BERITA UTAMA

Pemko Payakumbuh Dan DPRD Tegaskan Komitmen Antikorupsi Dalam Rakor KPK Wilayah I.

Jakarta–Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar Rapat Koordinasi Pemberantasan Korupsi Wilayah I pada Jumat, 9 Mei 2025, di Lantai 16 Gedung...
BERITA UTAMA

Sambut Hari Bhakti Pemasyarakatan Ke-61 Lapas Klas llB Tanjung Pati dan BNN Gelar Razia Kamar Termasuk Tes Urine Warga Binaan

Payakumbuh — Dalam rangka menyambut hari Bhakti Pemasyarakatan ke-61, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tanjung Pati menggelar kegiatan razia blok...
BERITA UTAMA

Bazar Ramadhan Sukses Digelar, Wakil Wali Kota Payakumbuh Hadiri Penutupan

Payakumbuh – Bazar Ramadhan yang berlangsung selama 10 hari di Gedung Serbaguna Unand Cabang Payakumbuh resmi ditutup pada Jumat (21/3)....
BERITA UTAMA

Jamin Kestabilan Harga dan Kebutuhan Sembako Selama Ramadhan, Hendrajoni Tinjau OPM di Balai Kamih Kambang

Ket : Foto Bupati Pessel, Hendrajoni, dengan didampingi Kepala Dinas Pangan dan Perikanan, Firdaus, saat meninjau operasi pasar murah di...
BERITA UTAMA

DPRD Pesisir Selatan Gelar Paripurna Sertijab Bupati dan Wakil Bupati Terpilih

Pesisir Selatan – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pesisir Selatan menggelar Rapat Paripurna Tahun 2024-2025 dalam rangka serah terima...

Pemko Bukittinggi Jejerkan Gerobak Cantik di Pelataran Jam Gadang

BUKITTINGGI – Gerobak cantik yang berjejer untuk para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di seputaran taman Jam Gadang Kota Bukittinggi bernafas lega. selain tak lagi digusur. Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, menyampaikan, mereka para PKL tersebut butuh kesejahteraan, penggusuran bukan solusi. Pemerintah Kota (Pemko) Bukittinggi telah memfasilitasi para PKL untuk dapat beraktifitas di Pedestrian Jam Gadang, Sabtu,(28/1)2023)

“Beberapa gerobak cantik, diberikan kerjasama Pemko dengan Baznas Bukittinggi,” ujar Wako Erman.

Wako dari Kader Partai Gerindra ini menegaskan bahwa, penataan PKL, tidak harus dengan menggusur mereka.

“Berikan fasilitas yang baik, buat aturan agar tidak menganggu kenyaman pengunjung,” ucapannya yang juga Ketua DPC Partai Gerindra Kota Bukittinggi itu.

Menurut Wako Erman, seluruh PKL di area Jam Gadang diwajibkan memakai deta “taluakbalango” hitam dan celana batik.

“Pria akan memakai baju hitam “taluak bolango” celana batik dan pakai deta (adat, red). Perempuan memakai baju kurung atau gamis warna hitam, itu kami akan berikan. Ini akan menambah nilai jual wisata,” sebut Wako Erman. (Mel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *