BERITA UTAMA

Perjalanan Study Komparatif Wartawan Luak 50 Ke Kota Bertuah

Pekan Baru-- Keberangkatan rombongan wartawan Luak 50 Ke Kota Pekan Baru (Riau) merupakan agenda Study Komparatif yang dilaksanakan oleh Dinas...
BERITA UTAMA

Selain Tokoh Nasional HDI Sangat Peduli Terhadap Mahasiswa Luak Limopuluah Yang Berada di Pulau Jawa

Bogor--- Herman Darnel Ibrahim (HDI) selain tokoh nasional juga memiliki sebuah kepedulian terhadap para mahasiswa yang berasal.darii lLuak 50 yang...
BERITA UTAMA

Projo Ganjar Laporkan Budi Arie Setiadi ke Ketua Ombudsman Republik Indonesia

JAKARTA - Projo Ganjar yang diketuai oleh Nora Haposan Situmorang S.H.,Melaporkan Budi Arie Setiadi yang merupakan Menteri Komunikasi dan Informatika...
BERITA UTAMA

Hindari Sengketa Tanah Ulayat, Rezka Oktoberia Apresiasi Mentri ATR/BPN

Limapuluh Kota - Rezka Okberia Anggota DPR RI dari Komisi yang juga bermitra dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang /...
BERITA UTAMA

Baru Beberapa Hari Dipimpin Jasman , Pemko Payakumbuh Raih Prestasi TP2DD

Payakumbuh—Upaya digitalisasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Payakumbuh kembali menoreh prestasi. Kali ini, Payakumbuh dinobatkan sebagai Tim Percepatan dan Perluasan...

Salah Paham, Ratusan Warga Kamangbaru Sijunjung Memblokir Jalinsum Sumbar-Riau

Ratusan masyarakat Kamang berunjuk ras membakar ban dan memblokir Jalan Nasional.

Sijunjung, payakumbuhpos.com – Diduga salah paham, ratusan warga Kamangbaru melakukan aksi unjukrasa dengan cara membakar ban dan memblokir jalan lintas sumatera (Jalinsum) KM 11, Kiliran Jao – Taluk Kuantan (Sumbar-Riau) dekat kantor Camat Kamangbaru, Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat Selasa (25/12/2018) malam.

Tak ayal, akibat aksi unjuk rasa itu menimbulkan kemacetan lalu lintas hingga mencapai sepanjang 5 kilometer sekitar setengah jam.

Informasi yang di himpun awak media menyebutkan, peristiwa itu berawal diduga adanya warga atau tokoh masyarakat bernama Sabaruddin warga Nagari Kamang Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung dirangkap polisi. Penangkapan itu diduga terkait persoalan tambang mangan.

Isu itupun kemudian menyulut warga hingga melakukan aksi unjukrasa memblokir jalan dan membakar ban. “Bukan ditangkap, tapi anggota kita memintai keterangan untuk pengembangan kasus tersebut. Itu hanya kesalahpahaman saja,’kata Kapolres Sijunjung, AKBP Driharto, SIK sebagaimana dikutip dari JurnalSumbar.Com, Rabu (26/12/2018) via telepon selularnya.

“Jadi tidak benar kalau dikatakan ditangkap, yang dilakukan hanya meminta keterangan untuk pengembangan kasus. Itu pun tak begitu lama semua sudah tuntas tak ada masalah. Itu semua karena kesalah pahaman saja,”tambah mantan Intelpam Mabes Polri itu.

Situasi yang sempat mencekam itu dapat meredah setelah Kapolsek Kamang Baru Iptu Efriadi bersama tokoh masyarakat Sahbuddin Datuk Sinaro (Datuk Abu) bersama anggota mendatangi TKP kemudian di adakan mediasi dengan perwakilan pengunjuk rasa.

Setelah beberapa saat mediasi selesai dengan kesepakatan, masa pun kemudian membubarkan diri dan arus lalu lintas normal kembali. siu/jen

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *