BERITA UTAMA

Perkuat Jaringan, Ketua DPW PPP Sumbar H. Hariadi, BE Hadiri Rapat Konsolidasi Pengurus Cabang

PAYAKUMBUH - Ketua DPW Partai PPP Provinsi Sumatera Barat, H. Hariadi, BE dan Sekretaris Wilayah Mulyadi, hadiri rapat konsolidasi pengurus...
BERITA UTAMA

Soal Projo Palsu, Projo Ganjar Tanggapi Projo Budi Ari

JAKARTA – Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo resmi mendapatkan dukungan dari salah satu simpul relawan Presiden Jokowi di Pilpres 2014...
BERITA UTAMA

Rezka Oktoberia Terima Kunjungan Rombongan Paskibra Limapuluh Kota di Gedung DPR RI Senayan

JAKARTA - Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) merupakan putra-putri terbaik bangsa, kader pemimpin bangsa yang direkrut dan diseleksi secara bertahap dan...
BERITA UTAMA

Rezka Oktoberia Apresiasi Polres Payakumbuh Beserta Jajaran Karena Berhasil Ungkap Kasus Pembunuhan Warga Batu Ampar

PAYAKUMBUH - Anggota Komisi II DPR RI Rezka Oktoberia dari Fraksi Partai Demokrat dapil Sumbar II, berikan apresiasi kepada Kapolres...
BERITA UTAMA

Rezka Dukung Expedisi Nasional 2023 di Kampus Unand Padang dan Motivasi Mahasiswa

Teks foto: Anggota DPR RI dari Fraksi Demokrat Rezka Oktoberia saat memberikan motivasi pada mahasiswa dari berbagai kampus di Indonesia...

Gas Elpiji 3 Kg Langka di Kota Payakumbuh, Kalau Ada Harganya Sudah Melebihi Harga HET

  • Bagikan

Payakumbuh – Dapit salah seorang warga Payakumbuh Utara, Kota Payakumbuh, Jumat (26/5) malam, pusing tujuh keliling mencari keberadaan tabung gas. Pelaku usaha UMKM itu harus bolak balik mengelilingi warung warung yang biasa menyediakan tabung  3 kg tersebut.

Namun usaha yang dilakukan oleh Dapit tidak semudah membalikan telapak tangan. Dirinya harus berputra putar dulu sampai ke daerah Kecamatan lainnya yang ada di Kota Payakumbuh untuk mendapatkan keberadaan si tabung melon yang dalam beberapa hari belakangan ini menjadi barang langka.

“Iya mau gimana lagi. Kalau enggak gini mau masak pakai apa, di mana-mana kosong,” ujarnya.

Mirisnya menurut pelaku usaha UMKM tersebut, akibat kelangkaan itu dirinya harus membayar lebih dari harga Het demi mendapatkan si tabung melon.

Fenomen yang dirasakan masyarakat kalangan menengah ke bawah tersebut sangat kontradikrif bila merujuk pernyataan sales Branch Manajer (SBM) PT Pertamina Rayon IV Sumbar, Yudhistira. Seperti dikutip pernyataan keterangannya di salah satu pemberitaan, ia mengatakan tidak benar keberadaan tabung gas 3 kg langka di kota Payakumbuh. Dirinya justru dengan yakin dan percaya diri jika stok tabung melon di kota Payakumbuh aman dan tidak ada masalah serta kendala di masyarakat bebernya, Kamis 25 Mei 2023.

Akan tetapi keterangan dari SBM Manajer PT Pertamina Rayon IV Sumbar itu terang saja dibantah oleh elemen masyarakat. Seperti yang dikatakan oleh pemerhati sosial kemasyarakatan, Alfian. Menurutnya dalam beberapa waktu belakangan ini keberadaan si tabung melon bersubsidi itu mulai langka di Kota Payakumbuh. Banyak warga kalangan ekonomi menengah ke bawah mengeluhkan hal tersebut. Bisa jadi dengan turunya Tim gabungan yang dimotori oleh Satpol PP Payakumbuh ke salah satu agen gas 3 kg beberapa hari yang lalu terkait laporan serta keluhanan warga, ungkapnya.

Terkait keterangan Pihak PT Pertamina Rayon IV Sumbar yang mengatakan kondisi gas melon di Payakumbuh aman, ini perlu dipertanyakan sikap Keprofesionalan kinerjanya. 

“Dari mana yang bersangkutan mendapatkan data?,atau hanya sekedar mendapatkan laporan saja dari agen. Jika ia, maka perlu dipertanyakan keprofesionalan kinerjanya,” beber Alfian, Sabtu (27/5) siang.

Menurut aktifis sosial masyarakat tersebut, ada dugaan permainan oknum agen dan pangkalan di bagian hilir ini. Di sinyalir demi mendapatkan keuntungan yang lumayan besar, stok gas 3 kg yang secara aturan diperuntukan untuk warga kota setempat diduga justru disuplai dan di salurkan ke daerah lain, ungkapnya.

Alfian menuturkan adanya dugaan permainan oknum agen serta pangkalan nakal itu bukan isapan jempol semata. Mereka nekad menjual ke wilayah lain demi mengejar keuntungan yang lebih besar. Akibatnya, masyarakat merasakan dampaknya. Jikapun ada barang dilokasi peruntukan, tentu dengan kondisi terbatas serta harganya jauh dari nilai yang telah ditetapkan. Untuk itu dirinya meminta agar Pertamina bekerja secara profesional melakukan penyuplaian serta pengawasan lapangan, tutupnya. (tim)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.