BERITA UTAMA

Dorongan Penyegaran di Golkar Payakumbuh Menguat, Wirman Putra Dinilai Paling Siap Pimpin DPD II

Wirman Putra Datuak Rajo Mantiko Alam Ketua DPRD Payakumbuh (ist) PAYAKUMBUH — Jelang Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Kota Payakumbuh,...
BERITA UTAMA

Sejarah Baru, Payakumbuh di Bawah Wako Zulmaeta Sukses Gelar Indonesia’s Horse Racing Cup II.

Payakumbuh—PAYAKUMBUHPOS, Sejarah baru tercipta di dunia pacu kuda Indonesia. Untuk pertama kalinya, Indonesia's Horse Racing Cup yang selama ini hanya...
BERITA UTAMA

Rezka Oktoberia Meski Tak Lagi di DPR RI, hadirkan 26 Titik Irigasi P3TGAI di Payakumbuh dan Lima Puluh Kota.

LIMA PULUH KOTA — Meski tidak lagi menjabat sebagai anggota DPR RI, kepedulian Rezka Oktoberia terhadap masyarakat tidak pernah pudar....
BERITA UTAMA

Wali Kota Payakumbuh Zulmaeta Resmi Menutup Kejuaraan Tenis Meja 2025.

PAYAKUMBUH — Kejuaraan Tenis Meja Piala Wali Kota Payakumbuh 2025 resmi berakhir, Minggu (10/8), di GOR Nan Ompek, Tanjung Pauh....
BERITA UTAMA

Marta Emmelia Bongkar Dugaan Pemalsuan Saham oleh Suami, Polisi Anggap Urusan Pribadi.

Pekanbaru — Laporan dugaan pemalsuan tanda tangan yang melibatkan nama seorang notaris dan seorang suami, berakhir di meja penyidik dengan...

Bincang Santai Bersama Kang Emil dan Walikota Payakumbuh di Agam Jua

Payakumbuh — Gubernur Jawa Ketika Gubernur Jawa Barat Ke Kota City of Randang, Bertemu Teman Kuliahnya Riza Falepi, Berbagi Kiat Kuat Di Tengah Pandemi

Payakumbuh — Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil datang ke Kota Payakumbuh dalam rangka menjadi pembicara dalam kegiatan bincang santai dengan tema “Progresifitas Ekonomi Bagi Kalangan Milenial Di Masa Pandemi dan Era Teknologi Industri 4.0” yang diinisiasi oleh Balai Wartawan Luak Limopuluah, digelar di Agam Jua Art and Culture Cafe, Kawasan Batang Agam, Selasa (30/3).

Kang Emil, begitu panggilan akrab Gubernur Jabar itu tiba dengan mengendarai sepeda motor dari Kota Padang bersama rombongan ADPMET dan Gubernuran Jabar disambut Wali Kota Riza Falepi, Bupati Safaruddin, Ketua DPRD Kabupaten Limapuluh Kota Deni Asra, pejabat OPD, dan Ketua Balai Wartawan (BW) Luak Limopuluah Arfidel Ilham beserta pengurus dan anggota, bahkan ada Owner Tangkelek Khalid.

Ketua BW Arfidel Ilham menyampaikan kedatangan orang nomor satu di Provinsi Jawa Barat itu ke Sumbar diundang khusus sebagai narasumber mewakili Ketua Asosiasi Daerah Penghasil Migas Dan Energi Terbarukan (ADPMET) dalam rangka musyawarah nasional BEM seluruh Indonesia ke-15 di Universitas Andalas, Padang.

“Karena kebetulan berada di Sumbar, maka diundanglah Kang Emil ke Payakumbuh untuk berdiskusi santai bersama wartawan di Luak Limopuluah, kebetulan Kang Emil merupakan teman dekat Wali Kota Riza Falepi semasa kuliah di ITB,” ujarnya didampingi Rino Chandra dan Aking.

Sementara itu, Wali Kota Riza Falepi menyebut dirinya dan Kang Emil berbeda satu tahun saat kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB), Ridwan Kamil di Arsitek, Riza di Elektro. Riza juga menyerahkan oleh-oleh randang yang diproduksi Koperasi Sentra Payo brand Ikosero di Sentra IKM Randang Payakumbuh kepada Kang Emil.

