BERITA UTAMA

Selain Tokoh Nasional HDI Sangat Peduli Terhadap Mahasiswa Luak Limopuluah Yang Berada di Pulau Jawa

Bogor--- Herman Darnel Ibrahim (HDI) selain tokoh nasional juga memiliki sebuah kepedulian terhadap para mahasiswa yang berasal.darii lLuak 50 yang...
BERITA UTAMA

Projo Ganjar Laporkan Budi Arie Setiadi ke Ketua Ombudsman Republik Indonesia

JAKARTA - Projo Ganjar yang diketuai oleh Nora Haposan Situmorang S.H.,Melaporkan Budi Arie Setiadi yang merupakan Menteri Komunikasi dan Informatika...
BERITA UTAMA

Hindari Sengketa Tanah Ulayat, Rezka Oktoberia Apresiasi Mentri ATR/BPN

Limapuluh Kota - Rezka Okberia Anggota DPR RI dari Komisi yang juga bermitra dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang /...
BERITA UTAMA

Baru Beberapa Hari Dipimpin Jasman , Pemko Payakumbuh Raih Prestasi TP2DD

Payakumbuh—Upaya digitalisasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Payakumbuh kembali menoreh prestasi. Kali ini, Payakumbuh dinobatkan sebagai Tim Percepatan dan Perluasan...
BERITA UTAMA KABAR SUMBAR

Tuo Balai Nagari Koto Nan Ampek Ucapkan Selamat Buat PJ Walikota Payakumbuh Jasman Rizal

Padang--- Hadir saat acara pelantikan Pj Walikota Payakumbuh Jasman Rizal di Auditorium Gubernur Sumbar, Jumat (29/9/2023). Tuo Balai salah seorang...

Terima Kunjungan Dubes Thailand, Mendes PDTT Bahas Rencana Studi Banding Kepala Desa

JAKARTA – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo menerima kunjungan dari Duta Besar Thailand untuk Indonesia, H.E Mr. Songphol Sukchan di Kantor Kemendes PDTT pada Kamis (24/1). Menteri Eko dan Songphol bahas rencana studi banding Kepala Desa Indonesia ke sejumlah negara termasuk Thailand.

Dalam pembahasan tersebut, Eko menyampaikan bahwa Indonesia telah memiliki program pembangunan desa yang hampir sama dengan program One Tambon, One Product (OTOP) milik Thailand yakni program Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades). Oleh karena itu, dengan adanya studi banding akan menambah referensi bagi kepala desa dalam melakukan pembangunan.

“Presiden ingin kepala desa agar dapat belajar, melihat pembangunan desa di negara lain, melihat Thailand,” ujarnya.

Lebih lanjut Eko menyampaikan bahwa rencana studi banding tersebut adalah upaya dalam menindaklanjuti arahan Presiden RI Joko Widodo untuk meningkatkan kapasitas kepala desa dengan mempelajari pembangunan desa di negara lain. Tak hanya Thailand, Menteri Eko juga telah mendiskusikan peluang kolaborasi dalam rencana studi banding terkait pembangunan desa dengan sejumlah duta besar negara sahabat lain diantaranya yakni Korea, China, Malaysia dan Vietnam.

“Kami ingin belajar dari Thailand utamanya program pertanian untuk mendukung prukades,” ungkapnya.

Eko mengungkapkan, dalam mempercepat pembangunan desa, pemerintah Indonesia telah menyalurkan dana langsung ke desa yakni sebesar Rp 20,67 Triliun pada 2015, Rp 46,98 Triliun pada 2016, Rp 60 Triliun pada 2017 dan Rp 60 Triliun pada 2018. Menurutnya, disalurkannya dana desa tersebut memberikan pengaruh cukup signifikan terhadap penurunan angka kemiskinan di desa. Tak hanya itu, dana desa juga telah memberikan kontribusi terhadap penurunan angka stunting dan peningkatan pendapatan masyarakat desa.

Di sisi lain, terkait rencana studi banding kepala desa, Songphol menawarkan Kemendes PDTT untuk bekerjasama dengan Thailand International Cooperation Agency (TICA). Menurutnya, TICA memiliki memiliki sejumlah program peningkatan kapasitas yakni dengan short course, beasiswa pasca sarjana dan study visit.

“Program study visit ini bisa digunakan bagi kepala desa yang ingin belajar dan melihat pembangunan desa di Thailand secara langsung”, ujar Songphol.

Terkait rencana studi banding Kepala Desa ke Thailand tersebut, keduanya bersepakat untuk menindaklanjutinya dengan membicarakannya dengan lebih detil hingga teknis antar dua instansi, yakni Kemendes PDTT dan Kedutaan Besar Thailand untuk Indonesia. ( Ben)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *