Bundo Kanduang Luhak Nan Bungsu Reska Oktoberia Berpeluang Besar ke Senayan Lagi

Rezka Oktoberia
Payakumbuh – Bundo Kanduang Luhak Nan Bungsu Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limo Puluah Koto Rezka Oktoberia berpeluang besar kembali melenggang ke Senayan mewakili Dapil II Sumbar.
“Ada Mulyadi dan ada yang lain saya kira tidak ada masalah jika mereka tampil. Yang jelas Mulyadi itu masa lalu. Momennya telah lewat. Buktinya di Pilkada tumbang,” kata Ben Ibratama Tanur putra asli Padangjopang VII Koto Talago, Liko.
Ben Tanur mantan ketua DPC PDI Kota Padang tahun 1989. Satu lifting dengan Damri Murad, Johanes Lukman, Taharuddin Taat adalah tokoh yang berada di kubu Mega saat terjadi perpecahan di tubuh PDIP yg dikenal sebagai pendiri Pro Mega yang dikenal PDI Perjuangan.
Bicara Reska yang kini angggota Komisi III Ben Tanur wartawan senior di Sumbar sejak tahun 1986 itu melihat kinerja Rezka di DPR cukup baik.
“Yang hebat konsolidasinya. Jika Rezka ingin menang lagi ya kuasai habis Kota Payakumbuh dan Kabupaten 50. ” Itu sudah satu kursi. Lumbung suara Mulyadi juga di Liko. Tapi basis sesungguhnya ada di Kota Bukittinggi dan Agam. Tapi majunya Irjen Fachrizal yang urang Agam membuat suara terbelah Mulyadi tumbang walaupun dijadokan banyak pihak akan jadi Gubernur Sumbar ” kata pemilik jaringan 20 media online yang tergabung dalam Kabarpolisi Media Group.
Menurut Ben tidak ada kelebihan Mulyadi yang menonjol. “Saya pribadi melihat karena tidak ada lawan yang berat di Dapil II dari Demokrat. Kampanye Mulyadi hanya mengandalkan billboard dan spanduk-spanduk. 11 tahun memasang billboard dan balio pantas dia dikenal masyarakat.
Gagalnya Mulyadi Gubernur jadi catatan sendiri dari masa pemilih Sumbar. ” Biasanya kalau sudah kalah. Orang juga malas memilih. Kita lihat saja nanti, “katanya.
Pesan wartawan yang sudah lebih 30 tahun bergelut dalam dunia jurnalistik ini Rezka harus rajin turun ke Dapil. Dan di tiap dapil bentuk relawan di luar kecamatan dari Kota, Kabupaten, Kecamatan, Desa hingga TPS.
” Minimal Reska punya satu relawan di tiap TPS. Dan awasi KPU terutama DPT “kata keluarga besar Sjech Abdullah penyebar agama Islam di Sumatera Tengah.
Ben Tanur tahun 1987 bergabung dengan PDI. Tahun 1993 – 1994 Ben ikut mengantarkan Megawati Soekarnoputri jadi Ketua di Kongres Surabaya setelah Munas di Medan tahun 1993 yang ricuh.
Pindah ke Jakarta Ben Tanur mendirikan Partai Murba dengan keluarga besar Haji Adam Malik. Dia sempat jadi anggota Panitia Pemilihan Indonesia bersama Muhaimin Iskandar, Patrialis Akbar, Jacob Tobing dan Hasbalah M Saat.
Gagal di Murba 1999, Tahun 2004 Ben bergabung dengan Partai Buruh Sosial Demokrat Muchtar Pakpahan. Dari Partai PBSD Ben bergabung dan jadi Ketua Bappilu Partai Indonesia Sejahtera yang mencalonkan Sutiyoso sebagai capres.
Gagal di PIS Ben Tanur diajak Anas Urbaningrum bergabung dengan Partai Demokrat. “Sebenarnya saya punya harapan besar Pada Anas tapi karena ada tangan setan yang menjegal Anas akhirnya dia terpental dan masuk penjara. Selesai Anas, ” kata Ben Tanur
” Anas dipenjara saya berhenti main politik. Ini hidden agenda. Akhirnya dia mundur dari Demokrat dan saya mundur.
“Saya kemudian mendirikan Tan Malaka Institute dan Ormas ProJo. Tahun 1916 bersama Tito Karnavian Kapolri saya mendirikan media online Kabarpolisi.com
Dan alhamdulillah sudah saya miliki 20 media online.
Menjawab pertanyaan, apakah tak ada niat untuk terjun ke politik lagi? “Saya lebih tertarik menjadi Tim Sukses Jenderal Andika Perkasa. Saya punya feeling Andika adalah calon Presiden dan Wapres alternatif.
” Jujur saya menjagokan Ganjar – Andika atau Andika – Sandiaga Uno. Ke depan pimpinan nasional itu harus orang bisnis dan Wakilnya dari militer. “Ganjar Andika juga pas.” tambahnya
Kembali ke Reska menurut Ben Tanur peluang Rezka jauh lebih besar dari Mulyadi di Pileg 2024.
” Rezka itu masa depan. Mulyadi itu masa lalu. Bilang saya ngomong begitu. Kasih tahu saja Mulyadi. Yang jelas mentor saya di Demokrat dengan Mulyadi sama yakni Dasrul Djabar dua periode di DPR, ” Katanya.
“Pertarungan Demokrat di Pileg 2024 sangat berat. Apalagi ada Demokrat kubu Muldoko. Tapi kita ngomong Dapil II Sumbar Rezka Oktaberia lebih kuat dari Mulyadi. Itu pendapat saya. Gak suka silahkan bantah. Apalagi yang mau dijual Mulyadi untuk membesarkan Sumbar. Orang sudah tahu Mulyadi. Caleg yang paling banyak balihonya ya Mulyadi. Itu yang dipahami masyarakat Sumbar. Temasuk saya”
Jika ada berita yang menyebutkan Mulyadi dirindukan masyarakat Sumbar. Masyarakat yang mana. Harus jelas. Jangan ngarang. ” kata Ben Tanur Pemimpin Redaksi Majalah Sekolah Terbaik tingkat SMP / SMA se Sumbar tahun 1981 yang diadakan PWI Sumbar. “Saya yang terima tropi dari Gubernur Sumbar Azwar Anas dan pada tahun yang sama Ben Tanur Mewakili Sumbar dalam Jambore Nasional Asia Fasifik di Cibubur Jakarta.
Edward Bendang