“Luar biasa acaranya ini digelar secara spontan saja, terimakasih kepada Balai Wartawan. Saya juga menyampaikan apresiasi kepada Kang Emil yang berkenan datang ke Payakumbuh, kota kecil ini, bahkan kesini naik motor, effortsnya luar biasa. Kedatangan Kang Emil saat ini semoga menjadi penyambung awal untuk silaturahmi kedepannya,” kata Riza.

Dihadapan pemimpin Ranah Sunda itu, Riza juga memaparkan Payakumbuh dan Limapuluh Kota adalah dua daerah yang tidak bisa dipisahkan, kearifan lokal yang kuat, walaupun administrasinya berbeda, namun masyarakat menyatu lebih kuat, bahkan peristiwa besar sejarah perjuangan bangsa komplit di sini.

Dari sisi Ridwan Kamil, menyampaikan dengan kadatangannya ke Payakumbuh, terpenuhilah sebuah janji yang sudah lama dengan Riza Falepi sejak menjadi wali kota. Baru kali ini dia bisa datang langsung untuk bersilaturahmi.

“Kebetulan pula dengan kedatangan kita ke Pulau Sumatera dalam rangka memperjuangkan keadilan energi dan ladang minyak Pertamina. Mengembalikan lahan-lahan kecil kepada hak pemerintah daerah,” kata Emil.

Kang Emil menyebut kalau Covid-19 mengajarkan bahwasanya menjaga jarak itu penting, perjalanan yang menjaga jarak adalah dengan naik motor. Dengan beroda dua, bisa berhenti kapan saja, ada pemandangan indah sepanjang perjalanan di Sumatera Barat yang dinikmati oleh Kang Emil.

“Jangan kaget dengan ujian dari Allah, Covid-19 adalah ujian yang harus kita hadapi sama-sama. Selain banyak yang jago digital selama Covid-19, bahkan jumlah orang baik dan peduli juga naik, inilah hikmah dari pandemi,” ulasnya.

Lebih lanjut, Emil menjelaskan dulu orang bisa tinggal, bekerja, dan bermain di tempat yang berbeda, sekarang hanya bisa dilakukan dari satu tempat. Dulu di kota ada budaya bersentuhan, sekarang hilang oleh budaya baru, salam Covid-19.

“Mudah-mudahan kita bisa beradaptasi dengan hal baru, anak-anak muda kita produktif dengan hal baru,” tukuknya.

Menurut Emil, semua aspek menurun dihantam Covid-19, namun ekonomi pangan dan ekonomi digital tumbuh naik secara signifikan. Dicontohkannya, orang-orang boleh menunda beli kebutuhan pakaian, tapi kebutuhan makan tidak.

“Orang tidak bisa kemana-mana kecuali berdagang online. Kami di Jawa Barat saat ini mendorong bagaiamna anak-anak muda agar suka menjadi petani. Mengubah citra petani yang tidak dianggap keren menjadi petani milenial dengan menggunakan teknologi,” ungkapnya.

Setelah itu, Emil memaparkan kiat-kiat apa yang bisa dilakukan untuk beradaptasi dengan kondisi saat ini dari berbagai aspek. Kemudian acara dilanjutkan dengan tanya jawab dan diskusi hangat bersama wartawan dan para hadirin. (Humas) Ridwan Kamil datang ke Kota Payakumbuh dalam rangka menjadi pembicara dalam kegiatan bincang santai dengan tema “Progresifitas Ekonomi Bagi Kalangan Milenial Di Masa Pandemi dan Era Teknologi Industri 4.0” yang diinisiasi oleh Balai Wartawan Luak Limopuluah, digelar di Agam Jua Art and Culture Cafe, Kawasan Batang Agam, Selasa (30/3).

Kang Emil, begitu panggilan akrab Gubernur Jabar itu tiba dengan mengendarai sepeda motor dari Kota Padang bersama rombongan ADPMET dan Gubernuran Jabar disambut Wali Kota Riza Falepi, Bupati Safaruddin, Ketua DPRD Kabupaten Limapuluh Kota Deni Asra, pejabat OPD, dan Ketua Balai Wartawan (BW) Luak Limopuluah Arfidel Ilham beserta pengurus dan anggota, bahkan ada Owner Tangkelek Khalid.

