Kesadaran Politik Masyarakat dan Pengaruh Media Sosial dalam Pemilihan Legislatif

Penulis :Adal Bonai
Payakumbuh– Era digital memfasilitasi penyebaran informasi secara luas dan cepat, mempengaruhi banyak aspek kehidupan termasuk politik. Skema tradisional kaum elit yang berpikir bisa mengontrol pilihan politik masyarakat melalui taktik “mem-beli” suara, tampaknya semakin tidak relevan. Sebab, kesadaran dan wawasan politik masyarakat kini semakin tinggi, terutama seiring dengan lajunya arus informasi di kanal-kanal sosial media.
Efek Media Sosial terhadap Kesadaran Politik
Media sosial telah berperan besar dalam merubah cara masyarakat mendapatkan dan memproses informasi politik. Platform ini memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mengakses berita, diskusi politik, dan perkembangan terkini dari calon legislator secara real-time. Fakta bahwa masyarakat sekarang dapat berinteraksi langsung dengan calon legislator, meminta klarifikasi, atau berdebat atas gagasan yang disampaikan, memungkinkan mereka untuk membuat pilihan yang lebih informasional dan kritis.
Kritisnya Pemilih Saat Ini
Calon legislator perlu mengakui bahwa masyarakat kini lebih peka dan cerdas dalam menilai kualitas mereka. Bukannya sekadar terpukau dengan janji-janji mencolok tanpa dasar, pemilih sekarang ini lebih tertarik untuk mendapatkan pemahaman tentang ideologi, prinsip-prinsip, dan platform politik yang disampaikan calon. Pemilih kini menuntut gagasan inovatif dan strategis yang dapat menyelesaikan berbagai isu sosial.
Berangkat dari asumsi bahwa pemilih masih ‘bodoh’ dan ‘mudah dibeli’ akan berisiko bagi para calon. Masyarakat kini jauh lebih teredukasi dan berpengetahuan tentang bagaimana sistem politik bekerja dan apa yang dapat mereka tuntut dari wakil-wakil mereka. Pendekatan yang mencerminkan penghargaan dan pengakuan terhadap kedewasaan politik publik adalah kunci untuk memenangkan hati pemilih pada era digital ini.(*)