BERITA UTAMA

Selain Tokoh Nasional HDI Sangat Peduli Terhadap Mahasiswa Luak Limopuluah Yang Berada di Pulau Jawa

Bogor--- Herman Darnel Ibrahim (HDI) selain tokoh nasional juga memiliki sebuah kepedulian terhadap para mahasiswa yang berasal.darii lLuak 50 yang...
BERITA UTAMA

Projo Ganjar Laporkan Budi Arie Setiadi ke Ketua Ombudsman Republik Indonesia

JAKARTA - Projo Ganjar yang diketuai oleh Nora Haposan Situmorang S.H.,Melaporkan Budi Arie Setiadi yang merupakan Menteri Komunikasi dan Informatika...
BERITA UTAMA

Hindari Sengketa Tanah Ulayat, Rezka Oktoberia Apresiasi Mentri ATR/BPN

Limapuluh Kota - Rezka Okberia Anggota DPR RI dari Komisi yang juga bermitra dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang /...
BERITA UTAMA

Baru Beberapa Hari Dipimpin Jasman , Pemko Payakumbuh Raih Prestasi TP2DD

Payakumbuh—Upaya digitalisasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Payakumbuh kembali menoreh prestasi. Kali ini, Payakumbuh dinobatkan sebagai Tim Percepatan dan Perluasan...
BERITA UTAMA KABAR SUMBAR

Tuo Balai Nagari Koto Nan Ampek Ucapkan Selamat Buat PJ Walikota Payakumbuh Jasman Rizal

Padang--- Hadir saat acara pelantikan Pj Walikota Payakumbuh Jasman Rizal di Auditorium Gubernur Sumbar, Jumat (29/9/2023). Tuo Balai salah seorang...

Payakumbuh Kota Randang Tinggal Selangkah Lagi

PAYAKUMBUH – Keinginan Pemerintah Kota Payakumbuh untuk menjadi Kota Randang tinggal menghitung hari. Selangkah lagi, Kota ini akan menjadi sentral bisnis rendang Indonesia. Tidak hanya memproduksi, tetapi Pemko Payakumbuh akan mengakomodir pengolahan rendang secara modern agar bisa membuka pasar ke luar negeri. Termasuk menyelamatkan rendang atas klaim hak paten rendang dari negara asing.

Untuk mewujudkan hal ini, Pemko Payakumbuh sedang mempersiapkan segala kebutuhan yang bisa mendukung teknologi Retouch. Sebuah teknologi hasil kerja sama dengan negara Jerman yang akan menjaga kualitas rendang. Baik dari kualitas bahan baku, rendang yang sudah jadi maupun kemasan secara modern yang bisa diterima oleh dunia internasional. Nantinya, beberapa lokasi di Kota Payakumbuh akan menjadi sentral rendang. Baik untuk memproduksi, pengolahan, bisnis, penampungan maupun penyediaan bahan baku dalam jumlah yang besar.

Kabid Humas Pemko Payakumbuh, Irwan Suwandi menuturkan persiapan untuk mengaplikasikan rencana ini sudah hampir selesai. Tahun 2019 mendatang, teknologi Retouch sudah tersedia di Payakumbuh. Di tahun ini juga, lokasi yang menjadi sentral rendang sudah beroperasi.

“Nantinya teknologi ini bisa menjaga kualitas rendang. Bagaimana standarisasi untuk kadar minyak, santan, daging, rempah-rempah maupun lada diatur oleh alat ini. Namun sebelum beroperasi, Pemko Payakumbuh sudah bekerja sama dengan Universitas Andalas untuk edukasi kepada masyarakat,” kata Irwan, Jumat (30/11/2018).

Irwan menyampaikan maksud Payakumbuh Kota Rendang bukan berarti Rendang menjadi milik Payakumbuh. Tetapi, akan menjadi pusat bisnis rendang. Para pengusaha rendang maupun pemerintah bisa bermitra dengan masyarakat yang dibina oleh Pemko Payakumbuh. Apakah itu untuk kemasan, produksi, pengadaan bahan baku, edukasi, sampai penjualan.

Randang yang masuk ke Payakumbuh, Nantinya akan dikemas dalam ukuran tertentu dan bentuknya juga akan dimodifikasi sesuai keinginan pasar. Alhasil, rendang tidak hanya menjadi objek jual-beli antara pedagang rumah makan kepada konsumen. Namun, sudah siap untuk dieksport ke negara-negara Timur Tengah, Eropa dan Amerika.

Untuk mendukung suksesnya rencana ini, Kehumasan Diskominfo Payakumbuh juga membuat film pendek berdurasi 15 menit tentang rendang serta buku dengan bahasa Arab dan Inggris. Ini dilakukan sebagai media promosi ke negara luar.

Salah seorang tenaga ahli LPPM Universitas Andalas, Yenny Narni mengungkapkan Payakumbuh memiliki potensi yang besar dalam mengangkat pamor rendang lebih tinggi lagi dimata dunia. Selain satu-satunya daerah yang memiliki Kampung Rendang, namun memiliki hasil alam yang khas tersendiri. Seperti kelapa dan cabe hasil panen dari ladang maupun sawah di tanah Kota Payakumbuh memiliki kadar yang sangat baik. Berbeda dengan daerah lain. Ini dikarenakan unsur tanah Payakumbuh yang sangat bagus untuk pertanian.

“Payakumbuh punya potensi yang sangat bagus dalam rendang ini. Ini kota perdagangan dan memiliki geografis sebagai jalur lalu lintas antar wilayah. Bahkan disini juga ada cabe Kopay yang tidak ditemukan didaerah lain,” kata Yenny. ( HMS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *