BERITA UTAMA

Perjalanan Study Komparatif Wartawan Luak 50 Ke Kota Bertuah

Pekan Baru-- Keberangkatan rombongan wartawan Luak 50 Ke Kota Pekan Baru (Riau) merupakan agenda Study Komparatif yang dilaksanakan oleh Dinas...
BERITA UTAMA

Selain Tokoh Nasional HDI Sangat Peduli Terhadap Mahasiswa Luak Limopuluah Yang Berada di Pulau Jawa

Bogor--- Herman Darnel Ibrahim (HDI) selain tokoh nasional juga memiliki sebuah kepedulian terhadap para mahasiswa yang berasal.darii lLuak 50 yang...
BERITA UTAMA

Projo Ganjar Laporkan Budi Arie Setiadi ke Ketua Ombudsman Republik Indonesia

JAKARTA - Projo Ganjar yang diketuai oleh Nora Haposan Situmorang S.H.,Melaporkan Budi Arie Setiadi yang merupakan Menteri Komunikasi dan Informatika...
BERITA UTAMA

Hindari Sengketa Tanah Ulayat, Rezka Oktoberia Apresiasi Mentri ATR/BPN

Limapuluh Kota - Rezka Okberia Anggota DPR RI dari Komisi yang juga bermitra dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang /...
BERITA UTAMA

Baru Beberapa Hari Dipimpin Jasman , Pemko Payakumbuh Raih Prestasi TP2DD

Payakumbuh—Upaya digitalisasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Payakumbuh kembali menoreh prestasi. Kali ini, Payakumbuh dinobatkan sebagai Tim Percepatan dan Perluasan...

Wako Fadly Amran: Mustahil Memuaskan Semua

Payakumbuh.com – Walikota Padang Panjang H. Fadly Amran, saat berpidato di Rapat Paripurna Pelantikan Pimpinan DPRD, Senin (24/5) menyatakan mustahil manusia bisa memuaskan semua orang.

“Manusia adalah makhluk tidak tidak sempurna, maka sangat mustahil seorang manusia mampu memuaskan semua orang,” ujar Fadly Amran.


Dia mengemukakan setiap manusia juga memiliki pola pikir yang berbeda satu dengan yang lainnya.

Maka tak salah adat Minangkabau mengatakan “kapalo samo babulu, pandapek balain lain (kepala sama berbulu, tapi pendapat berbeda beda,”)katanya.

Tetapi masih mengutip Falsafah adat Minang, Fadly Amran mengemukakan, meskipun terjadi perbedaaan pendapat tetapi tidak ada satu masalah pun yang tidak bisa diselesaikan.

Di dalam filosofi adat ditamsilkan dalam kata, bulek aie ka pambuluah, bulek kato ka mufakat (bulat air karena pembuluh, bulat kata karena musyawarah).

Artinya, kata Fadly, semua kita harus bersikap dewasa dalam menjalankan demokrasi. Sebab ketidakdewasaan dalam berdemokrasi hanya menghasilkan perpecahan dan pertentangan. (awe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *