Kajari Payakumbuh Selipkan Keris Kepada Zeki Datuak Paduko Sati Marajo

Payakumbuh—Dalam prosesi pelantikan Batagak Penghulu di Balai Adat Balai Nan Duo Koto Nan Ampek, yang berlangsung di Kerapatan Adat Nagari (KAN) Sebanyak 26 penghulu melaksanakan prosesi menyelipkan keris. Kegiatan tersebut merupakan sebuah sakral atau sumpah yang dilakukan oleh para pengulu yang baru saja dilantik.
Penyelipan keris kepada penghulu merupakan tanda kebesaran bagi seorang penghulu.Dimana keris yang berada di pinggang agak condong kesebelah kiri mengartikan bahwa seorang penghulu harus berfikir terlebih dahulu dan jangan cepat marah dalam menghadapi sesuatu persoalan, apalagi main kekerasan. Begitupula punting keris; artinya penghulu adalah tempat bersitumpu bagi anak kemenakan untuk menyampaikan persoalan di dalam suatu kaum.
Dari 26 pengulu yang diambil sumpahnya, Zeki Oktariza Karini Dt.Paduko Sati Marajo salah satu diantaranya. Dimana pada prosesi penyelipan keris ini, hadir Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi, Pj Walikota Payakumbuh Rida Ananda, Ketua LKAAM Sumatera Barat Fauzi Bahar yang diwakili Sekretaris, Ketua LKAAM Kota Payakumbuh YB.Dt. Parmato Alam, Ketua KAN Koto Nan Ampek YE .Dt. Pangulu Rajo Nan Itam beserta pengurus, Ketua DPRD Payakumbuh Hamdi Agus, Kapolres Payakumbuh AKBP Alex Prawira, Dandim 0306/50 Kota Denny Nurcahyono , dan Perwakilan KAN 10 Nagari. Bundo Kanduang dan undangan.
Pada prosesi sumpah penyelipan keris kepada Z.Dt.Paduko Sati Marajo. Saat itu langsung diselipkan oleh Kajari Payakumbuh Suwarsono, Rabu 16 November 2022.
” Alhamdulillah, hari ini prosesi penyelipan keris dilaksanakan pada proses pengukuhan batagak penghulu di Balai Adat Balai Nan Duo Koto Nan Ampek. Kebetulan Bapak Suwarsono Kajari Payakumbuh yang menyelipkannya. Tentu ini, menjadi sebuah kehormatan buat saya selaku penghulu yang baru dilantik,”ujar Zeki Dt.Paduko Sati Marajo yang merupakan Kasubag Bin Kajari Pariaman.
Dengan telah dikukuhkan nya gelar datuk kepada Zeki Oktariza Karini, maka kedepan amanah ini akan dijalankannya sebaik mungkin dengan aturan adat yang berlaku.
“Sesuai dengan fungsi Niniak Mamak di satu kaum, bahwa peran seorang penghulu yang akan membawa atau mengarahkan suatu kaum kearah yang lebih baik. Makanya amanah ini, harus benar benar dapat dilaksanakan dengan tepat dan baik. Supaya nantinya, kehidupan yang beradab dan beradat terus berjalan dengan semestinya,” terang Z. Dt.Paduko Sati Marajo.
Selanjutnya Z. Dt.Paduko Sati Marajo dari Pasukuan Sikumbang ini, mengatakan dengan telah di kukuhkannya menjadi seorang datuk atau penghulu, maka segala sesuatu yang terjadi nantinya, akan menjadi sebuah tanggung jawab besar buatnya.
“Selaku penghulu atau datuk di kaum Sikumbang, segala sesuatu atau permasalahan atau persoalan yang ada nantinya , merupakan sebuah tanggung jawab bagi saya untuk menyelesaikan nya dengan sebuah kesepakatan yang ada di dalam kaum,” imbuh Z.Dt.Paduko Sati Marajo.
Sementara Ketua Panitia Batagak Penghulu, Dt. Simarajo Nan Runciang sebagai pucuk di Suku Sambilan mengatakan dengan telah dibangunnya pangulu (penghulu). Datuak datuak yang baru, mudah mudahan kedepannya Ninik Mamak ini, dapat menjalankan tugas dan fungsinya sebagai Ninik Mamak terutama terhadap anak kemenakan kaumnya sendiri.
“Seterusnya terhadap Nagari Koto Nan Ampek ini, hendaknya kedepan lebih maju, lebih cemerlang dalam hal apapun,” ujar Dt. Simarajo Nan Runciang.(Benpi)