BERITA UTAMA

Dorongan Penyegaran di Golkar Payakumbuh Menguat, Wirman Putra Dinilai Paling Siap Pimpin DPD II

Wirman Putra Datuak Rajo Mantiko Alam Ketua DPRD Payakumbuh (ist) PAYAKUMBUH — Jelang Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Kota Payakumbuh,...
BERITA UTAMA

Sejarah Baru, Payakumbuh di Bawah Wako Zulmaeta Sukses Gelar Indonesia’s Horse Racing Cup II.

Payakumbuh—PAYAKUMBUHPOS, Sejarah baru tercipta di dunia pacu kuda Indonesia. Untuk pertama kalinya, Indonesia's Horse Racing Cup yang selama ini hanya...
BERITA UTAMA

Rezka Oktoberia Meski Tak Lagi di DPR RI, hadirkan 26 Titik Irigasi P3TGAI di Payakumbuh dan Lima Puluh Kota.

LIMA PULUH KOTA — Meski tidak lagi menjabat sebagai anggota DPR RI, kepedulian Rezka Oktoberia terhadap masyarakat tidak pernah pudar....
BERITA UTAMA

Wali Kota Payakumbuh Zulmaeta Resmi Menutup Kejuaraan Tenis Meja 2025.

PAYAKUMBUH — Kejuaraan Tenis Meja Piala Wali Kota Payakumbuh 2025 resmi berakhir, Minggu (10/8), di GOR Nan Ompek, Tanjung Pauh....
BERITA UTAMA

Marta Emmelia Bongkar Dugaan Pemalsuan Saham oleh Suami, Polisi Anggap Urusan Pribadi.

Pekanbaru — Laporan dugaan pemalsuan tanda tangan yang melibatkan nama seorang notaris dan seorang suami, berakhir di meja penyidik dengan...

Kanti : Sumbar Butuh Pemimpin Milik Semua

PAYAKUMBUH – Sumatera Barat ke depan butuh pemimpin yang berdiri di atas semua golongan. Bukan pemimpin yang bekerja untuk kepentingan kelompoknya atau partai politik tempat dia bernaung.

“Saya tidak alergi dengan orang parpol. Banyak juga orang parpol yang bagus. Tapi setelah jadi gubernur, bupati atau walikota harusnya dia milik semua golongan. Dan tidak disetir partainya, ” kata tokoh petani Sumatera Barat Nurkhalis Kanti SH, yang akrab dipanggil Kanti kepada wartawan harianindonesia.id Tata Tanur, pekan lalu di Payakumbuh.

Menurut Presedium Forum Pemuda Sumbar kita berharap kedepan sumbar di pimpin oleh tokoh yang bisa menjadi tempat berteduh semua elemen. Pemimpin yang tidak berjarak dengan rakyatnya apalagi mengkotak-kotakkan rakyatnya.

“Yang bisa kembali menghadirkan peran niniak mamak dan bundo kanduang di Sumbar,” kata Kanti. Menurutnya selama hal tersebut mulai hilang.

Sebagai daerah agraris, Kanti berharap calon Gubernur Sumbar ke depan juga memperhatikan daerah Sumatera Barat yang dikenal sebagai daerah agraris.

“Memberdayakan agraris ini modal utama dalam menjawab kesejahteraan rakyat di Ranah Minang,” katanya.

“Yakin saya Sumbar akan maju dan rakyatnya akan sejahtera jika Gubernur ke depan mengoptimalkan masalah pertanian dan peternakan,” tegas Koordinator Wilayah Gempita Sumbar itu.

Siapakah calon gubernur yang dimaksud Nurkhalis?

“Jangan diumumkan dulu. Kita sudah punya figurnya. Insha Allah beliau akan jadi pemimpin kita semua. Pemimpin yang tidak berjarak dengan rakyatnya. Dan yang pasti beliau pro petani,” kata Kanti yang juga aktivis gerakan mahasiswa 1998 itu.

Menjawab pertanyaan apakah pemimpin Sumbar ke depan harus berlatarbelakang birokrat, militer atau penegak hukum Kanti menegaskan apa pun latar belakang kandidat tersebut yang jelas punya rekam jejak bersih “Tak boleh tersangkut urusan hukum apapun,” katanya.

“Yang tak boleh ditawar calon gubernur mendatang harus urang Minang asli,” kata Kanti.

Gempita Sumbar

Capaian program gempita Sumatera Barat dengan anggota mencapau puluhan ribu petani muda pada 2018, yaitu

1. Kita sudah punya kurang lebih 3.800Ha lahan kebun jagung di 11 daerah kabupaten di Sumbar dan ada sekitar lebih 30rb Ha yg belum di garap lahan tidur yang sudah ada SK CPCL Jagung.iL Ini terkendala biaya land clearing serta modal buat mengolah lahan..

2. Di Kabupaten Pasaman, Gempita bersama pemerintah kabupaten UPT Kehutanan Pasaman, sudah selesai meeping potensi lahan untuk perkebunan serai wangi ada lahan sekitar 41ribu Ha tersebar di Kabupaten Pasaman.

Sekarang petani serai baru mampu bertanam di sekitar 1500Ha serai wangi, hadirnya Pemkab Pasaman target tahun depan kita sudah bisa bertanam serai wangi di posisi 15 ribu Ha di Pasaman.

3. Di Kabupaten Solok Gempita sudah masuk ke program bawang putih dan kentang, semoga Solok juga bisa menjadi central bawang putih Sumatera.

Dan di hampir seluruh kabupaten di Sumbar petani muda binaan Gempita juga bertanam tanaman tua, seperti durian, salak, alpokat, jengkol, petai, sukun. juga ada tanam pisang kepok.

4. Secara target dari modernisasi pertanian khusus di program, kita sudah memiliki puluhan traktor roda 4 dan roda 2 , alat tanam dan juga mesin panen jagung dan padi.

Pada 2019 besok, ada tantangan bagi kaum tani muda binaan Gempita Sumbar yakni soal permodalan.

Ini masalah klasik tapi utama bagi pemuda tani, semoga kedepan pemerintah terutama perbankan ada program khusus peminjaman kredit petani jagung.

Selain itu juga keterbatasan peralatan Alsintan yang terus kita perjuangkan Menteri Pertanian lewat Gempita Pusat.

Tantangan lain, yakn keluahan petani muda khusus program jagung yakni soal bibit.

Karena bibit dari Litbang yang di bantu pemerintah belum bisa hasilkan panen maksimal danada beberapa yang gagal panen.

Padahal semangat pemuda tani Sumbar setiap hari terus semakin besar ini terlihat dari banyaknya pemuda yang bangga menjadi petani modern.

“Perjuangan ini terus kita gelorakan kepada seluruh pemuda di Sumbar mari bersama mengisi pembangunan bangsa kita melalui pertanian” ***

Sumber : harianindonesia.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *