Pilkada Bukittinggi, Donny Magek Risau

BUKITTINGGI, payakumbuhpos.com – Gonjang ganjing jelang pilkada Kota Bukittinggi sangatlah menarik disimak dan diikuti, setiap hari status medsos khususnya FB kawan2 penggiat demokrasi di kota wisata tersebut tak jauh dari persoalan – persoalan yang menyangkut petahana, dalam hal ini Walikota Bukittinggi Ramlan Nurmatias yang sudah dipastikan maju kembali berpasangan dengan Dt Palang Gagah ( ketua LKAAM kota Bukittinggi red).
Hal tersebut dijelaskan Donny Magek, tokoh politik muda kota Bukittinggi kepada wartawan, Selasa (4/2) malam di kota setempat.
Menurutnya, dalam sebulan terakhir, serangan demi serangan bertubi-tubi dilancarkan oleh netizen terhadap kebijakan yang dilakukan oleh sang walikota, mulai dari masalah sertifikasi pusat pertokoan Pasa Ateh, renovasi rumah dinas walikota, revitalisasi taman Jam Gadang, pembangunan RSUD, pembangunan kantor DPRD dan lain sebagainya.
Menariknya, sampai hari ini semua persoalan itu muncul hanya sampai di sosmed dan beberapa media online saja, tanpa ada kelanjutan ( ga tau juga mungkin sudah ada yang masuk ke ranah hukum red). Dalam hati. Nun jauh diseberang pulau Sumatera saya bertanya-tanya sendiri, apakah semua serangan yang ditujukan kepada sang walikota hanya bumbu belaka? Dimana serangan itu sengaja diciptakan ditengah tengah masyarakat sebagai alat kampanye, yang nantinya akan menguntungkan sang petahana sendiri. Dan bisa juga serangan ini ibarat menangkap ikan dalam kolam. (bahasa Padang red ) tabek dikundak bia aia karuah dan bada/ikan abih marangek) dengan begitu akan mudah untuk menangkap ikan tersebut karena sudah kalimpasingan, jadi ikan maa nan ka ditangkok lah nampak, apokah Nila, ikan rayo, bujair, limbek ataupun pantau.
Dengan kata lain, ini hanya semacam skenario, bikin buncah kota, dengan buncahnya kota akan keliatan siapa lawan dan siapa kawan, sebab saat ini masyarakat sangat gampang terpicu emosinya dengan issue, tanpa harus mencari kebenaran – kebenaran tersebut terlebih dahulu.
Selanjutnya sang petahana akan sangat gampang melakukan sosialisasi dan klarifikasi, juga akan sangat mudah mencuri hati calon pemilih tanpa harus mengeluarkan cost politik yang tinggi nantinya, karena tinggal membeberkan semua document terkait kasus yang di publish selama ini, ( sejarah politik kita dalam era pemilihan langsung ini sudah membuktikan, calon pemimpin yang ikut dalam kontestasi politik, baik itu Bupati/Walikota Gubernur bahkan Presiden sendiri, yang sering dibully yang terpilih, dalam artian masyarakat / konstituen lebih memihak dan memilih calon yang dibully tersebut entah merasa kasihan atau simpati
Terakhir, dengan sudah dibukanya semua persoalan diatas tadi, lawan politik petahana secara otomatis kehilangan amunisi disaat-saat masa kampanye nanti untuk menyerang sang petahana, baik dalam penyampaian visi-misi secara resmi maupun pemblusukan ditengah-tengah masyarakat terhadap sang petahana ini.
(Iskandar.M)