Dempo Anai Land Potong Kerbau Awali Usaha

Inilah kawasan pemandian Tirta Alami yang telah diambil PT Dempo.
PARIAMAN – PT Dempo Anailand bersama tokoh masyarakat Jorong Kandang Ampek, Kanagarian Guguak, kecamatan 2×11 Kayutanam, Padang Pariaman, Sumatra Barat menggelar acara rasa syukur dan ritual minta air untuk kawasan pemandian Tirta Alami, dengan menyumbang satu ekor kerbau.
Kawasan Pemandian Tirta Alami adalah bagian dari kawasan wisata alam Anai Resort yang dibeli PT Dempo milik Pengusaha Yamin Kahar dari pemilik lama Siswono Yudohusodo. Sesuai dengan prinsip ramah lingkungan maka dalam pengelolaan kawasan ini PT Dempo melibatkan tokoh, pimpinan dan masyarakat setempat. Salah satunya dalam kegiatan ritual mintak air ini.
General Manager Dempo Anailand, Rudolf Smith, menjelaskan sesuai dengan tata krama yang berkembang di tengah masyarakat Kandang Ampek, kecamatan Kayutanam, kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat, setiap tahun menjelang masuk bulan puasa dilakukan ritual adat dan agama untuk meminta kuantitas air di kawasan pemandian Tirta Alami tetap kontinyu.
“Pada faktanya sumber air Tirta Alami sejak dibangun sampai sekarang tidak pernah kering. Itu menandakan ada hubungan dengan permohonan doa ritual tersebut,” ujar Rudolf kepada Kabartravel.com, Selasa kemarin.
Dalam pemantauan Kabartravel.com, upacara ritual mintak air dilakukan bersama seluruh unsur ninik mamak di Jorong Kandang Ampek, termasuk kaum ibu. Upacara ritual dipimpin oleh seorang pemimpin agama lokal, yang dipanggil Angku Kali.
Ritual mintak air ini sudah berlangsung lama sejak sumber mata air tersebut ditemukan hingga sampai saat ini. Sebelum adanya pemandian Tirta Alami, sumber mata air disini dimanfaatkan sebagai kebutuhan hidup dan pertanian serta perikanan.
Kawasan pemandian Dempo Tirta Alami memiliki sumber air utama di kawasan hutan lindung Kandang Ampek. Sumber air ini diberi nama Mato Air Bulakan. Sumber ini juga mensuplai kebutuhan air bagi masyarakat di kenagarian Guguak kecamatan Kayutanam.
Selain merupakan ritual mintak air, acara tahunan nagari ini juga merupakan ungkapan rasa syukur terhadap Allah SWT atas segala nikmat yang telah diberikan kepada alam dan masyarakat setempat.
Ritual juga berarti memohon menjaga keselamatan atas kawasan Lembah Anai yang terkenal keramat. Seperti penelusuran Kabartravel.com ternyata di kawasan Pemandian Tirta Alami terdapat satu makam keramat yang sampai saat ini belum dikenal sosoknya.
Tapi dari kabar yang berkembang makam keramat tersebut adalah sepasang suami istri yang telah haji dan hajah. Sang lelaki berpotongan tinggi besar dan berpakain muslim dengan celana gantung serta bersepatu berupa lilitan urat pohon.
Menurut seorang tokoh agama setempat, Angku Kali Bahar, kegiatan ritual ini dilakukan pada hari Rabu pertama di bulan Sya’ban. Tetapi kegiatan ini sempat terputus selama sepuluh tahun terakhir, dan baru dilaksanakan kembali setelah PT Dempo Anailand mengambilalih pengelolaan kawasan ini.
Dia mengucapkan terimakasih kepada manajemen PT Dempo yang telah menyumbangkan satu ekor kerbau untuk kegiatan ritual ini.
Selain berupa kerbau, ritual ini juga bisa dilakukan dengan menyembelih hewan lain seperti kambing dan sapi. Namun PT Dempo justru menyumbangkan satu kerbau sebagai partisipasi perusahaan investasi milik Yamin Kahar terhadap kegiatan ritual ini.
Sementara itu, Tokoh masyarakat Guguak, Ismail Dt Bagindo Basa menambahkan dengan masuknya PT Dempo ke kawasan wisata Anai dapat lebih menunjang sektor kepariwisataan di daerah ini.
Untuk itu, katanya, kegiatan ritual ini akan dilaksanakan secara kontinyu dengan juga menampilkan pertunjukan seni tradisonal dan budaya lainnya. “Sehingga kegiatan ini bisa menjadi wisata budaya di kanagarian Guguak,” timpalnya.
Sementara itu, Rudolf Smith di depan para tokoh masyarakat, tokoh agama, wali nagari dan camat 2×11 Kayutanam, menjelaskan bahwa bisnis pariwisata memberikan efek ekonomi terhadap masyarakat.
Untuk itu, dia mendorong prakarsa masyarakat dalam kegiatan bisnis pariwisata seperti penyediaan cenderamata, kuliner dan lainnya. (awe)