BERITA UTAMA

Peringati Hari Pahlawan, IKA Esgapa 93 dan AL-JH Gelar Jalan Sehat dan Tabur Bunga di Makan Pahlawan Balai Jariang

PAYAKUMBUH - Dalam rangka memperingati hari pahlawan serta untuk mengenang jasa para syuhada yang gugur dalam memperjuangkan kemerdekaan, pasangan Calon...
BERITA UTAMA

Gelar Rakercab MPC PP Jakarta Selatan Siap Berkolaborasi dengan Semua Lapisan Masyarakat

JAKARTA - Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila Jakarta Selatan menggelar Rapat Kerja Cabang (Rakercab) di Gedung BPMP DKI Jakarta...
BERITA UTAMA

KPU Limapuluh Kota Selenggarakan Rakor Persiapan Pemilihan Pilkada Serentak 2024

LIMAPULUH KOTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Limapuluh Kota Selenggarakan Rapat Koordinasi (Rakor) persiapan Pemilihan Gubernur dan wakil Gubernur serta...
BERITA UTAMA

Dapat Nomor Cantik Angka 1, Deni – Riko Singgung Percepatan Pembangunan

Limapuluh Kota - Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Limapuluh Kota, Deni Asra-Riko Febrianto bersyukur benar, mendapat nomor urut 1...
BERITA UTAMA

Dapat Nomor Urut Dua, H.Almaisyar-Joni Hendri Sebut itu Nomor Kemenangan

Payakumbuh - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Payakumbuh gelar Pengundian dan Penetapan Nomor Urut Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota...

At Taqwa Islamic Festival Kenalkan Masjid Ramah Anak dengan Lomba Mewarnai

Batang – Pengurus Masjid At Taqwa Desa Sidorejo Kecamatan Warungasem Kabupaten Batang menggelar Lomba Mewarnai sebagai rangkaian At Taqwa Islamic Festival ( AI fest ) yang dilaksanakan di Aula Masjid pada Jum’at (1/11/2024) kemarin.

Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) At Taqwa Ahmad Musyafa’ menyampaikan bawah pengurus masjid terus berkomiten menjadikan masjid sebagai wadah berkreasi bagi anak-anak.

“Lomba mewarnai ini diharapkan mampu mengenalkan anak-anak pada lingkungan masjid, sehingga menjadi dekat dengan masjid,” ungkapnya.

Menurut Musyafa’ Lomba Mewarnai menjadi ajang untuk mengembangkan kreativitas, memberikan pengalaman menyenangkan, belajar bersosialisasi dan berinteraksi dengan teman-teman sebayanya.

“Selain itu, kegiatan ini menjadikan anak-anak sudah tidak lagi merasa angker dan takut dengan masjid,” tegasnya.

Selama ini, kata Musyafa’, masjid selalu menakutkan dikalangan anak-anak. Karena, anak-anak selalu dibentak ketika memiliki kesalahan kecil di masjid.

“Sehinga, anak-anak akan terus takut berada di masjid, yang mana sebagai pusat rumah ibadah umat islam,” jelasnya.

Ketua Pelaksana Ai Fest Ahmad Nur Alfi mengatakan, lomba mewarnai telah diikuti 21 anak kategori usia 3 sampai 5 tahun, dan 63 anak kategori usia 6 sampai 8 tahun, yang diharapkan mampu memberikan pengalaman berharga dan menumbuhkan rasa percaya diri tidak sebatas kompetisi.

“Namun, menjadikan masjid sebagai ruang belajar yang mengembirakan,” ungkapnya.

Alfi menjelaskan bahwa kegiatan Ai Fest mulai dari lomba mewarnai, donor darah, khitanan massal sampai aksi solidaritas kemanusiaan untuk Palestina, merupakan semangat generasi muda untuk mejadikan masjid sebagai pusat perdaban kembali.

“Masjid sebagai rumah ibadah yang ramah semua kalangan tanpa melihat darimana dia berasal,” jelasnya.

Kita melihat, sambungnya, rumah ibadah selama ini membuka ruang hanya untuk kalangan yang lulusan dari pondok pesantren dan dari kalangan orang menengah keatas.

“Kami berharap dimulai dari sekarang, dengan semangat bersama kita berjuang untuk menjadikan masjid sebagai ruang untuk semua kalangan,” pungkasnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *