BERITA UTAMA

Pemko Payakumbuh Dan DPRD Tegaskan Komitmen Antikorupsi Dalam Rakor KPK Wilayah I.

Jakarta–Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar Rapat Koordinasi Pemberantasan Korupsi Wilayah I pada Jumat, 9 Mei 2025, di Lantai 16 Gedung...
BERITA UTAMA

Sambut Hari Bhakti Pemasyarakatan Ke-61 Lapas Klas llB Tanjung Pati dan BNN Gelar Razia Kamar Termasuk Tes Urine Warga Binaan

Payakumbuh — Dalam rangka menyambut hari Bhakti Pemasyarakatan ke-61, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tanjung Pati menggelar kegiatan razia blok...
BERITA UTAMA

Bazar Ramadhan Sukses Digelar, Wakil Wali Kota Payakumbuh Hadiri Penutupan

Payakumbuh – Bazar Ramadhan yang berlangsung selama 10 hari di Gedung Serbaguna Unand Cabang Payakumbuh resmi ditutup pada Jumat (21/3)....
BERITA UTAMA

Jamin Kestabilan Harga dan Kebutuhan Sembako Selama Ramadhan, Hendrajoni Tinjau OPM di Balai Kamih Kambang

Ket : Foto Bupati Pessel, Hendrajoni, dengan didampingi Kepala Dinas Pangan dan Perikanan, Firdaus, saat meninjau operasi pasar murah di...
BERITA UTAMA

DPRD Pesisir Selatan Gelar Paripurna Sertijab Bupati dan Wakil Bupati Terpilih

Pesisir Selatan – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pesisir Selatan menggelar Rapat Paripurna Tahun 2024-2025 dalam rangka serah terima...

Polisi Telusuri Akun Media Sosial Biang Rusuh di Manokwari

JAKARTA, payakumbuhpos.com – Polri akan mengusut asal muasal kerusuhan Manokwari, Papua Barat, Senin, 19 Agustus 2019. Kemarahan masyarakat Manokwari, Sorong, dan Jayapura dipancing kabar yang tidak benar di media sosial.

Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo Polri sedang melakukan penelusuran pemilik akun media sosial yang memprovokasi kerusuhan Manokwari.

Penyebaran informasi yang keliru di sosial media tersebut menurut dia, diduga memicu kerusuhan Manokwari.

“Manokwari itu kondisinya sangat kondusif, jangan terprovokasi dengan ulah oknum tersebut yang memang ingin membuat keruh keadaan,” kata Dedi di Jakarta, Senin, 19 Agustus 2019.

Peristiwa di Surabaya itu sudah beres saat ini. Namun, penyebaran informasi yang tidak benar di media sosial memicu kemarahan masyarakat Manokwari sehingga terjadi kerusuhan.

Senin pagi, sekelompok massa dari mahasiswa dan masyarakat turun ke jalan. Awalnya, unjuk rasa berlangsung damai.

Gedung DPRD Provisi Papua Barat di Manokwari, bekas Kantor Gubernur Papua, dan sejumlah fasilitas umum dibakar massa dalam kerusuhan Manokwari.

Sebelumnya, Sabtu, 17 Agustus 2019, terjadi penggerebakan asrama mahasiswa Papua di Surabaya karena dugaan perusakan Bendera merah Putih. Tapi, pada tengah malam 43 mahasiswa itu sudah dipulangkan ke asrama.

Di kota Malang juga terjadi bentrokan polisi dengan mahasiswa asal Papua dalam demonstrasi pada Kamis, 15 Agustus 2019.
sumber – kabarpolisi.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *