ini, ubah melalui cara-cara legalitas, konstitusional dan formalitas. Itu yang bisa dilakukan,” tandas Kapitra Ampera. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *