Kunjungan Indonesia Expo ke Jeddah
Oleh : H. Riza Falepi , ST,MT
Payakumbuhpos.com – Baru- baru ini kita diundang kementerian perdagangan untuk menghadiri pameran tunggal indonesia di Jeddah. Lokasi pameran di Jeddah international exhibition. Undangan ini kami sambut dengan mengirimkan delegasi UKM Payakumbuh sebanyak empat perusahaan dan didampingi dinas terkait, langsung kami pimpin. Yang kami ajak adalah pengusaha rendang dengan target agar suatu saat diharapkan lahir pengusaha rendang yang mampu go internasional.
Sebenarnya kami merasa cukup dengan mengirimkan UKM saja. Tapi ini pameran Indonesia pertama setelah 25 tahun, maka kami dampingi. Pendampingan ini menyangkut kapasitas UKM kota yang rata rata belum mampu go internasional. Persoalan mereka mulai dari bahasa, jaringan, memahami aturan main di daerah tujuan serta koordinasi dengan kedutaan dan konjen serta atase perdagangan di sana.
Untuk itulah kami merasa perlu untuk mendampingi mereka. Pengalaman ini adalah pengalaman pertama bagi rata rata UKM kita yang selanjutnya membutuhkan tindak lanjut bagi kita semua. Pemda tidak bisa dalam posisi di depan, tapi pendukung dan pemberi stimulan tentu bisa. untuk itulah kita adakan tempat pengolahan produksi rendang di Payakumbuh dan juga packaging yang memenuhi kaidah dan standar pengolahan makanan. Pada akhirnya yang tetap menjadi pahlawan kita adalah pengusaha yang maju ke dunia internasional.
Karena merekalah yang akan memberikan kita multiplier effect pada ekonomi, lapangan kerja, bayar pajak dan juga berbagai pergerakan ekonomi terkait dengan kapasitas serapan bahan bakunya seperti daging, kelapa, bumbu dll. Kalau semua itu bisa berputar bisa dibayangkan keuntungan yang akan dinikmati masyarakat Payakumbuh dan 50 kota. Tidak ada lagi pengangguran bahkan pad kita naik tajam yang bisa digunakan untuk membangun kota yang kita cintai.
Dalam expo di jeddah kemarin luar biasa sambutan masyarakat di sana. Bahkan kami diapresiasi oleh pak konjen, Bapak Herry Saepundin yang begitu antusias mengawal pameran ini. Bahkan stand kami masuk ke tv di sana dalam acara prime time mirip model acara hitam putihnya Deddy Corbuzier. Antusias pengunjung memang karena rendang kita termasuk paling enak diantara produk makanan yang ada. Akibatnya dari 4 hari pameran, hari ke tiga produk kita sudah ludes semua. Hari ke empat kami sudah tidak buka stand karena barang dah habis. Waktu yang tersisa itu kami manfaatkan untuk umroh. Hari ke lima kita pulang dan dengan seabrek PR.
Seabrek PR yang kami maksud adalah begitu banyak calon partner potensial kami yang rata-rata memiliki reputasi sebagai pebisnis kelas atas di Saudi Arabia, seperti grup Bawazir yang merupakan importir seluruh merek Mayora dari Indonesia, grup Alkatiri sebagai importir produk makanan merek ABC dari Indonesia, dan masih banyak pemain katering haji. Semua ini perlu tindak lanjut agar rendang kita bisa mereka terima. Berbagai pr yang kami maksud adalah mulai melakukan register rendang kita ke Saudi dood and drug authority, membangun aliansi dan kesepakatan kerja dengan pengusaha di sana, dan juga tentu bagaimana kalau sudah kontrak dalam jumlah misalnya 50 ton terkait logistik pengirimannya.
Ini semua harusnya menjadi concern pengusaha rendang kota namun sepertinya karena kita masih perlu dukungan kita semua termasuk pemkot agar bisa terwujud. Jadi himbauan presiden agar dorong pengusahanya ekspor agar jagan ada naik defisit perdagangan kita tidak semudah yang kita bayangkan. Namun paling tidak kita telah mencoba menjadi pemula pemain global, Semoga. Amiin. ( *** )