BERITA UTAMA

Selain Tokoh Nasional HDI Sangat Peduli Terhadap Mahasiswa Luak Limopuluah Yang Berada di Pulau Jawa

Bogor--- Herman Darnel Ibrahim (HDI) selain tokoh nasional juga memiliki sebuah kepedulian terhadap para mahasiswa yang berasal.darii lLuak 50 yang...
BERITA UTAMA

Projo Ganjar Laporkan Budi Arie Setiadi ke Ketua Ombudsman Republik Indonesia

JAKARTA - Projo Ganjar yang diketuai oleh Nora Haposan Situmorang S.H.,Melaporkan Budi Arie Setiadi yang merupakan Menteri Komunikasi dan Informatika...
BERITA UTAMA

Hindari Sengketa Tanah Ulayat, Rezka Oktoberia Apresiasi Mentri ATR/BPN

Limapuluh Kota - Rezka Okberia Anggota DPR RI dari Komisi yang juga bermitra dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang /...
BERITA UTAMA

Baru Beberapa Hari Dipimpin Jasman , Pemko Payakumbuh Raih Prestasi TP2DD

Payakumbuh—Upaya digitalisasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Payakumbuh kembali menoreh prestasi. Kali ini, Payakumbuh dinobatkan sebagai Tim Percepatan dan Perluasan...
BERITA UTAMA KABAR SUMBAR

Tuo Balai Nagari Koto Nan Ampek Ucapkan Selamat Buat PJ Walikota Payakumbuh Jasman Rizal

Padang--- Hadir saat acara pelantikan Pj Walikota Payakumbuh Jasman Rizal di Auditorium Gubernur Sumbar, Jumat (29/9/2023). Tuo Balai salah seorang...

Payakumbuh Rebut Adipura, Ketua DPRD : Alhamdulillah

Ketua DPRD Kota Payakumbuh H.YB Parmato Alam sedang menerima Piala Adipura dari Wakil Presiden Jusuf Kalla (*)

PAYAKUMBUHPOS.COM – Untuk kesebelas kalinya Piala Adipura 2018, kembali jadi milik Kota Payakumbuh. Selain Adipura, Payakumbuh juga merebut penghargaan Nirwasita Tantra. Sehingga, Walikota Payakumbuh H. Riza Falepi bersama Ketua DPRD H. YB Dt. Parmato Alam, dianugerahi gelar kepala daerah dan pimpinan DPRD dengan Orientasi Green Leadership.

Piala Adipura dan Nirwasita Tantra 2018, diserahkan Wapres H. Jusuf Kalla dalam acara di Auditorium Soejarwo KLHK Gedung Manggala Wanabakti Jakarta, Senin (14/1).

Pasangan Walikota Payakumbuh H. Riza Falepi dan Wawako H. Erwin Yunaz serta Ketua DPRD YB Dt. Parmato Alam, mengapresiasi kinerja DLH Payakumbuh. Karena sepanjang 2018 sukses mengantongi tiga prestasi bergengsi berskala nasional.

Satu gelar lainnya adalah penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional untuk MTsN 1 Payakumbuh. Penghargaan Adiwiyata Nasional sudah diterima Payakumbuh, pertengahan Desember 2017.

“Terimakasih buat seluruh jajaran DLH bersama OPD terkait dan stakholder lainnya” sebut Wako Riza Falepi, Minggu (13/1). Pemko akan memikirkan reward buat seluruh pasukan kuning Payakumbuh, tambahnya. Namun, walikota dan wawako juga berharap, agar seluruh jajaran DLH untuk lebih meningkatkan kinerja, guna mewujudkan indek kualitas lingkungan hidup yang baik.

Penghargaan bukan membuat pemko bangga. Sebaliknya, harus memicu semangat untuk terus berbenah. Karena pelayanan publik selalu bersifat dinamis, agar warga kota merasakan dan menikmati lingkungan yang bersih dan sehat.

Kadis LH Payakumbuh Jhon Kenedi di tempat terpisah, mengaku DLH masih belum maksimal memberikan pelayanan kepada publik. Dibeberapa sudut kota masih ada sampah yang berserakan. Tapi, itu semua juga disebabkan ulah sejumlah oknum masyarakat yang tidak disiplin membuang sampah.

Menurut kadis, masih ada oknum warga yang membuang sampah disembarangan tempat. Kemudian tidak patuh pada ketentuan jam-jam membuang sampah. Padahal, papan pengumuman Perda No. 04 Tahun 2014 sudah dipajang pada setiap TPSS, agar warga membuang sampah pada pukul 18.00 sampai pukul 06.00 WIB.

Dikatakan, pemko akan melakukan tindakan tegas, berupa tipiring terhadap oknum masyarakat yang melangggar perda tentang pengelolaan sampah dimaksud.

Seharusnya, dengan gelar Adipura yang cukup banyak itu, tak ada lagi warga yang membuang sampah disembarangan tempat. Tapi, pihak DLH bukan menyesalinya, melainkan dijadikan sebagai tantangan pekerjaan yang hadus dicarikan solusinya.

Gelar Adipura disebut Jhon Kenedi, bukan semata kinerja DLH, tapi merupakan kinerja seluruh OPD terkait, stakholder serta masyarakat kelurahan dan unsur media. Tanpa bantuan semua pihak, DLH tidak mampu berbuat banyak. Terimakasih
kepada pihak-pihak yang telah berpartisipasi dalam usaha pemko mempertahankan gelar Adipura ini, karanya.

Sementara, penghargaan Nirwasita Tantra pembuktian kepada KLHK dan masyarakat bahwa Payakumbuh punya komitmen yang tinggi dalam pengelolaan lingkungan hidup yang semakin baik. Komitmen itu dilaporkan dalam bentuk Informasi Kualitas Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (IKPLHD) yang dapat dipertanggungjawabkan dan dibuktikan di lapangan.

Penghargaan Nirwasita Tantra 2018 ini untuk kategori kota kecil, hanya dua kota di Indonesia yang menerima penghargaan tersebut. Selain Payakumbuh, satu kota lagi adalah Bontang di Pulau Kalimantan.

Ikut mendampingi walikota dan ketua DPRD dalam penerimaan Adipura dan Narwasita Tantra itu Kadis LH Jhon Kenedi, S. Sos, bersama Kabid Penataan LH Yunimar dan Kabid Pengawasan LH Hepi. Kemudian, Kadisdik Drs H. Agustion, Kadish Koperasi UMKM Dahler, SH, Kadiskes Elzadaswarman, SKM dan Kadishub Adrian, SH.

“Alhamdulillah. Ini berkat dukungan masyarakat Kota Payakumbuh yang luar biasa. Terimakasih,” kata Ketua DPRD Kota Payakumbuh. (Tata)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *