BERITA UTAMA

Peringati Hari Pahlawan, IKA Esgapa 93 dan AL-JH Gelar Jalan Sehat dan Tabur Bunga di Makan Pahlawan Balai Jariang

PAYAKUMBUH - Dalam rangka memperingati hari pahlawan serta untuk mengenang jasa para syuhada yang gugur dalam memperjuangkan kemerdekaan, pasangan Calon...
BERITA UTAMA

Gelar Rakercab MPC PP Jakarta Selatan Siap Berkolaborasi dengan Semua Lapisan Masyarakat

JAKARTA - Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila Jakarta Selatan menggelar Rapat Kerja Cabang (Rakercab) di Gedung BPMP DKI Jakarta...
BERITA UTAMA

KPU Limapuluh Kota Selenggarakan Rakor Persiapan Pemilihan Pilkada Serentak 2024

LIMAPULUH KOTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Limapuluh Kota Selenggarakan Rapat Koordinasi (Rakor) persiapan Pemilihan Gubernur dan wakil Gubernur serta...
BERITA UTAMA

Dapat Nomor Cantik Angka 1, Deni – Riko Singgung Percepatan Pembangunan

Limapuluh Kota - Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Limapuluh Kota, Deni Asra-Riko Febrianto bersyukur benar, mendapat nomor urut 1...
BERITA UTAMA

Dapat Nomor Urut Dua, H.Almaisyar-Joni Hendri Sebut itu Nomor Kemenangan

Payakumbuh - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Payakumbuh gelar Pengundian dan Penetapan Nomor Urut Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota...

Makananan Tradisional Bongko Jadi Incaran Perantau

Sumbar – Eksistensi bongko makanan khas masyarakat Limapuluh Kota makin terkikis akibat perkembangan zaman yang menggeser kepopuleran hal-hal tradisional termasuk makanan serta sedikit kerumitan dalam pembuatan bongko.

Bagi masyarakat khususnya kalangan orang tua di Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar) pasti tidak asing dengan makanan bongko gurih dan manis yang dibungkus menggunakan daun pisang ini.

Meskipun begitu, bongko tetap menjadi incaran bagi masyarakat perantau yang kembali ke Limapuluh Kota termasuk bupati Limapuluh Kota periode 2016-2021 Ir.H.Irfendi Arbi. MP. Diuraikan Irfendi setiap bulan ramadan atau bulan puasa, bagi saya sudah menjadi kebiasaan mencari makanan tradisional di pasar pabukoan yang ada disejumlah pasar tradisional atau pasar pabukoan tersebar disejumlah pelosok nagari di kawasan kabupaten Limapuluh Kota.

Dulu ketika saya masih menjabat sebagai Wakil Bupati maupun ketika menjabat Bupati kabupaten Limapuluh Kota periode 2016-2021, dan bahkan ketika tidak lagi menjabat Bupati, kesukaan saya berburu makanan tradisional di sejumlah pasar pabukoan masih sulit dilupakan. Salah satunya makanan bongko.

Bongko adalah makanan tradisional masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota sejenis puding yang hanya ada saat bulan puasa saja.

Ya, makanan khas Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar) ini paling ditunggu-tunggu kedatangannya ketika bulan puasa tiba. Makanan khas yang kebanyakan disukai orangtua ini memiliki citarasa yang gurih dan manis. Bongko identik dengan tampilannya yang dibungkus menggunakan daun pisang.

Sayangnya, saat ini penjaja bongko sudah cukup sulit ditemukan. Akibat perkembangan zaman yang menggeser kepopuleran hal-hal tradisional termasuk makanan serta sedikit kerumitan dalam pembuatan bongko membuat eksistensinya makin terkikis.

Bongko adalah makanan yang diolah dari tepung beras, pandan, dan disajikan dengan kuah gula merah. Adonan tepung beras diaduk seperti membuat bubur yang diwarnai dengan daun pandan, sehingga berwarna hijau.

Kemudian, adonan bongko dibungkus dengan daun pisang yang diberi kuah gula merah yang dicairkan dengan santan, dikukus selama beberapa menit. Meskipun demikian Bongko juga bisa dinikmati bersama makanan lain salah satunya lamang atau lemang. (red)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *