BERITA UTAMA

Dorongan Penyegaran di Golkar Payakumbuh Menguat, Wirman Putra Dinilai Paling Siap Pimpin DPD II

Wirman Putra Datuak Rajo Mantiko Alam Ketua DPRD Payakumbuh (ist) PAYAKUMBUH — Jelang Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Kota Payakumbuh,...
BERITA UTAMA

Sejarah Baru, Payakumbuh di Bawah Wako Zulmaeta Sukses Gelar Indonesia’s Horse Racing Cup II.

Payakumbuh—PAYAKUMBUHPOS, Sejarah baru tercipta di dunia pacu kuda Indonesia. Untuk pertama kalinya, Indonesia's Horse Racing Cup yang selama ini hanya...
BERITA UTAMA

Rezka Oktoberia Meski Tak Lagi di DPR RI, hadirkan 26 Titik Irigasi P3TGAI di Payakumbuh dan Lima Puluh Kota.

LIMA PULUH KOTA — Meski tidak lagi menjabat sebagai anggota DPR RI, kepedulian Rezka Oktoberia terhadap masyarakat tidak pernah pudar....
BERITA UTAMA

Wali Kota Payakumbuh Zulmaeta Resmi Menutup Kejuaraan Tenis Meja 2025.

PAYAKUMBUH — Kejuaraan Tenis Meja Piala Wali Kota Payakumbuh 2025 resmi berakhir, Minggu (10/8), di GOR Nan Ompek, Tanjung Pauh....
BERITA UTAMA

Marta Emmelia Bongkar Dugaan Pemalsuan Saham oleh Suami, Polisi Anggap Urusan Pribadi.

Pekanbaru — Laporan dugaan pemalsuan tanda tangan yang melibatkan nama seorang notaris dan seorang suami, berakhir di meja penyidik dengan...

Penduduk Miskin di Sumbar Turun, Ekspor Juga Turun

Kepala BPS Sumbar DR. Sukardi sedang merilis berita statistik Sumbar. Calva

PADANG, payakumbuhpos.com – Jumlah penduduk miskin di Provinsi Sumatera Barat terus berkurang meski persentasenya kecil. Bila bulan Maret 2018 jumlahnya sebanyak 357,13 ribu orang (6,65 persen), Jumlah ini berkurang jadi 353,24 ribu orang di bulan September 2018.

Data ini disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Barat Dr. Sukardi di Padang, Selasa (15/1/2019).

Menariknya, persentase orang miskin di perkotaan naik, sedangkan orang miskin di pedesaan di Sumbar mengalami penurunan.

Sukardi menjelaskan, ada peranan komoditi makanan terhadap garis kemiskinan. Untuk perkotaan tiga komoditi makanan yang berperan adalah beras, rokok kretek dan daging sapi. Sedangkan untuk pedesaan, beras, rokok kretek dan cabai merah.

Sedangkan lima komoditi bukan makanan yang mempengaruhi garis kemiskinan adalah, biaya perumahan, listrik, bensin, pendidikan dan perlengkapan mandi.

Nilai Ekspor Menurun

Sedangkan data nilai ekspor Sumbar bulan Desember 2018 sebesar US$113,36 juta, terjadi penurunan dibandingkan bulan November 2018, sebesar 13,14 persen.

“Secara kumulatif ekspor Sumbar Januari – Desember 2018 mencapai US$1.595,01 juta, atau turun sebesar 22,05 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, ” ujar Sukardi. (Jen)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *