BERITA UTAMA

Selain Tokoh Nasional HDI Sangat Peduli Terhadap Mahasiswa Luak Limopuluah Yang Berada di Pulau Jawa

Bogor--- Herman Darnel Ibrahim (HDI) selain tokoh nasional juga memiliki sebuah kepedulian terhadap para mahasiswa yang berasal.darii lLuak 50 yang...
BERITA UTAMA

Projo Ganjar Laporkan Budi Arie Setiadi ke Ketua Ombudsman Republik Indonesia

JAKARTA - Projo Ganjar yang diketuai oleh Nora Haposan Situmorang S.H.,Melaporkan Budi Arie Setiadi yang merupakan Menteri Komunikasi dan Informatika...
BERITA UTAMA

Hindari Sengketa Tanah Ulayat, Rezka Oktoberia Apresiasi Mentri ATR/BPN

Limapuluh Kota - Rezka Okberia Anggota DPR RI dari Komisi yang juga bermitra dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang /...
BERITA UTAMA

Baru Beberapa Hari Dipimpin Jasman , Pemko Payakumbuh Raih Prestasi TP2DD

Payakumbuh—Upaya digitalisasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Payakumbuh kembali menoreh prestasi. Kali ini, Payakumbuh dinobatkan sebagai Tim Percepatan dan Perluasan...
BERITA UTAMA KABAR SUMBAR

Tuo Balai Nagari Koto Nan Ampek Ucapkan Selamat Buat PJ Walikota Payakumbuh Jasman Rizal

Padang--- Hadir saat acara pelantikan Pj Walikota Payakumbuh Jasman Rizal di Auditorium Gubernur Sumbar, Jumat (29/9/2023). Tuo Balai salah seorang...

Takut Gempa, Warga Solok Selatan Pilih Tidur di Tenda

Rumah warga yang rusak akibat gempa. Net

SOLOK SELATAN –Pemerintah Daerah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat terus melakukan berbagai upaya dalam masa tanggap darurat pasca gempa 5,6 SR. Untuk Korban luka, Dinas Kesehatan Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, menyebut ada 51 orang korban luka akibat gempa magnitudo 5,6. Jumlah rumah rusak terdata sebanyak 343 unit.

Kadis Kesehatan Solok Selatan, Novirman, Kamis (28/2/2019), mengatakan, korban kita arahkan ke Puskesmas terdekat yang tak jauh dari lokasi.

Novirman memaparkan data yakni 37 orang dibawa ke Puskesmas Mercu, 10 orang di Puskesmas Abai, 2 orang di Puskesmas Talunan dan 2 orang di Puskesmas Bidar Alam.

“Korban yang di Puskesmas Bidar Alam kita rujuk ke Muaralabuh, ke RSUD, karena kondisinya cukup parah dan mengkhawatirkan,” kata Novirman.

Gempa di Solok Selatan terjadi pukul 01.55 WIB dengan magnitudo 4,8. Kemudian gempa pada pukul 06.27 WIB dengan magnitudo 5,6.

“Sementara ini kita mendata ada 343 rumah (rusak),” kata Kepala Badan Pelaksana BPBD Solok Selatan, Joni Hasan Basri.

Tidur Di Luar Rumah

Sementara itu, khawatir gempa susulan, Warga Solok Selatan pilih tidur di tenda. Mereka khawatir tertimpa reruntuhan bangunan.

“Gempanya mengentak. Pas pagi tadi agak diayun dan sepertinya tadi malam sudah ada (rumah) yang retak. Jadi pas paginya banyak yang roboh,” kata Emi Susnawati, salah seorang warga korban gempa di Jorong Koto Sungai Kunyit, Nagari Sungai Kunyit, Kecamatan Sangir Balai Janggo, Kabupaten Solok Selatan, dikutip dari detikcom di lokasi, Kamis (28/2/2019).

Menurut Emi, warga memilih tinggal di tenda-tenda darurat yang didirikan di depan rumah atau di lapangan terbuka.

Selain karena rumahnya yang rusak, warga memilih tidur di tenda karena khawatir akan terjadinya gempa susulan.

“Kami sudah nggak berani masuk rumah, karena sampai malam ini terasa gempa susulan. Jadi nggak berani. Takut menjadi korban,” jelas mantan kepala kampung itu.

Kepala Badan Pelaksana BPBD Kabupaten Solok Selatan Joni Hasan Basri mengakui warganya masih dihantui ketakutan dan memilih tidur di luar rumah.

“Masih trauma,” katanya. Ia menuturkan sementara ini BPBD sudah menyalurkan bantuan-bantuan tanggap darurat ke lokasi. (mzaki)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *