Ahmad Cendol Diburu Konsumen di Pasar Pabukoan Limbukan

Teks foto: Amrizal–pedagang cendol di pasar pabukoan di kelurahan Limbukan
Payakumbuhpos.id | Payakumbuh–Usaha turun temuran berupa jualan cendol, tidak membuat patah arang bagi putra-putrinya untuk dikembangkan dan selalu akses berjualan di pasar Payakumbuh.
Kemudian di momen-momen tertentu, seperti pasar pabukoan selau ada cendol merek Ahmad Cendol terpajang di pasar pabukoan dan selalu hadir di pasar pabukoan kelurahan Limbukan.
Amrizal (55) pedagang cendol ternama Ahmad Cendol di pasar pabukoan kelurahan Limbukan, kecamatan Payakumbuh Selatan, kepada wartawan, Kamis (14/3) mengatakan, membuka lapak atau meja di pasar pabukoan Limbukan ini terasa nyaman.
Para konsumen yang datang ke pasar pabukoan Limbukan ini, tidak saja warga kota Payakumbuh, juga dikunjungi dari warga tetangga kabupaten Limapuluh Kota, khususnya warga Situjuah Limo Nagari (Simona) yang tiap hari melintas jalan Khatib Sulaiman.
Dijelaskan Amrizal, cendol dengan merek Ahmad Cendol, tiap bulan puasa selalu hadir berjualan di pasar pabukoan kelurahan Limbukan, disini membuka saha menjual cendol tempatnya nyaman dan penuh gurau canda dengan konsumen.
Cendol dengan merek Ahmad Cendol ini memang sudah terkenal dari dulu hingga sekarang, usaha ini turun temurun dari kedua orang tua, maka kami terus melanjutkan usaha ini. Untuk merintis usaha baru tentu tidak mungkin.
“Cendol Ahmad Cendol ini juga menerima pesanan untuk acara resmi perkantoran, acaran kenduri, acara berbuka bareng dan acara-acara lainnya, masalah harga bisa damai,” ujar Am.
Kemudiaan salah seorang pedagang sambal masak disajikan Nanda (54), keburu habis bila terlambat datang, hanya tinggal kuah-kuahnya saja. Disana ada gulai gajeboh, singgang ikan, cincang dan sebagainya.
Intaian konsumen di pasar pabukoan itu, selain cendol “Ahmad Cendol” juga diburu warga berupa sambal masak siap saji, sehingga tiba dirumah tinggap santap.
Dipojok pasar pabukoan itu, juga beraneka ragam gorengan serba Rp1.000,-tidak ketinggalan pula lamang tapai, kerupuk-kerupuk, gado-gado, kolak, tebak dan sebagainya disajikan para pedangang serba lengkap.
Dikesempatan itu, Nanda kepada wartawan, mengucapkan syukur hari ini jualannya ludes dibeli para konsumen, rejeki memang tidak kemana, asal mau berusaha.
Selama bulan suci ramadhan, saya bersama istri dan kadang dibantu oleh anak berjualan di pasar pabukoan dan mengambil tempat yang sama seperti dulu, karena lapaknya sudah banyak yang mengenal dan dikenal, maka tidak mau beralih, tetap disini.
“Mudah-mudahan selama bulan puasa cuaca baik-baik saja, sehingga kami bisa memastikan untuk jualan esoknya, terkadang cuaca tak menentu. Yah inilah resiko pedagang, yang penting berusaha, segala sesuatu sudah diatur oleh yang satu,”ujarnya. (Nura)