BERITA UTAMA

Sejarah Baru, Payakumbuh di Bawah Wako Zulmaeta Sukses Gelar Indonesia’s Horse Racing Cup II.

Payakumbuh—PAYAKUMBUHPOS, Sejarah baru tercipta di dunia pacu kuda Indonesia. Untuk pertama kalinya, Indonesia's Horse Racing Cup yang selama ini hanya...
BERITA UTAMA

Rezka Oktoberia Meski Tak Lagi di DPR RI, hadirkan 26 Titik Irigasi P3TGAI di Payakumbuh dan Lima Puluh Kota.

LIMA PULUH KOTA — Meski tidak lagi menjabat sebagai anggota DPR RI, kepedulian Rezka Oktoberia terhadap masyarakat tidak pernah pudar....
BERITA UTAMA

Wali Kota Payakumbuh Zulmaeta Resmi Menutup Kejuaraan Tenis Meja 2025.

PAYAKUMBUH — Kejuaraan Tenis Meja Piala Wali Kota Payakumbuh 2025 resmi berakhir, Minggu (10/8), di GOR Nan Ompek, Tanjung Pauh....
BERITA UTAMA

Marta Emmelia Bongkar Dugaan Pemalsuan Saham oleh Suami, Polisi Anggap Urusan Pribadi.

Pekanbaru — Laporan dugaan pemalsuan tanda tangan yang melibatkan nama seorang notaris dan seorang suami, berakhir di meja penyidik dengan...
BERITA UTAMA

100 Hari Kerja Zuzema Kota Payakumbuh Mulai Berbenah Menuju Perubahan Nyata

Payakumbuh – Pemerintahan pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Payakumbuh, Zuzema yang terdiri dari Dr. dr. Zulmaeta, SpOG, MM,...

TPID Monitoring  Kenaikan Harga Cabe Merah lokal di Pasar Bawah Bukittinggi

TPID Monitoring  Kenaikan Harga Cabe Merah lokal di Pasar Bawah Bukittinggi 

 

Bukittinggi, Payakumbuhpos.id, — Harga cabe merah di Pasaran Bukittinggi  dikisaran Rp 80.000,- hingga Rp 90.000,- per kilogramnya. Hal ini didapati Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Bukittinggi, saat monitoring harga di Pasar Bawah, Selasa (28/10).

 

Wakil Wali Kota Bukittinggi, Ibnu Asis, menyampaikan, kegiatan ini dilakukan sebagai langkah antisipasi dan upaya pengendalian inflasi di daerah. Hasil pemantauan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) menunjukkan sebagian besar harga bahan pokok di Pasar Bawah masih relatif stabil.

 

Namun, terdapat satu komoditi yang mengalami kenaikan cukup signifikan, yakni cabai merah lokal, yang saat ini berkisar antara Rp80.000,- hingga Rp90.000,- per kilogram. Pemerintah Kota Bukittinggi bersama TPID akan terus melakukan pemantauan harga dan pasokan kebutuhan pokok secara berkala guna menjaga stabilitas ekonomi daerah serta mengendalikan laju inflasi.

 

“Kami menemukan harga cabai lokal naik cukup tinggi di harga Rp80.000,- hingga Rp90.000 per kg. Meski begitu, kami berharap kenaikan ini tidak terlalu signifikan memengaruhi inflasi di Bukittinggi. Saat ini inflasi tercatat sebesar 4,4 persen, yang salah satunya disebabkan oleh kenaikan harga cabai dan logam mulia,” jelasnya.

 

Ia menambahkan, kenaikan harga juga dipicu oleh rantai pasok yang belum merata. Karena itu, diperlukan kerja sama yang baik antara pemerintah, pelaku usaha, dan pedagang untuk menjaga stabilitas harga serta kelancaran distribusi barang di pasaran.

 

Berdasarkan hasil tinjauan lapangan, harga sejumlah kebutuhan pokok di Pasar Bawah terpantau berada pada kisaran yang relatif stabil, antara lain beras seharga Rp 17.000 per kilogram, bawang merah Rp 22.000 per kilogram, bawang putih Rp 30.000 per kilogram, dan cabai merah Rp 80.000 per kilogram dengan stok yang masih terbatas. Sementara itu, harga daging sapi mencapai Rp 150.000 per kilogram, ayam ras berkisar antara Rp45.000 hingga Rp 50.000 per ekor, serta telur ayam ras Rp 58.000 per tray, mengalami kenaikan sekitar Rp 8.000 dibandingkan harga sebelumnya.

(Mel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *