BERITA UTAMA

Gelar Rakercab MPC PP Jakarta Selatan Siap Berkolaborasi dengan Semua Lapisan Masyarakat

JAKARTA - Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila Jakarta Selatan menggelar Rapat Kerja Cabang (Rakercab) di Gedung BPMP DKI Jakarta...
BERITA UTAMA

KPU Limapuluh Kota Selenggarakan Rakor Persiapan Pemilihan Pilkada Serentak 2024

LIMAPULUH KOTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Limapuluh Kota Selenggarakan Rapat Koordinasi (Rakor) persiapan Pemilihan Gubernur dan wakil Gubernur serta...
BERITA UTAMA

Dapat Nomor Cantik Angka 1, Deni – Riko Singgung Percepatan Pembangunan

Limapuluh Kota - Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Limapuluh Kota, Deni Asra-Riko Febrianto bersyukur benar, mendapat nomor urut 1...
BERITA UTAMA

Dapat Nomor Urut Dua, H.Almaisyar-Joni Hendri Sebut itu Nomor Kemenangan

Payakumbuh - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Payakumbuh gelar Pengundian dan Penetapan Nomor Urut Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota...
BERITA UTAMA

Alumni ESGAPA ’93 Sepakat Antarkan Joni Hendri Jadi Wakil Walikota Payakumbuh

Sahabat bukan tentang siapa dia, kapan kenal dia, bagaimana rupa dia. Tapi sahabat adalah dia yang senantiasa memberi kita dukungan...

Sebab Pasar Padang Panjang Sepi, Pembeli Belanja Langsung ke Kampung

PAYAKUMBUHPOS.COM – Lesunya transaksi penjualan barang harian dan pakaian di Pasar Padang Panjang disebabkan para pembeli banyak yang belanja langsung ke kampung atau ke lokasi panen.

Salah seorang Pedagang, Y. Dt. Rajo Alam yang berjualan kebutuhan harian di pasar penampungan jalan lingkar, Kota Padang Panjang, mengakui akhir akhir ini warungnya sepi pembeli.

Ketika disambangi,  Senin (5/8),  sore,  dia menyatakan baru bertransaksi jual beli belum sampai Rp. 1 juta. Padahal, biasanya, setiap hari pekan di pasar Padang Panjang,  Senin dan Jum’at dia berjual beli lebih dari Rp3 juta.

“Akhir akhir ini terasa lesu. Pasar sepi,  tidak seramai dulu lagi, ” katanya.

Hal senada juga dirasakan Ali yang juga berdagang kelontong bahan kebutuhan harian. Dia sampai sore itu berjual beli baru Rp300 ribu.

“Tidak biasanya seperti ini. Masa hari pekan hanya jual beli Rp300 ribu. Tapi itulah kenyataan,” kata Ali yang berwarung dekat Rajo Alam.

Kelesuan melanda pasar Padang Panjang, kata Rajo Alam, disebabkan karena masyarakat pergi ke pasar itu sudah berkurang. Sebab warung warung di kampung kampung telah menyediakan barang yang sama dengan di pasar.

Selama ini,  kata Rajo Alam,  yang meramaikan pekan Senin dan Jum’at di Padang Panjang adalah masyarakat Batipuh Sepuluh Koto, Tanah Datar. Tapi kini masyarakat itu sudah tidak sebanyak dulu lagi pergi di hari pekan ke Padang Panjang.

Dia menambahkan, dulu emak emak di kampung kampung itu,  menukar hasil sawah ladang mereka ke Padang Panjang di hari Senin dan Jum’at. Setelah itu mereka belanja kebutuhan harian dan pakaian.

Kini pedagang ada berani menjemput hasil panen ke kampung kampung. Pedagang itu juga ada menjual kebutuhan harian dengan mobil keliling kampung kampung.

“Itu salah satu penyebab pasar tidak seramai dulu,” katanya.

Sedangkan Ali menambahkan. penyebab pasar lengang, antara lain adalah belanja online sudah marak akhir akhir ini. Termasuk daerah Batipuh Sepuluh Koto sekitar Padang Panjang yang mudah dijangkau jasa penjual online.

Namun demikuan dia berharap kepada pemerintah  setempat untuk menata pasar dengan baik dan rapi.  Sehingga pasar Padang Panjang menarik untuk dikunjungi.

Walikota Padang Panjang melalui Sekretaris Dinas Kominfo Ampera Salim mengatakan,  memang di mana mana  saat ini pasar tradisional itu sepi.  Namun untuk Padang Panjang Pemko setempat, tetap berupaya meramaikan pasar Padang Panjang agar pedagang  banyak berjual beli. (awe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *