BERITA UTAMA

Sejarah Baru, Payakumbuh di Bawah Wako Zulmaeta Sukses Gelar Indonesia’s Horse Racing Cup II.

Payakumbuh—PAYAKUMBUHPOS, Sejarah baru tercipta di dunia pacu kuda Indonesia. Untuk pertama kalinya, Indonesia's Horse Racing Cup yang selama ini hanya...
BERITA UTAMA

Rezka Oktoberia Meski Tak Lagi di DPR RI, hadirkan 26 Titik Irigasi P3TGAI di Payakumbuh dan Lima Puluh Kota.

LIMA PULUH KOTA — Meski tidak lagi menjabat sebagai anggota DPR RI, kepedulian Rezka Oktoberia terhadap masyarakat tidak pernah pudar....
BERITA UTAMA

Wali Kota Payakumbuh Zulmaeta Resmi Menutup Kejuaraan Tenis Meja 2025.

PAYAKUMBUH — Kejuaraan Tenis Meja Piala Wali Kota Payakumbuh 2025 resmi berakhir, Minggu (10/8), di GOR Nan Ompek, Tanjung Pauh....
BERITA UTAMA

Marta Emmelia Bongkar Dugaan Pemalsuan Saham oleh Suami, Polisi Anggap Urusan Pribadi.

Pekanbaru — Laporan dugaan pemalsuan tanda tangan yang melibatkan nama seorang notaris dan seorang suami, berakhir di meja penyidik dengan...
BERITA UTAMA

100 Hari Kerja Zuzema Kota Payakumbuh Mulai Berbenah Menuju Perubahan Nyata

Payakumbuh – Pemerintahan pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Payakumbuh, Zuzema yang terdiri dari Dr. dr. Zulmaeta, SpOG, MM,...

Musim Hujan, Volume Sampah Di Payakumbuh Capai 73 Ton Perhari

Payakumbuh– Tingginya curah hujan di kota Payakumbuh beberapa bulan terakhir mengakibatkan adanya peningkatan volume sampah dengan rataan setiap bulannya mencapai 2.200 ton atau kurang lebih 72 sampai 73 ton setiap harinya.

“Dari data yang ada memang saat ini ada peningkatan volume sampah, karena pada kemarau volume sampah hanya 2.000 ton per bulan atau 66 sampai 68 ton sehari,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Dafrul Pasi, Rabu (5/2).

Peningkatan volume sampah saat penghujan merupakan hal yang biasa, karena pada musim penghujan, berat sampah-sampah yang berada di tempat pembuangan sampah sementara bertambah karena basah diguyur hujan.

Selain itu, penyebab bertambahnya volume sampah dikarenakan hanyut dari wilayah lain melalui sungai sehingga ada timbunan sampah ketika air mulai menyusut.

“Memang timbunan sampah tidak seluruhnya dari wilayah lain tapi memang juga disebabkan karena perilaku masyarakat yang membuang sampah sembarangan dan membuang langsung ke sungai,” ujarnya.

Agar tidak terjadi banjir di musim penghujan, Dafrul menghimbau masyarakat agar membuang sampah di tempatnya.

“Jangan karena ingin menuntaskan sampah di rumah tangga sendiri kita membuang sampah ke gorong-gorong. Karena bisa menjadi permasalahan kota,” sebut Dafrul.

Setelah itu, masyarakat diharapkan dapat membuat sumber resapan air di rumah masing-masing seperti dengan membuat biopori atau dengan tidak menutup seluruh permukaan lahan di sekitar rumah dengan semen.

“Terakhir masyarakat juga kami imbau untuk menanam pohon di sekitar rumah, tidak hanya untuk menanggulangi banjir. Tapi juga bisa menambah ketersediaan udara bersih di Payakumbuh,” pungkas Dafrul Pasi. (benpi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *