BERITA UTAMA

Sejarah Baru, Payakumbuh di Bawah Wako Zulmaeta Sukses Gelar Indonesia’s Horse Racing Cup II.

Payakumbuh—PAYAKUMBUHPOS, Sejarah baru tercipta di dunia pacu kuda Indonesia. Untuk pertama kalinya, Indonesia's Horse Racing Cup yang selama ini hanya...
BERITA UTAMA

Rezka Oktoberia Meski Tak Lagi di DPR RI, hadirkan 26 Titik Irigasi P3TGAI di Payakumbuh dan Lima Puluh Kota.

LIMA PULUH KOTA — Meski tidak lagi menjabat sebagai anggota DPR RI, kepedulian Rezka Oktoberia terhadap masyarakat tidak pernah pudar....
BERITA UTAMA

Wali Kota Payakumbuh Zulmaeta Resmi Menutup Kejuaraan Tenis Meja 2025.

PAYAKUMBUH — Kejuaraan Tenis Meja Piala Wali Kota Payakumbuh 2025 resmi berakhir, Minggu (10/8), di GOR Nan Ompek, Tanjung Pauh....
BERITA UTAMA

Marta Emmelia Bongkar Dugaan Pemalsuan Saham oleh Suami, Polisi Anggap Urusan Pribadi.

Pekanbaru — Laporan dugaan pemalsuan tanda tangan yang melibatkan nama seorang notaris dan seorang suami, berakhir di meja penyidik dengan...
BERITA UTAMA

100 Hari Kerja Zuzema Kota Payakumbuh Mulai Berbenah Menuju Perubahan Nyata

Payakumbuh – Pemerintahan pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Payakumbuh, Zuzema yang terdiri dari Dr. dr. Zulmaeta, SpOG, MM,...

Kisah Anak Payakumbuh di Manchester City akan Difilmkan

Kisah Pemuda Asal Payakumbuh di
HANIF Thamrin dalam konferensi pers tentang film Pemburu di Manchester Biru di Jakarta, Jumat (11/5)
. IST

PAYAKUMBUHPOS.COM – Kisah kehidupan Hanif Thamrin, anak muda asal Payakumbuh yang pernah bekerja di klub sepakbola ternama Manchester City, bakal diangkat ke layar lebar. Dengan judul sama dengan buku yang ia tulis, Film “Pemburu di Manchester Biru” memulai shooting di London dan Manchester, Inggris pada akhir Mei mendatang.

“Kita baru saja perkenalan cast film dan persiapan shooting film pada press conference, Jumat lalu,” ujar Hanif kepada Haluan, Selasa (15/05). Dalam film tersebut, tokoh Hanif akan diperankan oleh aktor muda Adipati Dolken dan Ganindra Bimo sebagai sahabat Hanif di London.

Film ini diproduksi oleh Oreima Films, dan disutradarai Rako Prijanto. Hanif sendiri terlibat dalam film ini sebagai salah satu produser bersama Reza Hidayat.

“Saya sudah lama berobsesi untuk membuat film ini. Alhamdulillah sekarang akan segera dimulai syutingnya,” ujar Hanif.

Film ini bercerita tentang perjuangan Hanif yang menempuh studi S2 di London, kemudian ia harus “survive” membiayai hidupnya. Hanif sempat bekerja sebagai tukang cuci mobil, kuli angkut, sales, pelayan restoran, hingga kasir. Sampai akhirnya ia bisa bekerja di klub sepakbola Manchester City sebagai tim media.

Di klub sepakbola milik pengusaha dari Uni Emirat Arab tersebut, Hanif bekerja sebagai produser konten berita international. “Lewat film Pemburu di Manchester Biru saya ingin memberitahu anak muda Indonesia bahwa bekerja di klub sepakbola premier league bukan hanya sekedar impian, tapi bisa diwujudkan,” ujar Hanif.

Hanif sendiri dua tahun yang lalu sempat pulang ke Payakumbuh untuk memperkenalkan bukunya “Pemburu di Manchester Biru”. Hanif yang juga sepupu dari Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi merupakan putra dari tokoh pendidikan Payakumbuh Thamrin Manan.

Dalam usianya sudah 32 tahun, Hanif telah sukses sebagai jurnalis dan penggiat sepak bola Indonesia. Pulang dari Inggris, ia sempat menjabat sebagai Direktur Hubungan Internasional dan Media PSSI. Ia pun mundur dan fokus untuk memproduksi filmnya ini dan bakal mendirikan media sendiri tentang sepak bola. Melalui film “Pemburu di Manchester Biru” Hanif ingin menginspirasi masyarakat Indonesia khususnya generasi muda.

Yudi Yusra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *