Pasar Lubuk Alung Terbakar

Payakumbuhpos.com – Pasar Lubuk Alung, pasar terbesar di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat, Kamis (11/7) sekitar pukul 22.00 WIB terbakar. Namun api tidak sampai melahap seluruh bangunan pasar.
Kabar yang diterima kabarpolisi media group dari salah seorang warga Lubuk Alung Ferianto via telepon, api menyala sangat cepat menghanguskan sisi utara pasar jika kita datang dari arah Padang.
Namun Feri tidak bisa memberikan komentar darimana sumber api yang membakar pasar tertua di Lubuk Alung itu. “Saya tidak tau darimana sumber api. Tapi yang saya lihat api sudah menyala dengan kencangnya,” kata Feri.
Sampai berita ini dimuat sudah hampir sepertiga bangunan yang ada dalam pasar sudah lenyap di makan api. Lokasi bangunan yang terbakar adalah mulai dari los besi sampai ke arah stasiun kereta api.
Salah satu pertanda yang bisa dipakai untuk mengenali wilayah yang terkena kebakaran kebakaran adalah deretan kios sebelah kiri dari depan stasiun kereta api sampai kedai bagonjong sampai dereta kedai Dedi Purnama. Semua kedai ini musnah dilalap si jago merah.
Api sempat tertahan dan tidak meluas sampai arah ke kanan stasiun karena dibatasi oleh los basi (besi) sehingga api tidak bisa berpindah ke kedai sebelah kanan.
Kapolsek Lubuk Alung AKP Edi Karan Prianto ketika dihubungi membenarkan bahwa musibah kebakaran telah menimpa pasar Lubuk Alung. Namun dia belum bisa memberikan komentar tentang peristiwa kebakaran tersebut.
Namun Edi Karan menyatakan upaya pemadaman api sampai berita ini ditulis masih berlangsung. Saat Edi Karan memberikan informasi via telepon seluler menjelaskan bantuan pemadaman baru datang dari Pariaman dan Padang Panjang. Sementara dari Padang belum tiba.
Edi Karan belum bisa memberikan identifikasi tentang peristiwa kebakaran itu baik dari sumber api, jumlah kios yang terbakar dan penyebab lainnya.
“Saya sampai saat ini masih di lokasi kebakaran. Saya tidak bisa memberikan asumsi tentang musibah kebakaran ini. Barangkali dalam waktu satu jam ke depan mungkin kita sudah bisa membuat identifikaso atas kebakaran ini,” katanya.
Menurut Edi Karan situasi di lokasi kebakaran sudah dalam kondisi pendinginan (awe)