Ketua BW Arfidel Ilham menyampaikan kedatangan orang nomor satu di Provinsi Jawa Barat itu ke Sumbar diundang khusus sebagai narasumber mewakili Ketua Asosiasi Daerah Penghasil Migas Dan Energi Terbarukan (ADPMET) dalam rangka musyawarah nasional BEM seluruh Indonesia ke-15 di Universitas Andalas, Padang.

“Karena kebetulan berada di Sumbar, maka diundanglah Kang Emil ke Payakumbuh untuk berdiskusi santai bersama wartawan di Luak Limopuluah, kebetulan Kang Emil merupakan teman dekat Wali Kota Riza Falepi semasa kuliah di ITB,” ujarnya didampingi Rino Chandra dan Aking.

Sementara itu, Wali Kota Riza Falepi menyebut dirinya dan Kang Emil berbeda satu tahun saat kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB), Ridwan Kamil di Arsitek, Riza di Elektro. Riza juga menyerahkan oleh-oleh randang yang diproduksi Koperasi Sentra Payo brand Ikosero di Sentra IKM Randang Payakumbuh kepada Kang Emil.

“Luar biasa acaranya ini digelar secara spontan saja, terimakasih kepada Balai Wartawan. Saya juga menyampaikan apresiasi kepada Kang Emil yang berkenan datang ke Payakumbuh, kota kecil ini, bahkan kesini naik motor, effortsnya luar biasa. Kedatangan Kang Emil saat ini semoga menjadi penyambung awal untuk silaturahmi kedepannya,” kata Riza.

Dihadapan pemimpin Ranah Sunda itu, Riza juga memaparkan Payakumbuh dan Limapuluh Kota adalah dua daerah yang tidak bisa dipisahkan, kearifan lokal yang kuat, walaupun administrasinya berbeda, namun masyarakat menyatu lebih kuat, bahkan peristiwa besar sejarah perjuangan bangsa komplit di sini.

Dari sisi Ridwan Kamil, menyampaikan dengan kadatangannya ke Payakumbuh, terpenuhilah sebuah janji yang sudah lama dengan Riza Falepi sejak menjadi wali kota. Baru kali ini dia bisa datang langsung untuk bersilaturahmi.

“Kebetulan pula dengan kedatangan kita ke Pulau Sumatera dalam rangka memperjuangkan keadilan energi dan ladang minyak Pertamina. Mengembalikan lahan-lahan kecil kepada hak pemerintah daerah,” kata Emil.

Kang Emil menyebut kalau Covid-19 mengajarkan bahwasanya menjaga jarak itu penting, perjalanan yang menjaga jarak adalah dengan naik motor. Dengan beroda dua, bisa berhenti kapan saja, ada pemandangan indah sepanjang perjalanan di Sumatera Barat yang dinikmati oleh Kang Emil.

“Jangan kaget dengan ujian dari Allah, Covid-19 adalah ujian yang harus kita hadapi sama-sama. Selain banyak yang jago digital selama Covid-19, bahkan jumlah orang baik dan peduli juga naik, inilah hikmah dari pandemi,” ulasnya.

Lebih lanjut, Emil menjelaskan dulu orang bisa tinggal, bekerja, dan bermain di tempat yang berbeda, sekarang hanya bisa dilakukan dari satu tempat. Dulu di kota ada budaya bersentuhan, sekarang hilang oleh budaya baru, salam Covid-19.

“Mudah-mudahan kita bisa beradaptasi dengan hal baru, anak-anak muda kita produktif dengan hal baru,” tukuknya.

Menurut Emil, semua aspek menurun dihantam Covid-19, namun ekonomi pangan dan ekonomi digital tumbuh naik secara signifikan. Dicontohkannya, orang-orang boleh menunda beli kebutuhan pakaian, tapi kebutuhan makan tidak.

“Orang tidak bisa kemana-mana kecuali berdagang online. Kami di Jawa Barat saat ini mendorong bagaiamna anak-anak muda agar suka menjadi petani. Mengubah citra petani yang tidak dianggap keren menjadi petani milenial dengan menggunakan teknologi,” ungkapnya.

Setelah itu, Emil memaparkan kiat-kiat apa yang bisa dilakukan untuk beradaptasi dengan kondisi saat ini dari berbagai aspek. Kemudian acara dilanjutkan dengan tanya jawab dan diskusi hangat bersama wartawan dan para hadirin. (Benpi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *