BERITA UTAMA

Gelar Rakercab MPC PP Jakarta Selatan Siap Berkolaborasi dengan Semua Lapisan Masyarakat

JAKARTA - Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila Jakarta Selatan menggelar Rapat Kerja Cabang (Rakercab) di Gedung BPMP DKI Jakarta...
BERITA UTAMA

KPU Limapuluh Kota Selenggarakan Rakor Persiapan Pemilihan Pilkada Serentak 2024

LIMAPULUH KOTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Limapuluh Kota Selenggarakan Rapat Koordinasi (Rakor) persiapan Pemilihan Gubernur dan wakil Gubernur serta...
BERITA UTAMA

Dapat Nomor Cantik Angka 1, Deni – Riko Singgung Percepatan Pembangunan

Limapuluh Kota - Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Limapuluh Kota, Deni Asra-Riko Febrianto bersyukur benar, mendapat nomor urut 1...
BERITA UTAMA

Dapat Nomor Urut Dua, H.Almaisyar-Joni Hendri Sebut itu Nomor Kemenangan

Payakumbuh - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Payakumbuh gelar Pengundian dan Penetapan Nomor Urut Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota...
BERITA UTAMA

Alumni ESGAPA ’93 Sepakat Antarkan Joni Hendri Jadi Wakil Walikota Payakumbuh

Sahabat bukan tentang siapa dia, kapan kenal dia, bagaimana rupa dia. Tapi sahabat adalah dia yang senantiasa memberi kita dukungan...

Satpol PP Kota Bukittinggi Menjaring 5 Orang yang Diduga LGBT

Bukittinggi, Payakumbuhpos.id, — Kembali Sat Pol PP (Satuan Polisi Pamong Praja) Kota Bukittinggi, dibawah kepemimpinan Joni Feri, mengamankan 5 orang yang diduga LGBT. Razia Pekat yang dilakukan pada dini hari, Jum’at, (28/6).

“Terjaring sebanyak 5 orang yaitunya FZ, JS, MF, JF, SG dan 1 orang terduga PSK online inisial MK, ke enam terduga tersebut, menggunakan aplikasi online dan diamankan ditempat yg berbeda dikawasan Bukittinggi,” jelas Joni Feri.

“Penjaringan dilaksanakan sampai dengan pukul 04.00 wib dini hari, dan ke enam terduga sudah diamankan di mako Satpol PP untuk proses lebih lanjut,” pungkas Kasat Pol-PP Kota Bukittinggi.

Sesuai dengan perintah Walikota Bukittinggi, Erman Safar, SH untuk selalu melakukan kegiatan pemberantasan penyakit masyarakat ( pekat ) terfokus LGBT

Dan mengimbau ke masyarakat untuk yg memiliki tempat kost atau kontrakan agar lebih selektif dalam menerima orang karena sebagian besar LGBT di amankan ditempat2 kost dan kontrakan.

Dan kesemua pelaku yang terjaring tersebut yang merupakan penyakit masyarakat ini, diketahui bukan warga kota Bukittinggi.

(Mel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *