BERITA UTAMA

Gelar Rakercab MPC PP Jakarta Selatan Siap Berkolaborasi dengan Semua Lapisan Masyarakat

JAKARTA - Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila Jakarta Selatan menggelar Rapat Kerja Cabang (Rakercab) di Gedung BPMP DKI Jakarta...
BERITA UTAMA

KPU Limapuluh Kota Selenggarakan Rakor Persiapan Pemilihan Pilkada Serentak 2024

LIMAPULUH KOTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Limapuluh Kota Selenggarakan Rapat Koordinasi (Rakor) persiapan Pemilihan Gubernur dan wakil Gubernur serta...
BERITA UTAMA

Dapat Nomor Cantik Angka 1, Deni – Riko Singgung Percepatan Pembangunan

Limapuluh Kota - Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Limapuluh Kota, Deni Asra-Riko Febrianto bersyukur benar, mendapat nomor urut 1...
BERITA UTAMA

Dapat Nomor Urut Dua, H.Almaisyar-Joni Hendri Sebut itu Nomor Kemenangan

Payakumbuh - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Payakumbuh gelar Pengundian dan Penetapan Nomor Urut Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota...
BERITA UTAMA

Alumni ESGAPA ’93 Sepakat Antarkan Joni Hendri Jadi Wakil Walikota Payakumbuh

Sahabat bukan tentang siapa dia, kapan kenal dia, bagaimana rupa dia. Tapi sahabat adalah dia yang senantiasa memberi kita dukungan...

Naik Tajam, Kasus Narkoba di Bukittinggi Yang Terungkap

Ilustrasi.

BUKITTINGGI – Selama hampir satu tahun terakhir pengungkapan kasus narkoba di wilayah kerja Polres Bukittinggi terus meningkat tajam, sejalan dengan target Satnarkoba memberikan efek jera kepada pelaku dan masyarakat.

“Kita proses semua baik kasus pemakaian narkoba baik di tingkat pemakai, pengedar dan bandar. Mulai dari barang bukti paling kecil sampai yang besar. Target kita supaya menimbulkan efek jera baik kepada pelaku maupun masyarakat,” ujar Kasat Narkoba Polres Bukittinggi AKP Pradipta Putra Pratama,  SH, Sik kepada Kabarpolisi.com di ruangan kerjanya yang sangat sederhana, Kamis (21/3).

Prestasi pengungkapan kasus narkoba selama satu tahun terakhir memang sangat menonjol dibandingkan periode sebelumnya. Hal ini sejalan dengan penerapan target jera kepada pelaku dan masyarakat. Sebab selama ini muncul kesan di kalangan pelaku dan masyarakat bahwa penyalahgunaan skala kecil tidak pernah dihukum tetapi cuma direhabilitasi.

Oleh sebab itu, sejak Kasat Narkoba dipimpin Pradipta alumni Akpol 2010, jajaran pemburu pelaku narkoba ini mulai menyisir setiap sudut kota Bukittingi yang dikenal sebagai berpenduduk terpadat di Indonesia yakni 4400 jiwa per Km2.

Kota sejuk yang masih banyak memiliki peninggalan bangunan zaman Belanda ini memiliki angkatan kerja sebanyak 52.631  orang dan jumlah pengangguran sekitar 3845 orang.

Posisi demografisnya yang strategis yakni menjadi perlintasan arus barang dan orang dari Pekanbaru membuatnya rentan menjadi daerah sasaran bandar narkoba, apalagi kondisi cuaca yang dingin juga memengaruhi animo pengguna narkoba.

“Benar, karena kota perlintasan dan udaranya sejuk membuat penggerakan jaringan narkoba di Bukittinggi menjadi mekar. Sebab itu kami menerapkan jurus efek jera dalam melakukan penindakan,” kata suami Anita Sari Dewi ini yang pindah ke Sumbar sejak April 2018 lalu dan menjabat kasat mulai Mei 2018.

Hasil kerja tim buru sergap pengguna narkoba diwilayah Polres Bukittinggi yang dipimpin AKBP Arly Jembar Jumhana meningkat tajam selama 2018 yakni mencapai 62 kasus dan telah berhasil diusut sebanyak 42 kasus. Sementara sampai Maret 2019  sudah mencapai 19 kasus.

Jumlah kasus narkoba yang diungkap ini termasuk jenis ganja yang dengan barang bukti sangat kecil. Tetapi tetap diajukan ke pengadilan untuk menerapkan efek jera kepada pelaku dan pengedar serta bandar.

“Kami sangat terbantu dalam penerapan efek jera ini karena pihak kejaksaan dan pengadilan juga sepakat dengan misi suci ini, sehingga kegiatan kerja kami jadi meningkat sibuk selama satu tahun terakhir ini,” kata Pradipta.

Tingginya intensitas pengungkapan kasus narkoba di Bukittinggi,  menurut Pradipta,  sangat tertolong oleh sikap masyarakat yang terbuka. Mereka sangat membantu pihak kepolisian dalam memburu para pengguna pengerdar dan bandar narkoba.

Selain itu, sikap Pemko Bukittinggi juga sangat mendukung upaya pengungkapan kasus narkoba dan sosialisasi bahaya penggunaan narkoba kepada masyarakat melalui sosialisasi. “kami akan melaksanakan sosialisasi kepada kalangan ibu ibu di seluruh kelurahan Bukittinggi sebagai upaya preventif, ” ujar ayah satu anak cantik bernama Diva Kirana Bharinita ini.

Selanjutnya,  peningkatan pengungkapan kasus narkoba di Bukittinggi juga dipengaruhi pola komunikasi pimpinan polres dan kasat narkoba terhadap staf yang keselurahannya berjumlah 17 orang. “Ini tim satuan terkecil di Polres Bukittinggi tetapi alhamdulillah mampu bekerja optimal, ” aku Pradipta.

Terakhir,  kunci keberhasilan pengungkapan kasus narkoba di Bukittinggi terletak kepada loyalitas yang tinggi dari staf terhadap pimpinan tanpa pandang bulu waktu kerja yang dipakai. “Anak buah saya siap 24 jam memburu para pengguna, pengedar dan bandar narkoba, ” kata Perwira kelahiran 1985 ini. (Awe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *