BERITA UTAMA

Gelar Rakercab MPC PP Jakarta Selatan Siap Berkolaborasi dengan Semua Lapisan Masyarakat

JAKARTA - Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila Jakarta Selatan menggelar Rapat Kerja Cabang (Rakercab) di Gedung BPMP DKI Jakarta...
BERITA UTAMA

KPU Limapuluh Kota Selenggarakan Rakor Persiapan Pemilihan Pilkada Serentak 2024

LIMAPULUH KOTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Limapuluh Kota Selenggarakan Rapat Koordinasi (Rakor) persiapan Pemilihan Gubernur dan wakil Gubernur serta...
BERITA UTAMA

Dapat Nomor Cantik Angka 1, Deni – Riko Singgung Percepatan Pembangunan

Limapuluh Kota - Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Limapuluh Kota, Deni Asra-Riko Febrianto bersyukur benar, mendapat nomor urut 1...
BERITA UTAMA

Dapat Nomor Urut Dua, H.Almaisyar-Joni Hendri Sebut itu Nomor Kemenangan

Payakumbuh - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Payakumbuh gelar Pengundian dan Penetapan Nomor Urut Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota...
BERITA UTAMA

Alumni ESGAPA ’93 Sepakat Antarkan Joni Hendri Jadi Wakil Walikota Payakumbuh

Sahabat bukan tentang siapa dia, kapan kenal dia, bagaimana rupa dia. Tapi sahabat adalah dia yang senantiasa memberi kita dukungan...

Galodo Melanda, Musim Susah Itu Pun Tiba

Bekas longsor dilihat dari ketinggian. Ist

LIMAPULUH KOTA – Pasca terjadinya bencana galodo di Jorong Kociak dan Sikabu, Nagari Situjuah Gadang, Kecamatan Situjuah Limo Nagari, Kabupaten Limapuluh Kota, 16 April 2019 lalu.

Sejumlah petani dan warga alami kerugian jutaan rupiah, hal ini diungkapkan Andrizal Efendi salah seorang warga yang lahannya terkena galodo atau banjir bandang tersebut, Minggu (22/4) via seluler kepada redaksi.

Menurut tim Palang Merah Indonesia, Husriatul Sandi, diperkirakan belasan hektar sawah petani gagal panen, rumah penduduk beberapa buah juga ada yang rusak.

“Kerugian sampai ratusan juta,” katanya via Whatsapp. Kendati telah seminggu pasca bencana, belum didapatkan data valid mengenai kerugian warga.

Andrizal mengharapkan ada ganti rugi dari Pemerintah Daerah (Pemda) untuk pengganti modal petani yang menjadi korban bencana.

“Walaupun BPBD dan tim gabungan telah turun membantu warga, ikut membersihkan lahan mereka, kami mengharapkan ada pergantian modal tani, sehingga petani dapat bertanam kembali,” katanya. (fadli)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *