BERITA UTAMA

100 Hari Kerja Zuzema Kota Payakumbuh Mulai Berbenah Menuju Perubahan Nyata

Payakumbuh – Pemerintahan pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Payakumbuh, Zuzema yang terdiri dari Dr. dr. Zulmaeta, SpOG, MM,...
BERITA UTAMA

Erlinda Wati Tegaskan Komitmen DPRD Payakumbuh Dalam Perlindungan Tanah Ulayat Di Hadapan Wamen ATR/BPN.

PAYAKUMBUH – Wakil Ketua DPRD Kota Payakumbuh, Erlinda Wati, S.Pd., M.Pd., dalam Kunjungan Wakil Menteri ATR/BPN ke Rumah Dinas Wali...
BERITA UTAMA

Pemko Payakumbuh Dan DPRD Tegaskan Komitmen Antikorupsi Dalam Rakor KPK Wilayah I.

Jakarta–Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar Rapat Koordinasi Pemberantasan Korupsi Wilayah I pada Jumat, 9 Mei 2025, di Lantai 16 Gedung...
BERITA UTAMA

Sambut Hari Bhakti Pemasyarakatan Ke-61 Lapas Klas llB Tanjung Pati dan BNN Gelar Razia Kamar Termasuk Tes Urine Warga Binaan

Payakumbuh — Dalam rangka menyambut hari Bhakti Pemasyarakatan ke-61, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tanjung Pati menggelar kegiatan razia blok...
BERITA UTAMA

Bazar Ramadhan Sukses Digelar, Wakil Wali Kota Payakumbuh Hadiri Penutupan

Payakumbuh – Bazar Ramadhan yang berlangsung selama 10 hari di Gedung Serbaguna Unand Cabang Payakumbuh resmi ditutup pada Jumat (21/3)....

Es Tebak Legendaris Met Markani, Ikon Kuliner Minangkabau Yang Dicintai Perantau.

LIMBANANG, 22 Mei – Hari Kamis ini menjadi momen istimewa bagi warga Limbanang dengan kehadiran Es Tebak Met Markani, jajanan legendaris yang telah memikat lidah masyarakat sejak tahun 1970.

Berawal dari tangan dingin Hj. Markani di Payakumbuh, usaha es segar ini telah diwariskan lintas generasi. Cita rasanya yang khas tetap terjaga berkat penggunaan bahan-bahan alami tanpa pengawet, menjadikannya favorit lintas usia hingga hari ini.

Tak hanya menyajikan Es Tebak, Met Markani juga menawarkan berbagai pilihan es segar lainnya seperti Es Teler, Es Rumput Laut, dan aneka Es Campur. Semua racikan dibuat menggunakan resep keluarga yang telah teruji oleh waktu, menjaga keaslian rasa yang tak lekang oleh zaman.

Ciri khas utama Es Tebak terletak pada isiannya, yaitu “tebak” – bahan kenyal berbentuk memanjang yang terbuat dari tepung beras. Teksturnya yang lembut dan unik memberikan sensasi menyegarkan yang sulit dilupakan oleh para penikmatnya.

Rasa minuman ini semakin kaya dengan paduan gula cair yang diberi pewarna makanan alami dan dicampur dengan aroma khas buah cubadak (nangka) yang harum dan menggoda. Topping seperti cincau, tape, kelapa muda, kolang-kaling, agar-agar, es serut, dan siraman susu kental manis menjadikan sajian ini kian lengkap dan menyegarkan.

Tak hanya diminati oleh masyarakat sekitar, para perantau dan pengunjung dari luar daerah, termasuk dari berbagai wilayah Kabupaten Limapuluh Kota, pun memberikan pujian. Mereka menyebut cita rasa es ini luar biasa, dengan aroma khas yang membangkitkan nostalgia akan kampung halaman.

“Resep ini peninggalan nenek kami, Hj. Markani. Kami berkomitmen menjaga kualitas dan rasa seperti dulu,” ungkap Metri Yenti, penerus usaha keluarga tersebut. “Harga mulai dari Rp8.000 hingga Rp10.000, tergantung varian dan isiannya.”

Kini, Es Tebak Met Markani dapat ditemukan di berbagai pasar tradisional: Pasar Simalanggang setiap hari Rabu, Pasar Mungka setiap hari Selasa, dan Pasar Limbanang setiap hari Kamis. Lebih dari sekadar minuman, Es Tebak Met Markani adalah bagian dari warisan kuliner Minangkabau yang terus hidup, dikenang, dan dicintai lintas generasi.

(FajriHR).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *