BERITA UTAMA

Sejarah Baru, Payakumbuh di Bawah Wako Zulmaeta Sukses Gelar Indonesia’s Horse Racing Cup II.

Payakumbuh—PAYAKUMBUHPOS, Sejarah baru tercipta di dunia pacu kuda Indonesia. Untuk pertama kalinya, Indonesia's Horse Racing Cup yang selama ini hanya...
BERITA UTAMA

Rezka Oktoberia Meski Tak Lagi di DPR RI, hadirkan 26 Titik Irigasi P3TGAI di Payakumbuh dan Lima Puluh Kota.

LIMA PULUH KOTA — Meski tidak lagi menjabat sebagai anggota DPR RI, kepedulian Rezka Oktoberia terhadap masyarakat tidak pernah pudar....
BERITA UTAMA

Wali Kota Payakumbuh Zulmaeta Resmi Menutup Kejuaraan Tenis Meja 2025.

PAYAKUMBUH — Kejuaraan Tenis Meja Piala Wali Kota Payakumbuh 2025 resmi berakhir, Minggu (10/8), di GOR Nan Ompek, Tanjung Pauh....
BERITA UTAMA

Marta Emmelia Bongkar Dugaan Pemalsuan Saham oleh Suami, Polisi Anggap Urusan Pribadi.

Pekanbaru — Laporan dugaan pemalsuan tanda tangan yang melibatkan nama seorang notaris dan seorang suami, berakhir di meja penyidik dengan...
BERITA UTAMA

100 Hari Kerja Zuzema Kota Payakumbuh Mulai Berbenah Menuju Perubahan Nyata

Payakumbuh – Pemerintahan pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Payakumbuh, Zuzema yang terdiri dari Dr. dr. Zulmaeta, SpOG, MM,...

Kontroversi Restoran Babiambo, DPRD Sumbar : Harus Ada Efek Jera !

 

PADANG –   Masyarakat Sumatra Barat disebut sangat terusik dengan adanya restoran minang yang menyajikan makanan tidak halal.

Wakil Ketua DPRD Provinsi Sumatra Barat, Irsyad Syafar, merasa pemilik restoran dengan nama Babiambo itu tidak bisa selesai hanya dengan permintaan maaf saja.

“Saya kira tidak cukup hanya dipanggil, diperiksa dan ujung-ujungnya minta maaf. Tidak ada efek jera. Penegak hukum harus transparan ke publik,” kata Irsyad, kepada Republika.co.id, Sabtu (11/6/2022).

Politisi PKS itu melihat masyarakat Sumbar diresahkan oleh kemunculan restoran Padang yang menyajikan menu makanan berbahan babi. Apalagi pedagang masakan Minang.

Irsyad meminta penegak hukum harus mengusut lebih jauh untuk membongkar siapa dalang di balik pendirian restoran minang tidak halal ini. Karena ide membuat restoran ini mencoreng citra baik masakan Minang dan telah menyinggung persoalan SARA.

“Saya sebagai orang Minang dan juga pimpinan DPRD Sumbar ingin penegak hukum transparan soal ini. Jangan sampai hal ini jadi memancing kericuhan,” ucap Irsyad.

Ketua MPW PKS Sumbar itu mengaku heran kenapa banyak pihak yang ingin melukai perasaan masyarakat Sumatra Barat. Sebelum kemunculan restoran Minang tidak halal ini, Sumbar dicap sebagai provinsi intoleran, tidak Pancasila, dan indeks demokrasi rendah.

Pernah juga ada kemunculan kitab Injil berbahasa Minang. Menurut Irsyad, hal seperti ini tidak akan muncul lagi bila penegakan hukum dilakukan dengan adil.

“Ini perlu clear biar tidak mengendap lama-lama. Kita sepakat kehidupan berbangsa bernegara itu sama-sama dijaga. Tapi harus saling menghormati dan saling menghargai,” kata Irsyad menambahkan.

Publik digegerkan dengan hadirnya restoran Babi Ambo di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Restoran yang menyediakan menu khas Padang berbahan dasar babi, seperti nasi babi bakar, nasi babi rendang, gulai babi, nasi ramas Babiambo, dan menu lainnya itu mendapat kritikan dari masyarakat, khususnya suku Minangkabau. Hal itu karena nasi Padang selalu menjual makanan halal.

 

 

Source : Republika

 

Editor : Abil Muhari

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *