Habis Gempa Pasbar DiHantam Longsor, Korban Tewas 11 Orang Dan Hilang 4 Orang
Pasaman, – Nagari atau Desa Kajai, Kecamatan Talamau, Pasaman Barat yang menjadi daerah terparah terdampak gempa dilanda longsor, Senin (28/2/2022) malam.
Akibat longsor, akses jalan tertutup dan 4 orang relawan yang memberikan bantuan sempat terjebak.
“Longsor terjadi sekitar pukul 20.30 WIB kemarin.
Akses jalan sempat terputus dan ada relawan yang terjebak,” kata Kepala Pelaksana BPBD Pasaman Barat, Azhar yang dihubungi Kompas.com, Selasa (1/3/2022).
Azhar mengatakan ada 4 orang relawan bersama kendaraannya yang sempat terjebak, namun selang beberapa jam kemudian akhirnya bisa dievakuasi.
“Dinihari tadi sekitar pukul 03.00 WIB sudah berhasil dievakuasi,” kata Azhar. Azhar menyebutkan longsor disebabkan hujan deras yang melanda daerah tersebut sejak sore hingga malam.
Akibatnya, kondisi tanah yang labil karena dampak gempa beberapa waktu lalu di Pasaman Barat menjadi longsor.
“Kita waspada kalau hujan datang. Kondisi tanah masih labil dan rawan longsor. Kita imbau agar warga dan relawan waspada jika hujan datang,” jelas Azhar.
Azhar mengatakan saat ini, pihaknya bersama tim sedang membersihkan material longsor yang menutupi badan jalan.
“Sedang dikerjakan dengan alat berat. Mudah-mudahan segera terbuka akses jalan,” kata Azhar.
Korban Meninggal Jadi 11 Orang
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, korban meninggal dunia akibat gempa bumi di Pasaman Barat, Sumatera Barat bertambah menjadi 11 orang.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan, korban meninggal itu terdiri dari enam orang di Kabupaten Pasaman dan lima orang di Pasaman Barat.
“Kami juga baru tiba dari sana (Sumbar) tadi pagi, seharian kami tadi di sana. Meninggal 11, enam di Kabupaten Pasaman dan lima di Pasaman Barat,” kata Suharyanto di sela pembagian masker di sepanjang Jalan Malioboro, DI Yogyakarta, Minggu (27/2/2022).
Sementara, lanjutnya, empat orang masih dinyatakan hilang dan dalam pencarian. Sedangkan untuk korban luka-luka ada puluhan orang dan sekarang masih dalam pendataan BNPB.
“Empat orang masih hilang, kemudian ada puluhan luka-luka ini masih pendataan terus, ada ratusan rumah rusak berat dan mungkin hampir ribuan rusak sedang dan ringan,” katanya.
Ia menambahkan, untuk jumlah pengungsi di Kabupaten Pasaman diperkirakan mencapai 3.000 orang dan 13.000 di Kabupaten Pasaman Barat.
Para pengungsi sudah ditampung di beberapa titik pengungsian.
“Sekarang sedang tanggap darurat 14 hari, fokusnya adalah pencarian empat orang yang hilang, pendataan rumah dan fasilitas rusak, serta memastikan kebutuhan harian sudah terpenuhi,” ujarnya.(**)
Source : TRIBUNPEKANBARU
Editor : Abil Muhari













