BERITA UTAMA

Selain Tokoh Nasional HDI Sangat Peduli Terhadap Mahasiswa Luak Limopuluah Yang Berada di Pulau Jawa

Bogor--- Herman Darnel Ibrahim (HDI) selain tokoh nasional juga memiliki sebuah kepedulian terhadap para mahasiswa yang berasal.darii lLuak 50 yang...
BERITA UTAMA

Projo Ganjar Laporkan Budi Arie Setiadi ke Ketua Ombudsman Republik Indonesia

JAKARTA - Projo Ganjar yang diketuai oleh Nora Haposan Situmorang S.H.,Melaporkan Budi Arie Setiadi yang merupakan Menteri Komunikasi dan Informatika...
BERITA UTAMA

Hindari Sengketa Tanah Ulayat, Rezka Oktoberia Apresiasi Mentri ATR/BPN

Limapuluh Kota - Rezka Okberia Anggota DPR RI dari Komisi yang juga bermitra dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang /...
BERITA UTAMA

Baru Beberapa Hari Dipimpin Jasman , Pemko Payakumbuh Raih Prestasi TP2DD

Payakumbuh—Upaya digitalisasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Payakumbuh kembali menoreh prestasi. Kali ini, Payakumbuh dinobatkan sebagai Tim Percepatan dan Perluasan...
BERITA UTAMA KABAR SUMBAR

Tuo Balai Nagari Koto Nan Ampek Ucapkan Selamat Buat PJ Walikota Payakumbuh Jasman Rizal

Padang--- Hadir saat acara pelantikan Pj Walikota Payakumbuh Jasman Rizal di Auditorium Gubernur Sumbar, Jumat (29/9/2023). Tuo Balai salah seorang...

Dukung Rakornas Geopark, Pemkab Sijunjung Gelar Seminar Pendukung

Foto teks, Para Bundo Kandung dan Narasumber (ist)

SIJUNJUNG – Guna mendukung Geopark Ranah Minang Silokek menuju Unesco Globar Geopark (UGGp) 2024, Pemerintahan Kabupaten Sijunjung gelar seminar pendukung untuk para Bundo Kandung, Guru, serta Mahasiswa cabang UNP Sijunjung dan Organisasi- organisasi kepemudaan. Kegiatan itu di ikuti 90 orang, bertempat di Balairung Lansek Manih Kantor Bupati Sijunjung, Senin 20 November 2023

Kegiatan ini dibuka oleh Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sijunjung, Puji Basuki. Dalam sambutannya Puji Basuki mengatakan, seminar ini bertujuan untuk peserta lebih memahami apa itu Geopark dan Konsep Geopark. Meriview tentang Gopark Ranah Minang Silokek, yang diusulkan sejak tahun 2017, saat itu ada 9 kandidat yang diusulkan dan tahun 2019 ada 3 Geopark yang masuk Geopark Nasional.

“Pada tahun 2022 dan 2023 Geopark Ranah Minang Silokek belum belum bisa masuk ke UGGp UNESCO dan pada tahun 2024 nanti ada 3 kandidat yang masuk untuk UGGp, walau yang terpilih hanya 2, semoga Geopark Ranah Minang bisa masuk dalam yang 2 terpilih, harapnya

Lebih lanjut Puji Basuki menambahkan, sengaja kita mendatangkan 2 orang Akademisi dari Sumbar sendiri sebagai Narasumber yang sangat berkopenten dibidang Geopar ini. Seminar yang kita adakan sekarang ini consern kita ke budaya kolerasinya adalah Pelestarian Adat dan Budaya melalui jalur pendidikan di sekolah.

“Pelestarian juga pada benda yang berwujud yaitu rehab Rumah Gadang yang sudah reot tanpa mengganti bentuk dari sebelumnya, sebuah surau  yang dinamakan Surau Simauang karena banyak sejarah otentik yang belum tergali maksimal di surau tersebut” tutupnya.

Sementara DR.Erianjoni,S.Sos.M.Si Akademisi dari UNP dan Sekretaris UNP. Dalam pemaparan mengatakan, tidak semua daerah didunia ini bisa dimasukan pada Geopark. Ada 3 aspek kategori Geopark saat in, kita coba fokus pada budayanya. Dalam budaya ada 7 unsur yaitu,Religi,Kesenian,Bahasa,Tecnology, sistim ekonomi, organisasi sosial, sistim pengetahuan masyarakat atau lokal genius.

“Ketika kita mengelola Geopark adalah manfaat apa yang kita dapatkan, kita mau dapat manfaat ekonomi, contohnya apa oleh-oleh yang bisa didapat oleh wisatawan, untuk meningkatkan ekonomi dengan UMKM,, dengan makanan khas daerah tersebut, serta menggiat komunitas budaya. kebijakan yang serius serta dukungan dana,” paparnya

Berikutnya Narasumber DR,Drs. Khairil Anwar,M,Si membahas tentang pelestarian Situs Ekologi yang ada di Ranah Minang. Dirinya mengatakan, point ini penting dalam pelestarian Geopark secara umum.nEkologis adalah ilmu tentang hubungan timbal balik manusia dengan lingkungannya. Situs Ekologi Silokek adalah wujudnya, contohnya lagi sumber air, fungsinya untuk mengambil air untuk kebutuhan hidup. Situs adalah tempat kita bisa mengambil makna.

“Makna ada mengandung cerita dan biasanya dari cerita lisan atau tutur, jadi Geopark Ranah Minang Silokek ini sangat banyak mengandung objek-objek tersebut, untuk mendukung Geopark kita ini masuk ke UGGp kita harus bisa lebih detail mempetakan situs-situs Ekologi yang bisa diberdayakan.” pungkas Khairil menutup pemaparannya.

Ada yang menarik saat salah seorang sepuh Bundo Kanduang Sijunjung yang merupakan pensiunan guru, Jainar, dirinya mengatakan, terlepas dari saya sebagai pribadi, konsep Ekologi yang bapak terangkan adalah sesuatu yang banyak terdapat di Falsafah Minang, berdasarkan pada sifat hukum alam. Kami selaku Bundo Kanduang sangat mengapresiasi sekali konsep Ekologi ini.

“Kita berharap untuk bisa diterapkan secara dini pada generasi penerus, dimana kita menanamkan bibit-bibit kebaikan pada hati dan pikiran generasi penerus nantinya, sekarang kami cemas dengan perangai kelakuan anak-anak sekarang yang sudah jauh dari nilai nilai kebaikan yang telah ditemukan oleh leluhur kita, untuk itu kami berharap Ekologi ini bukan sekedar dijadikan pembicaraan, tapi dilakukan oleh semua stakeholder sehingga kehidupan kita dan alam kita tetap terjaga dan lestari,” ucapnya

(ZALMENDRA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *