BERITA UTAMA

Pemko Payakumbuh Dan DPRD Tegaskan Komitmen Antikorupsi Dalam Rakor KPK Wilayah I.

Jakarta–Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar Rapat Koordinasi Pemberantasan Korupsi Wilayah I pada Jumat, 9 Mei 2025, di Lantai 16 Gedung...
BERITA UTAMA

Sambut Hari Bhakti Pemasyarakatan Ke-61 Lapas Klas llB Tanjung Pati dan BNN Gelar Razia Kamar Termasuk Tes Urine Warga Binaan

Payakumbuh — Dalam rangka menyambut hari Bhakti Pemasyarakatan ke-61, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tanjung Pati menggelar kegiatan razia blok...
BERITA UTAMA

Bazar Ramadhan Sukses Digelar, Wakil Wali Kota Payakumbuh Hadiri Penutupan

Payakumbuh – Bazar Ramadhan yang berlangsung selama 10 hari di Gedung Serbaguna Unand Cabang Payakumbuh resmi ditutup pada Jumat (21/3)....
BERITA UTAMA

Jamin Kestabilan Harga dan Kebutuhan Sembako Selama Ramadhan, Hendrajoni Tinjau OPM di Balai Kamih Kambang

Ket : Foto Bupati Pessel, Hendrajoni, dengan didampingi Kepala Dinas Pangan dan Perikanan, Firdaus, saat meninjau operasi pasar murah di...
BERITA UTAMA

DPRD Pesisir Selatan Gelar Paripurna Sertijab Bupati dan Wakil Bupati Terpilih

Pesisir Selatan – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pesisir Selatan menggelar Rapat Paripurna Tahun 2024-2025 dalam rangka serah terima...

Prestasi Gemilang Anak Payakumbuh Terduga Peretas Situs KPU

Muhammad Arik Alfiki

Payakumbuhpos.com – Muhammad Arik Alfiki (19), remaja asal Parik Rantang Payakumbuh Barat yang ditangkap petugas Direktorat Tindak Pidana Kejahatan Siber Bareskrim Polri dengan sangkaan melakukan percobaan illegal access terhadap website KPU RI, ternyata memiliki sejumlah prestasi meski putus sekolah.

Arik bahkan mendapatkan beberapa sertifikat dan penghargaan dari perusahaan ternama di Tanah Air. Salah satunya adalah Tokopedia.

Guna membuktikan kalau Arik memang memiliki sejumlah prestasi, Dedi Hendri sebagai ayah kandungnya memposting beberapa sertifikat penghargaan di laman Facebooknya. Lembaran sertifikat penghargaan itu antara lain, sertifikat SQL Injection Chalenge Kominfo, sertifikat AVIRA vulnerabilities, sertifikat Responsible Disclosure dari McAfee, dan sertifikat Bug Report Vulnerability Tokopedia.

“Anak saya bukan pelaku kriminal. Dia ahlinya memang di bidang IT. Dia hanya mencari celah kelemahan sebuah situs. Yang sekarang situs KPU. Temuan kelemahan itu, ia laporkan melalui email ke Badan Siber dan Sandi Negara. Dan itu direspon. Jadi sekali lagi, dia bukan pelaku kriminal, malah sebaliknya membantu Pemerintah,” kata Dedi, Rabu 24 April 2019.

Dijelaskan Dedi, putra sulungnya itu masih menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri. Bahkan, berdasarkan informasi terakhir, ia akan dipertemukan dengan petugas dari Badan Siber dan Sandi Negara.

Sekarang dia diperiksa lagi dan dipertemukan dengan Badan Siber dan Sandi Negara. Saya sekarang sudah di Jakarta untuk menemui dan mendampinginya. Tadi malam, dia sudah diperbolehkan pulang, dijemput pamanya. Tapi masih harus tinggal di Jakarta untuk keperluan penyelidikan,” ujar Dedi.

Meski putra sulungnya saat ini dihadapkan kepada proses hukum, Dedi berharap masyarakat tidak menganggap anaknya itu merupakan pelaku kriminal. Apa yang dilakukan oleh putranya itu hanya sebatas membantu pemerintah mencari celah keamanan situs KPU yang memang saat ini merupakan situs yang paling banyak di akses publik.

“Seluruh temuannya, dia laporkan melalui email ke Badan Siber dan Sandi Negara. Jadi sekali lagi, saya tidak rela kalau anak saya dianggap pelaku kriminal,” ujar Dedi.

Tata Tanur

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *