BERITA UTAMA KABAR SUMBAR PAYAKUMBUH TOKOH

Keluarga Besar Kabua Saiyo Antusias Sambut Dr. Zulmaeta

Payakumbuhpos.id | Payakumbuh-- Keluarga besar Kabua Saiyo antusias sambut calon Walikota Payakumbuh Dr. Zulmaeta ketika manfaatkan momen idulfitri 1445 H GOR...
BERITA UTAMA KABAR SUMBAR PAYAKUMBUH TOKOH

YB Dt. Parmato Alam, Jambangi Bara Cafe Bandarawang

Payakumbuhpos.id | Payakumbuh---Ketua DPRD kota Payakumbuh periode 2014-2019 Yendri Bodra Dt. Parmato Alam, jambangi Bara Cafe Bandarawang milik Fajri di kelurahan...
BERITA UTAMA KABAR SUMBAR PAYAKUMBUH TOKOH

Warga Koto nan Gadang Payakumbuh Utara Berhalal Bihalal Bersama Perantau

Payakumbuhpos.id|Payakumbuh--- Halal bihalal biasanya diselenggarakan di rumah atau tempat yang besar, dengan tujuan untuk saling bersilaturahmi khususnya pada saat usai...
BERITA UTAMA KABAR SUMBAR WISATA

Polres dan Disparpora Limapuluh Kota Bangun Hospitality Kepariwisataan

Payakumbuhpos.id|Limapuluh Kota---Kapolres Limapuluh Kota AKBP Ricardo Condrat Yusuf, S.H., S.I.K., M.H., bersama jajaran terus ciptakan situasi kamtibmas yang kondusif di...
BERITA UTAMA KABAR SUMBAR PAYAKUMBUH

Perantau IKK Pulang Kampung Ibarat Sitawa Sidingin Bagi Masyarakat, Utamakan Anak Yatim

Payakumbuhpos.id |Payakumbuh--- Luar biasa, perantau Ikatan keluarga Koto Nan Godang (IKK) pulang kampung ibarat sitawa sidingin bagi masyarakat, utamakan anak...

Riza Falepi Dt. Rajo Kaampek Suku : Jangan Sampai Niniak mamak dan anak kemenakan di Koto Nan Godang Menjadi Pion Politik

Payakumbuh — Pemilihan Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) Koto Nan Godang akan dilaksanakan dalam waktu dekat, selaku Urang Koto Nan Gadang, Riza Falepi Dt. Rajo Kaampek Suku menyampaikan himbauan agar niniak mamak di Koto Nan Gadang jangan sampai terjebak oleh permainan politis oknum dalam pemilihan tersebut.

Riza kepada media, Senin (22/2) menyampaikan dirinya mencium adanya indikasi politikus yang berkepentingan pada Pilkada 2024 mendatang yang ingin mengintervensi proses pemilihan Ketua KAN Koto Nan Gadang itu. Menurutnya hal itu wajar terjadi karena kepentingan politik selalu mengiringi perubahan strategis di kenagarian. Sepanjang hal itu dalam batas kewajaran dan kesepakatan nagari tentu tidak masalah. Karena adat salingka nagari.

“Ambo sekedar mengingatkan, jan lupo jo barih balobeh kito, jan pulo lupo jo patuk dan mungkin,” kata Riza yang menjabat sebagai Wali Kota Payakumbuh itu.

Riza mencontohkan adanya dugaan politisasi itu seperti dengan paga nagari yang diangkat dari panghulu atau datuak. Riza menilai ini terindikasi politik, dan bermuara pada kesepakatan-kesepakatan di dalam nagari yang mulai dikesampingkan.

“Paga nagari ini sejatinya nan ka disuruah-suruah dek niniak mamak. Niniak mamak itu dianjuang tinggi, posisinyo ibarat jenderal di tentara. Adat ini salingka nagari, mengapa orang luar ikut campur pula? Urusan Nagari Koto Nan Gadang adalah urusan nagari itu sendiri, aturan dan kesepakatannya tidak bisa diubah kalau tudak sesuai jo barih balobeh dan kesepakatan bersama,” ungkap Riza.

Riza juga menegaskan jangan sampai niniak mamak dan anak kemenakan di Koto Nan Godang menjadi pion politik oleh urang di luar payakumbuh untk kepentingan sesaat, apalagi melanggar semua aturan dan kesepakatan nagari. Juga tolong anak nagari menghargai niniak mamak.

“Kadang ada yang bukan datuak, bukan siapa siapa, dek pernah di DPRD sudah raso bisa pulo mengatur niniak mamak, siapa dia? Mohon jangan sampai dianggap bodoh niniak mamak Koto Nan Godang, kami paham dan karena kami diam jangan dianggap bisa mengatur semua orang, termasuk niniak mamak. Hargai kesepakatan nagori, jangan tungkek mambaok rabah,” katanya.

Diakhir kata, Riza menyampaikan kalau Niniak mamak boleh bermain politik, tapi Nagari Koto Nan Gadang jangan mau diatur-atur seenaknya oleh orang luar, apalagi jika kredibilitas orang yang bersangkutan masih dipertanyakan.

“Mungkin kami niniak mamak banyak yang sekolah tidak tinggi, tapi kami masih punya hati nurani, masih bisa memegang adat dengan baik, bukan orang yang tidak beradat. Mari urusan Koto Nan Godang diselesaikan dek urang Koto Nan Godang, bukan dek permainan politik orang luar yang hanya butuh kepentingan sesaat. Belum tentu nanti berkuasa dia akan memperhatikan urang Koto Nan Gadang, karena sejatinya dia tidak paham jo urang Koto Nan Gadang,” pungkasnya. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *