BERITA UTAMA

Dorongan Penyegaran di Golkar Payakumbuh Menguat, Wirman Putra Dinilai Paling Siap Pimpin DPD II

Wirman Putra Datuak Rajo Mantiko Alam Ketua DPRD Payakumbuh (ist) PAYAKUMBUH — Jelang Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Kota Payakumbuh,...
BERITA UTAMA

Sejarah Baru, Payakumbuh di Bawah Wako Zulmaeta Sukses Gelar Indonesia’s Horse Racing Cup II.

Payakumbuh—PAYAKUMBUHPOS, Sejarah baru tercipta di dunia pacu kuda Indonesia. Untuk pertama kalinya, Indonesia's Horse Racing Cup yang selama ini hanya...
BERITA UTAMA

Rezka Oktoberia Meski Tak Lagi di DPR RI, hadirkan 26 Titik Irigasi P3TGAI di Payakumbuh dan Lima Puluh Kota.

LIMA PULUH KOTA — Meski tidak lagi menjabat sebagai anggota DPR RI, kepedulian Rezka Oktoberia terhadap masyarakat tidak pernah pudar....
BERITA UTAMA

Wali Kota Payakumbuh Zulmaeta Resmi Menutup Kejuaraan Tenis Meja 2025.

PAYAKUMBUH — Kejuaraan Tenis Meja Piala Wali Kota Payakumbuh 2025 resmi berakhir, Minggu (10/8), di GOR Nan Ompek, Tanjung Pauh....
BERITA UTAMA

Marta Emmelia Bongkar Dugaan Pemalsuan Saham oleh Suami, Polisi Anggap Urusan Pribadi.

Pekanbaru — Laporan dugaan pemalsuan tanda tangan yang melibatkan nama seorang notaris dan seorang suami, berakhir di meja penyidik dengan...

Sambut Hari Peduli Sampah, Naik Trans Padang Bisa Bayar Pakai Botol Mineral Bekas

PADANG – Pemerintah Kota Padang Sumatera Barat sedang mengkaji kemungkinan para pelajar naik Bus Trans Padang, hanya dengan membayar menggunakan botol mineral bekas.

Kebijakan ini dilakukan dalam rangka mendukung upaya mrminimalisir sampah plastik di ibukota Provinsi Sumatera Barat ini. Kajian ini dilakukan Dinas Perhubungan (Dishub) bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang akan resmikan pembayaran bus Trans Padang bagi siswa menggunakan sampah plastik. Peresmian tersebut akan dilakukan bertepatan dengan Haru Peduli Sampah Nasional (HPSN).

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Hermen Peri melalui Sekretarisnya Tri Hadiyanto sebagaimana ditulis Haluan, (18/2/2019) menyebutkan bahwa saat ini DLH, Dishub dan Dinas Pendikan terkait teknis pelaksanaannya. Selain bertujuan meminimalisir bisa memanfaatkan kembali sampah plastik, DLH juga berharap cara tersebut tidak mengurangi Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Kami sedang membicarakan bagaimana teknisnya supaya siswa bisa membayar bus Trans Padang dengan sampah plastik. Di sisi lain bagaimana sampah tersebut bisa dijual kembali yang tidak mempengaruhi PAD bagi Dishub. Kemudian, dari sisi dinas pendidikan bisa mensosialisasikan kepada siswa ke sekolah-sekolah,” terang Tri.

Ia menjelaskan, nantinya bagi siswa yang menggunakan bus Trans Padang bisa membayar dengan sampah plastik cup sebanyak 20 sampai 25 buah. Sementara, jika menggunakan botol ukuran menengah bisa sekitar 10 sampai 15 botol mineral.

“Kami juga sedang membicarakan secara intern ke mana sampah plastik akan dipasarkan untuk kemudian dibayarkan kepada Dishub. Hitung-hitungannya sekitar itu karena mineral cup dan botol perbedaan kualitas plastiknya berbeda,” katanya lagi.

Sementara, Kepala Dishub Dedi Henidal terkait rencana hal tersebut sangat mendukung. Karena sampah plastik tidak mudah hancur maka sampah plastik harus di daur ulang kembali.

“Kami sama-sama dalam menjaga lingkungan ini dengan meminimalisir sampah plastik. Bagaimana hitung-hitungannya supaya sama-sama enak maka saat ini sedang kami godok rinciannya. Semoga siswa juga sadar akan kebersihan dan lingkungan sekitar,” kata Dedi.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Barlius bahwa siswa harus peduli lingkungan. Selain akan menghemat uang belanja, siswa akan diarahkan kepada hidup teratur.

“Kami sudah mulai mensosialisasikan ini kepada sekolah-sekolah. Ke depan bagaimana siswa bisa peduli lingkungan dengan tidak membuang sampah plastik terutama plastik air mineral sembarangan. Sampah tersebut bisa dimanfaatkan sebagai pengganti ongkos bus Trans Padang,” kata Barlius. (editor)

Sumber harianhaluancom

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *