BERITA UTAMA

Ratusan Masyarakat Ibuah Iringi AL-JH Kampanye Tatap Muka

PAYAKUMBUH - Ratusan masyarakat seputaran daerah ibuh iringi Pasangan nomor urut 2 untuk Kota Payakumbuh, Almaisyar Dt. Bangso Diranjo Kuniang...
BERITA UTAMA

Peringati Hari Pahlawan, IKA Esgapa 93 dan AL-JH Gelar Jalan Sehat dan Tabur Bunga di Makan Pahlawan Balai Jariang

PAYAKUMBUH - Dalam rangka memperingati hari pahlawan serta untuk mengenang jasa para syuhada yang gugur dalam memperjuangkan kemerdekaan, pasangan Calon...
BERITA UTAMA

Gelar Rakercab MPC PP Jakarta Selatan Siap Berkolaborasi dengan Semua Lapisan Masyarakat

JAKARTA - Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila Jakarta Selatan menggelar Rapat Kerja Cabang (Rakercab) di Gedung BPMP DKI Jakarta...
BERITA UTAMA

KPU Limapuluh Kota Selenggarakan Rakor Persiapan Pemilihan Pilkada Serentak 2024

LIMAPULUH KOTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Limapuluh Kota Selenggarakan Rapat Koordinasi (Rakor) persiapan Pemilihan Gubernur dan wakil Gubernur serta...
BERITA UTAMA

Dapat Nomor Cantik Angka 1, Deni – Riko Singgung Percepatan Pembangunan

Limapuluh Kota - Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Limapuluh Kota, Deni Asra-Riko Febrianto bersyukur benar, mendapat nomor urut 1...

UNESCO Tetapkan Tambang Ombilin Sawahlunto Warisan Dunia

PAYAKUMBUHPOS.COM – Tambang batubara Ombilin ditetapkan sebagai Warisan Dunia hasil sidang Komite Warisan Dunia UNESCO PBB pada
Sabtu 6 Juli 2019 hasil sidang Komite Warisan Dunia UNESCO PBB ke 43 di Baku Azerbaijan.

Perjalanan panjang Sawahlunto mengusung ” Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto” menjadi warisan dunia UNESCO menambah catatan koleksi warisan dunia yang dimiliki Indonesia, yakni 11 situs warisan dunia di Indonesia yang sebelumnya sudah ditetapkan UNESCO. Mulai dari Candi Borobudur, Prambanan, Taman Nasional Komodo, Taman Nasional Ujung Kulon, Situs Manusia Purba Sangiran, Taman Nasional Lorentz, Taman Nasional Sembilang, Taman Nasional Gunung Leuser, Taman Nasional Kerinci Seblat, hingga Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, dan Cultural Landscape Subak Bali.

Dalm siaran Pers nya, Ketua Harian Komisis Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU), Prof.Dr. Areif Rachman menyatakan, bahwa penetapan status warisan dunia bukanlah tujuan utama dari diplomasi budaya. Namun sebutnya, pengakuan internasional ini, Indonesia harus dapat memastikan idenrifikasi, perlindungan, konservasi dan transmisi nilai nilai luhur warisan bangsa dapat terjadi dan berkelanjutan dari generasi ke generasi.

Tata Tanur

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *